Cegah Penyalahgunaan Narkoba, BNN Kabupaten Magelang Sambangi SMPN 1 Borobudur
BNN melakukan penelitian terkait penyalahgunaan narkoba, bekerja sama dengan BRIN tahun 2021 kepada penduduk Indonesia usia 15–64 tahun. ... ...
TIMESINDONESIA, MAGELANG – Badan Narkotika Nasional (BNN) melakukan penelitian terkait penyalahgunaan narkoba, bekerja sama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) tahun 2021 kepada penduduk Indonesia usia 15–64 tahun.
Hasilnya didapatkan angka prevalensi penyalahgunaan narkoba setahun terakhir sebesar 1,95%, atau setara dengan 3,6 juta jiwa penduduk Indonesia yang pernah terlibat penyalahgunaan narkoba.
Atas dasar itu, BNN Kabupaten Magelang melaksanakan program Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN) di lingkungan pendidikan dengan memberikan arahan kepada pelajar SMPN 1 Borobudur saat upacara bendera pada Senin, (4/12/2023).
Tri Astuti Lestari mewakili Kepala Badan Kabupaten Magelang, DR. Bogie Setia Perwira saat menjadi pembina upacara, mengatakan bahwa narkoba, narkotika, psikotropika dan bahan adiktif lainnya, sudah menyerang kalangan pelajar.
"Pelajar merupakan insan yang rentan terhadap penyalahgunaan narkoba. Hal ini dikarenakan sifat mereka yang masih labil dan rasa penasaran yang tinggi, sehingga banyak hal baru yang ingin diketahui dan ingin dicoba. Oleh karena itu, diperlukan edukasi dan perlindungan ekstra dari lingkungan keluarga dan sekolah," ucapnya.
Lebih lanjut, Tri Astuti menggambarkan ciri siswa yang menyalahgunakan narkoba akan terlihat dari perubahan perilaku yang drastis, prestasi yang menurun, sering membolos, sering membuat masalah, dan tidak dapat mengikuti kegiatan belajar dengan maksimal.
"Siswa yang menunjukkan perilaku demikian harus mendapatkan perhatian khusus dan dukungan dari keluarga dan sekolah," tegasnya.
Di akhir amanatnya, Tri Astuti mengajak para guru untuk dapat bersinergi bersama dengan BNN Kabupaten Magelang dalam menciptakan lingkungan sekolah yang bersinar (bersih dari narkoba).
"Beberapa kegiatan yang bisa kita sinergikan bersama seperti, pelaksanaan sosialisasi, kampanye P4GN secara langsung maupun tidak langsung, pembentukan satgas anti narkoba di lingkungan sekolah dan pelaksanaan deteksi dini melalui tes urin kepada guru dan siswa yang terindikasi menjadi penyalahguna narkoba," pungkasnya.
Sementara itu, Anik Widyawati bagian kesiswaan sekolah ini, menanggapi dengan baik adanya informasi yang diberikan oleh BNN kepada siswa-siswanya.
"Sangat bagus karena dengan informasi yang diberikan oleh BNN, anak menjadi lebih memahami tentang narkoba, bahaya mengkonsumsi dan cara menghindari narkoba," terangnya.
"Semoga tidak hanya kali ini, kedepannya perlu kerjasama agar informasi atau sosialisasi terkait narkoba bisa terus diterima oleh anak, mengingat jenis dan modus penyalahgunaan narkoba juga semakin beragam," imbuh Anik. (*)
Apa Reaksi Anda?