Bidik Peluang Kerja Arsitektur Anti Mainstream, UNMER Malang Gandeng Retrorika dan Job Studio
Program Studi Arsitektur (PSA) UNMER Malang melaksanakan FGD dengan dua mitra utama yang telah menggunakan pendekatan green archipreneurship dalam aktivitas bisnisnya, yaitu CV Job Studio dan Retrorika…
TIMESINDONESIA, MALANG – Program Studi Arsitektur (PSA) UNMER Malang melaksanakan FGD dengan dua mitra utama yang telah menggunakan pendekatan green archipreneurship dalam aktivitas bisnisnya, yaitu CV Job Studio dan Retrorika Coffee Bar & Resto di Hotel Aria Kota Malang (8/8/2023).
FGD ini merupakan rangkaian kegiatan pelaksanaan program PKKM dengan tujuan untuk memperkuat kurikulum MBKM. Seminggu sebelumnya PSA Universitas Merdeka Malang telah melaksanakan FGD dengan mitra berbasis digital archipreneurship.
Kerjasama dengan para mitra diklaim sebagai langkah progresif dalam mewujudkan komitmen PSA UNMER Malang terhadap pengembangan kurikulum yang berfokus pada pemanfaatan teknologi dengan tetap memperhatikan keberlanjutan dan dampak lingkungan.
Dalam FGD ini, owner dari CV Job Studio, Muhammad Syaifuddin Zuhri dan Retrorika Coffee Bar & Resto, Ismi Wahid hadir bersama dosen PSA UNMER Malang. Tujuan utamanya adalah merumuskan rincian kerjasama sehingga menghasilkan kurikulum agar lulusan bisa menjadi entrepreneur.
Dalam sambutannya, Dr. Sukardi, M.Si, Wakil Rektor I UNMER Malang, menyampaikan harapan positif terhadap kolaborasi ini. "Bapak, ibu dari Job Studio dan Retrorika silahkan memberikan masukan yang relevan dari tujuan kegiatan ini, agar kedepan kolaborasi ini dapat memberikan warna kepada mahasiswa tentang dunia arsitektur dan setidaknya bisa memberikan pandangan baru dan menjadi alternatif untuk job seeker dari arsitektur,” jelasnya.
Kedua mitra memaparkan bentuk bisnisnya sehingga dapat menjadi dasar bagi para dosen PSA untuk melihat hal apa yang bisa dikerjasamakan. Retrorika tentang bisnis resto yang keseluruhan furniture terbuat dari barang bekas, berkonsep mini garden, tidak menggunakan kemasan sekali pakai, dan berkolaborasi dengan petani lokal. Sedangkan Job Studio merupakan perupa patung yang telah banyak membuat landmark di berbagai kota di Indonesia.
“Kerjasama kedepannya, kita bisa mengirim mahasiswa untuk magang dan terlibat dalam proyek perencanaan arsitektur urban. Lalu kolaborasi join workshop dengan kedua mitra, dan terakhir penyusunan dokumen kurikulum MBKM,” ujar Koordinator FGD, Adisti Safrilia.
Ditambahkan oleh Kaprodi PSA, Dr. Ir. Erna Winansih, MT., penyusunan kurikulum MBKM bertujuan untuk membidik peluang diluar pekerjaan arsitektur mainstream. Untuk itu perlu menyiapkan mahasiswa agar bukan hanya memiliki keilmuan di bidang arsitektur tetapi juga mempunyai keahlian life skill. "Tujuan tersebut dapat difasilitasi dengan adanya kerjasama dengan para mitra baik yang berbasis green archipreneurship maupun digital archipreneurship,” jelas Erna. (*)
Apa Reaksi Anda?