Ramah Lingkungan, Tambang Emas PT BSI Jadi Habitat Satwa Langka Elang Jawa

PT Bumi Suksesindo (PT BSI), anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, tambang emas tersebut kini menjadi habitat satwa langka Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) – sebuah pencapaian yang mengejutkan…

April 8, 2025 - 12:30
Ramah Lingkungan, Tambang Emas PT BSI Jadi Habitat Satwa Langka Elang Jawa

TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Siapa bilang praktik pertambangan, khususnya tambang emas, pasti berdampak buruk bagi lingkungan? Tambang emas di Gunung Tumpang Pitu, Desa Sumberagung, Kecamatan Pesanggaran, Kabupaten Banyuwangi, justru membuktikan sebaliknya.

Dikelola oleh PT Bumi Suksesindo (PT BSI), anak perusahaan dari PT Merdeka Copper Gold Tbk, tambang emas tersebut kini menjadi habitat satwa langka Elang Jawa (Nisaetus bartelsi) – sebuah pencapaian yang mengejutkan sekaligus membanggakan.

Setiawan, Staf Departemen Lingkungan PT BSI, mengungkapkan bahwa Elang Jawa pertama kali terlihat di area tambang pada tahun 2019.

Sejak itu, satwa endemik tersebut sering terlihat bertengger di pohon-pohon besar sekitar Pit B East, terutama pada pagi dan sore hari.

“Elang Jawa aktif berburu pada siang hari. Jika pada pagi dan petang ia terlihat di lokasi yang sama, besar kemungkinan itu sudah menjadi habitatnya,” jelasnya, Selasa (8/4/2025).

Penampakan Elang Jawa di kawasan tambang emas menjadi bukti bahwa operasional pertambangan yang bertanggung jawab dan ramah lingkungan tetap memungkinkan kelestarian alam.

PT BSI hanya membuka lahan sesuai kebutuhan dan langsung melakukan reklamasi pada lahan yang sudah tidak aktif.

Sejak 2015, bahkan sebelum operasional dimulai, PT BSI telah menjalankan Studi Rona Awal (Baseline Study) bersama pakar, akademisi, dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA), guna memetakan keanekaragaman hayati di Gunung Tumpang Pitu secara objektif dan ilmiah.

Hasilnya mencatat keberadaan sekitar 350 jenis fauna, termasuk Lutung Jawa, Merak Hijau, Rangkong Badak, Kukang, Binturong, Kucing Hutan, dan lainnya. Semua data tersebut diperbarui secara berkala hingga masa pasca tambang.

Dalam upaya perlindungan lingkungan, PT BSI juga menetapkan area penyangga (buffer zone), menyelamatkan bibit pohon lokal untuk reklamasi, dan membatasi pembukaan hutan.

Sosialisasi dan edukasi tentang keanekaragaman hayati diberikan kepada karyawan melalui induksi kerja, rambu visual, dan aksi nyata seperti inspeksi lingkungan serta peringatan Hari Lingkungan Hidup setiap tahun.

“Seluruh program ini merupakan upaya kami untuk memastikan keanekaragaman hayati di Tujuh Bukit tetap terjaga, bahkan setelah tambang berhenti beroperasi,” tambah Setiawan.

Kehadiran Elang Jawa di kawasan tambang emas PT BSI menjadi bukti konkret bahwa pertambangan dan konservasi alam bisa berjalan beriringan, asalkan dilakukan dengan komitmen tinggi terhadap prinsip lingkungan berkelanjutan.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow