Turunkan Angka Stunting, DKK Kudus Gelar Jambore Kader Kesehatan
Jambore Kader Kesehatan digelar untuk menguatkan kembali sinergi para kader dalam mewujudkan transformasi kesehatan di Kudus. ... ...
TIMESINDONESIA, KUDUS – Ratusan kader kesehatan dari 19 Puskesmas yang ada di Kabupaten Kudus Jawa Tengah, kompak bersinergi membangun Transformasi Kesehatan untuk Kudus Sehat. Komitmen ini terungkap dalam agenda Jambore Kader Kesehatan, sebagai rangkaian peringatan Hari Kesehatan Nasional tahun 2023.
Jambore yang diinisiasi Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK) Kabupaten Kudus, bertempat di halaman Museum Kretek, Selasa (7/11/2023). Tagline “Sinergi Membangun Transformasi Kesehatan untuk Kudus Sehat,” ini, sesuai dengan tema Hari Kesehatan Nasional ke-59 yang diusung oleh Kota Kretek tahun ini.
Kepala Bidang (Kabid) Kesehatan Masyarakat DKK Kudus, Nuryanto mengatakan, Jambore Kader Kesehatan digelar untuk menguatkan kembali sinergi para kader dalam mewujudkan transformasi kesehatan di Kudus.
Jambore Kader Kesehatan untuk menguatkan kembali sinergi para kader mewujudkan transformasi kesehatan di Kudus. (FOTO: Arif/TIMES Indonesia)
“Tema di Hari Kesehatan Nasional ke-59 ini dari pusat adalah Transformasi Kesehatan Untuk Indonesia Maju. Kalau Kudus adalah Transformasi Kesehatan Untuk Kudus Sehat,” ujar Nuryanto kepada para wartawan.
Dalam jambore itu, pihak DKK Kudus juga mengadakan lomba cerdas tangkas (LCT) dengan sasaran kader kesehatan di Kudus. Lomba itu digelar sebagai salah satu langkah membekali kader agar memiliki 25 keterampilan dasar, yang telah dicanangkan oleh Kementerian Kesehatan.
Menurut Nuryanto, ketrampilan dasar bagi para kader kesehatan yakni bisa memberikan informasi kepada keluarga dan balita, serta mampu melakukan penimbangan menggunakan alat antropometri.
“Selain itu, mampu memberikan informasi tentang makanan yang bergizi seperti apa. Seluruh kegiatan yang digelar dalam rangka HKN ini sebagai upaya menurunkan angka stunting di Kudus,” katanya.
Nuryanto mematok target angka stunting di Kudus bisa turun di bawah 14 persen di tahun 2024 mendatang. Berdasarkan hasil survei status gizi Indonesia, angka stunting tercatat 17,6 persen di tahun 2021. Kemudian, di tahun 2023 mengalami peningkatan menjadi 19 persen. Sedangkan pada tahun 2023 ini ditaksir menurun di angka 16,3 persen.
“Dari Kemenkes belum merilis untuk tahun 2023, ini itung-itungan kita sendiri berdasarkan survei yang kita lakukan,” imbuhnya.
DKK setempat juga memperingati HKN ke-59 dengan serangkaian kegiatan. Diantaranya lomba tenis meja dan bulu tangkis, jambore untuk penegak dan lomba sekolah bebas jentik nyamuk. (*)
Apa Reaksi Anda?