Asa KPK dalam Memburuan Harun Masiku

Asa atau harapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) dalam mencari buronan Harun Masiku kini tak hanya isapan jempol belaka. ... ...

Januari 17, 2024 - 20:30
Asa KPK dalam Memburuan Harun Masiku

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Asa atau harapan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK RI) dalam mencari buronan Harun Masiku kini tak hanya isapan jempol belaka.

Lembaga antirasua ini bahkan menyampaikan sudah mencari eks politikus PDI Perjuangan tersebut ke luar negeri. Salah satunya ke Filipina.

Mencarian Harun Masiku ke Filipina tersebut disampaikan oleh Ketua Dewas KPK Tumpak Hatorangan Panggabean. Pencarian itu, kata dia, dilaporkan langsung oleh tim penyidik kepada pihaknya.

"Semua dilaporkan pada Dewas. Mereka juga ada yang berangkat ke Filipina untuk mencari Harun Masiku," katanya dalam konferensi pers Laporan Kinerja Dewas KPK Tahun 2023, dikutip Rabu (17/1/2024).

Tapi, kata dia, meski tim penyidik KPK sudah memburu Harun Masiku sampai ke luar negeri, tersangka kasus suap itu belum juga tertangkap.

"Jadi itu saja yang bisa kami sampaikan. Jadi kami juga mendorong setiap aparat koordinasi pengawasan. Kami selalu tanyakan," ujarnya.

Sementara itu, Ketua sementara KPK Nawawi Pomolango menegaskan, pihaknya akan terus mencari Harun Masiku. 

"Kita terus bekerja gitu, kita terus bekerja, tanpa mencari tahu apakah Harun Masiku ini telah pergi atau belum, kita masih terus bekerja," katanya kepada media di Gedung Merah Putih KPK.

Sebelumnya, komitmen pemburuan tersebut juga pernah disampaikan oleh Nawawi Pomolango saat dilantik oleh Presiden Jokowi pada Senin (27/11/2023) lalu 

Kometmen pemburuan Harun Masiku tersebut disampaikan oleh Nawawi Pomolango agar kepercayaan masyarakat pada KPK kembali diberikan.

Empat Tahun Jadi Buronan

Kasus suap Harun Masiku berawal saat tim KPK menggelar operasi tangkap tangan atau OTT pada 8 Januari 2020. Dari hasil itu, KPK menangkap delapan orang dan menetapkan empat orang sebagai tersangka.

Mereka adalah Wahyu Setiawan, eks anggota Bawaslu Agustiani Tio Fridelina, kader PDI Perjuangan Saeful Bahri, dan Harun Masiku.

KPK menjelaskan, Harun Masiku diduga menyuap Wahyu dan Agustiani dalam memuluskan langkahnya menjadi anggota DPR melalui pergantian antara waktu atau PAW.

Namun, saat OTT itu, Harun Masiku kabur atau lolos dari penangkapan. KPK terakhir kalinya mendeteksi keberadaannya di sekitar Jakarta Selatan.

Ada juga informasi bahwa Harun Masiku sudah meninggal dunia. Namun KPK tak percaya. Lembaga antirasua ini menyatakan tetap akan mencari keberadaannya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow