Tingkatkan Target Kesehatan di Banyuwangi, Bupati Beri Penyegaran Penugasan Kepala Puskesmas

Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terus berupaya dalam memperbaiki sistem dalam meningkatkan target hingga pelayanan dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya te ...

Januari 19, 2024 - 21:00
Tingkatkan Target Kesehatan di Banyuwangi, Bupati Beri Penyegaran Penugasan Kepala Puskesmas

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Pemerintah Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur terus berupaya dalam memperbaiki sistem dalam meningkatkan target hingga pelayanan dalam bidang kesehatan. Salah satu upaya tersebut diwujudkan dengan merefresh atau penyegaran terkait penugasan sebagai kepala Unit Pelaksana Teknis Daerah Pusat Kesehatan Masyarakat (UPTD Puskesmas).

Kegiatan pengarahan Bupati Banyuwangi dalam acara penyerahan SK tersebut, menghadirkan seluruh kepala Puskesmas di Banyuwangi, untuk mengikuti kegiatan pengarahan, dan penandatangan pakta Integritas yang telah dibuat oleh Bupati.

Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas menjelaskan, agenda yang digelar di ruang Rempeg Jogopati Kantor Pemerintah Daerah (Pemda) itu adalah sebuah refreshing penugasan, dengan tujuan dalam peningkatan target hingga peningkatan pelayanan kesehatan.

“Tujuannya agenda ini adalah upaya peningkatan kinerja hingga penandatangan pakta integritas baru untuk kepala puskesmas dalam memenuhi target dari yang 90 persen bisa menjadi 100 persen,” ucap Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, Jumat (19/1/2023).

Istri dari menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (PANRB) Republik Indonesia (RI) Abdullah Azwar Anas itu menegaskan, hal ini perlu dilakukan agar tidak hanya mencapai target yang ditetapkan, tapi juga melebihi target. Diantaranya seperti pelayanan, inovasi, dan penanganan masalah kasus-kasus kesehatan.

“Jadi pelayanan yang kurang baik bisa tertangani dengan baik dan cepat hingga bisa menghindari segala bentuk pelayanan yang buruk,” pungkasnya.

Selain itu, dalam pakta integritas yang berisi tentang pelayanan masyarakat, integritas sebagai ASN hingga capaian-capaian kerja tersebut. Ipuk meminta agar seluruh kepala puskesmas benar-benar memenuhi apa yang telah disampaikan dalam kewajibanya yang telah tertuang tersebut.

“Kami berharap banyak dengan puskesmas sebagai garda terdepan dari kesehatan masyarakat banyuwangi,” harapnya.

“Saya juga berharap banyak tidak ada dokter-dokter di Puskesmas yang datang terlambat, pelayanan lambat sehingga komplain yang ada di masyarakat berimbas pada kinerja pemerintah daerah,” imbuh Ipuk.

Dalam kesempatan wawancara, Ipuk juga meminta, agar seluruh puskesmas dapat menjalin komunikasi dengan instansi setempat seperti kepala desa, kepala dusun hingga masyarakat sekitar. Hal itu menjadi cara jemput bola untuk mendekatkan diri kepada masyarakat dalam menangani kasus-kasus kesehatan yang terjadi.

Disisi lain, Ipuk juga menambahkan, masalah-masalah kesehatan seperti angka kematian ibu dan balita termasuk stunting ini juga bisa diselesaikan dengan cepat dengan adanya kolaborasi yang telah dibangun. Dirinya meminta kepada leader Puskesmas agar tidak ada masyarakat kurang mampu yang tidak terlayani dengan baik, oleh sebab jemput bola dirasa penting penting untuk meningkatkan pelayanan Puskesmas.

“Memang saat ini kita konsen stunting dan angka kematian ibu dan balita. Karena di tahun 2023 angka kematian ibu capai 28 kasus, cukup tinggi dan harus dizerokan,” jelasnya.

Untuk saat ini pula seluruh Puskesmas sudah terkoneksi dengan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) melalui rekam medik elektronik. Ipuk mencontohkan RSUD Genteng, dengan program RSUD Genteng yang bernama Silaju.

“Jadi ketika ada kasus rujukan dari Puskesmas ke RS, sudah tidak ada lagi berkas-berkas yang harus disiapkan,” pungkas Ipuk. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow