Turunkan Kasus Stunting, RSU Wajak Husada Malang Beri Penyuluhan Kepada Orang Tua

TIMESINDONESIA, MALANG – Belakangan ini kita sering mendengar tentang Stunting dan sering dibicarakan oleh ibu-ibu yang memiliki anak balita. Stunting dan pendek memang sama-sama menghasilkan tubuh yang tidak terlalu tinggi. Namun stunting dan pendek adalah kondisi yang berbeda sehingga membutuhkan penanganan yang tidak sama. Singkatnya stunting adalah pendek namun pendek belum tentu stunting.

Stunting pada anak memang harus menjadi perhatian dan diwaspadai. Kondisi ini dapat menandakan bahwa nutrisi anak tidak terpenuhi dengan baik. Jika dibiarkan tanpa penanganan, stunting bisa menimbulkan dampak jangka panjang kepada anak. Anak tidak hanya mengalami hambatan pertumbuhan fisik, tapi nutrisi yang tidak mencukupi juga memengaruhi kekuatan daya tahan tubuh hingga perkembangan otak anak.

RSU Wajak Husada Malang memberikan penyuluhan kepada masyarakat poncokusumo tepatnya di Jl. Petungsewu No.03, Bulurejo, Petungsewu, Kec. Dau, Kabupaten Malang yang di hadiri ibu –ibu wali murid dari Paud Terpadu Mutiara Bunda, Rabu (17/05/2023). 

“Salah satu faktor stunting adalah faktor gizi buruk selama kehamilan dan Makanan kurang bergizi. Selain itu, ada cara agar dapat mencegah stunting yang pertama dengan Minum TTD (Tablet Tambah Darah) minimal 90 tablet selama masa kehamilan, kedua memberikan makanan tambahan ibu hamil, Ketiga memenuhi gizi dengan gizi seimbang, Ke empat IMD dan ASI Eksklusif, keempat memberikan MP asi yang lengkap, Pantau pertumbuhan di posyandu secara rutin dan Melakukan PHBS (Perilaku hidup bersih dan sehat),” terang dr. Daendy Nova, Sp.A selaku Dokter Spesialis Anak RSU Wajak Husada dalam menyampaikan penyuluhannya.

Antusias masyarakat kabupaten Malang khususnya Petungsewu – Dau dalam kesadaran stunting sangat besar, yang perlu lebih, dan poli Spesialis Anak RSU Wajak Husada selalu siap melayani masyarakat dalam memperhatikan terhadap tumbuh kembang anak. (*)