Sekda Banyuwangi Minta Investor Prioritaskan Putra Daerah Sebagai Pekerja
Tersohor akan keindahan alam yang memukau, potensi ekonomi dan semangat berinovasi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin menjadi magnet bagi para investor. ... ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Tersohor akan keindahan alam yang memukau, potensi ekonomi dan semangat berinovasi, Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur, makin menjadi magnet bagi para investor.
Melihat respon terhadap lonjakan minat investor di Bumi Blambangan, Sekretaris Daerah (Sekda) Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Banyuwangi, Mujiono meminta pelaku investasi untuk memprioritaskan putra daerah sebagai pekerja.
Dengan memberikan kesempatan terhadap masyarakat lokal, tentu akan memberikan dampak positif. Tidak hanya bagi pembangunan ekonomi, tapi juga untuk pertumbuhan sosial dan kesejahteraan sosial warga Bumi Blambangan.
“Sebenarnya Pemda tidak ada aturan terkait harus mempekerjakan warga sekitar berapa persen dari total keseluruhan. Akan tetapi, kami sampaikan kepada investor mohon mempertahankan kearifan lokal dan putra daerah menjadi prioritas yang paling utama,” kata Mujiono, Rabu (1/10/2023).
Meski demikian, lanjut Mujiono, hal ini menyesuaikan kualifikasi dengan perusahan tersebut. Terutama pendidikan formal dan pengalaman. Jika masyarakat Banyuwangi memenuhi syarat, pihaknya minta putra daerah sebagai prioritas.
“Terkait dengan Sumber Daya Manusia (SDM) peningkatan pendidikan dan sebagainya, nanti kita kolaborasi dengan Pemda,” ungkapnya.
Perlu diketahui, salah satu investor yang menarik perhatian adalah PT INKA (Industri Kereta Api) yang berencana membuka sekitar 1.000 lowongan kerja pada awal tahun 2024 nanti.
Tentu, hal ini menjadi kabar baik bagi masyarakat Banyuwangi yang telah lama menghadapi tantangan sulitnya mencari lapangan pekerjaan.
Selain PT INKA, beberapa investor lainnya juga telah menunjukkan minat mereka untuk berinvestasi di Banyuwangi. PT Jagonya Ayam Indonesia akan berinvestasi di wilayah Kecamatan Kalibaru, memberikan peluang pekerjaan lebih lanjut di sektor tersebut.
Tidak hanya sektor manufaktur, Bumi Blambangan juga menjadi magnet investor di bidang energi terbarukan. Perusahaan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS), mikrohidro, dan geothermal juga berinvestasi di Banyuwangi. Hal ini akan membantu mengurangi ketergantungan pada sumber energi konvensional dan berkontribusi pada upaya pelestarian lingkungan.
Di sisi lain, sektor pariwisata juga menjadi fokus investasi di Banyuwangi. Rencana pembangunan resort dan hotel di Pantai Pulau Merah serta di beberapa wilayah Kecamatan Licin diharapkan dapat meningkatkan kunjungan wisatawan dan menciptakan pekerjaan di sektor pariwisata.
"Kalau kita inventarisir sudah ada yang berinvestasi tapi belum maksimal. Kemudian yang baru dan akan masuk Banyuwangi, kurang lebih ada sembilan investor," ujarnya.
Mujiono berharap, bahwa investor-investor baru ini akan dapat menampung pengangguran setempat dan memprioritaskan perekrutan tenaga kerja lokal.
"Kami menghitung bahwa sekitar 2.000 tenaga kerja bisa terserap melalui investasi ini, tetapi angka ini masih akan dievaluasi berdasarkan nilai investasi yang sebenarnya," terangnya.
Pemda Banyuwangi telah memahami bahwa angka pengangguran di daerah ini sangat fluktuatif per tahunnya. Pada kesempatan Job Fair yang digelar Agustus 2023 lalu, ada sekitar 4.000 menyodorkan lamaran kerja. Sehingga dibutuhkan upaya bersama dengan kolaborasi dari semua pihak untuk mengatasi masalah ini.
Bukan hanya melalui sektor industri besar, tapi juga dengan memajukan sektor UMKM (Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah) untuk menciptakan lapangan kerja lebih lanjut.
"Penanganan pengangguran ini perlu menjadi perhatian bersama, dan butuh kolaborasi dari semua pihak. Tak hanya lewat perusahaan saja, tapi UMKM kita hidupkan," tegasnya. (*)
Apa Reaksi Anda?