Songsong Pemilu 2024 Aman dan Damai, Forum Politisi Muda DIY Serukan Lima Hal
Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan kegiatan diskusi publik. ... ...
TIMESINDONESIA, BANTUL – Forum Politisi Muda Indonesia (FPMI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengadakan kegiatan diskusi publik. Kegiatan ini bertujuan mencegah terpecah belahnya persatuan dan kesatuan bangsa dan menjaga demokrasi di Indonesia.
"Kegiatan diskusi ini diselenggarakan berangkat dari kegelisahan FPMI DIY, terhadap gelaja buruk demokrasi Indonesia sekarang ini," ujar Ketua FPMI DIY, Herry Fahamsyah, Minggu (17/9/2023).
Kegiatan ini berlangsung di Hotel Matahari Jalan Parangtritis, Brontokusuman, Kota Yogyakarta. Menghadirkan narasumber seorang Lurah muda dari Kalurahan Guwosari Pajangan Bantul, Masduki Rahmad, Dosen Ilmu Sosial dan Politik (ISIPOL) Universitas Proklamasi 45 Pangky Ferbriantanto, dengan moderator seorang pegiat media sosial, Unang Shio Peking.
Dia mengatakan dalam diskusi ini setidaknya ada lima hal yang diharapkan menjadi komitmen anak muda untuk turut serta menciptakan suasana Pemilu 2024 yang aman dan damai.
Yaitu, dengan menggaungkan anti polarisasi politik maupun politik identitas, menolak politik uang atau money politics, menolak kampanye hitam atau black campaign, mengedepankan literasi digital untuk mengantisipasi informasi hoaks serta bersama aparat kepolisian bekerjasama dalam menciptakan situasi aman dan kondusif jelang pemilu.
Disamping itu, dalam dunia partai politik (parpol), para pemuda juga diharapkan tidak apatis namun harus berkontribusi aktif tidak sehingga tidak hanya sebagai objek partai politik tetapi jugamenjadi subjek partai politik.
"Ini soal regenerasi dan kaderisasi bagaimana kita mendorong anak anak muda mengaktualisasikan dirinya di dalam parpol partol untuk mengambil peran tidak hanya semata semata sebagai objek parpol,tapi bagaimana anak muda ini sebagai subjek atau pelaku di masing-masing parpolnya," tandasnya.
Salah seorang narasumber, Masduki Rahmad, menyampaikan, bahwa momen ini menjadi kesempatan yang sangat baik dari para pemuda untuk kemudian mengambil peran di dunia politik.
Bagaimana tidak, para pemuda ini menjadi salah satu motor bergerak demokrasi pasalnya, salah satu pemilih yang prosentasenya cukup tinggi. Yakni lebih dari 50 persen adalah kaum milenial.
Ini menjadi modal, para kaum milenial ambil bagian untuk perubahan demokrasi ke arah yang lebih baik.
"Selama ini orang memandang image politik itu banyak negatifnya padahal segala bentuk kegiatan kita itu tidak terlepas dari proses politik ketika pemuda tidak melek politik, pemuda tidak paham politik pasti dipolitiki," ungkapnya.
Menurutnya diskusi publik ini merupakan langkah yang tepat yang harapannya dapat menggugah para pemuda untuk berkontribusi ketika sudah apatis lagi terhadap politik. (*)
Apa Reaksi Anda?