Profil Syahrul Yasin Limpo, Menteri Pertanian yang Rumahnya digeledah oleh KPK Karena Terjerat Kasus Korupsi.
Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan RI). ... ...
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Menteri Pertanian (Mentan) RI Syahrul Yasin Limpo dikabarkan menjadi tersangka kasus dugaan korupsi di Kementerian Pertanian (Kementan RI).
Diketahui, penetapan itu ketika Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) melakukan pengeledahan rumah dinas Menteri Pertanian RI tersebut yang berada di Kompleks Widya Chandra, Jakarta pada Kamis, (28/9/2023).
Juru bicara KPK Ali Fikri, membenarkan kegiatan pengeledahan rumah dinas milik Syahrul Yasin Limpo tersebut, "Benar, ada giat tim KPK di sana," kata Ali lewat keterangan tertulis, Kamis (28/9/2023).
Berikut Profil Syahrul Yasin Limpo
Syahrul Yasin Limpo saat ini menjabat sebagai Mentan RI untuk periode 2019-2024 pasca dilantik oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Kabinet Indonesi Maju.Ia merupakan politisi kelahiran Makassar, Sulawesi Selatan pada 15 Maret 1995.
Dalam catatan pendidikannya, Syahrul pernah menempuh studi di jurusan Hukum Universitas Hasanuddin (UNHAS) pada tahun 1983. Setelah itu, ia melanjutkan pendidikan magisternya di Lembaga Administrasi Negara (LAN) di tahun 1999. Kemudian, ia juga mengejar gelar master Ilmu Hukum di UNHAS dan pada tahun 2008 ia mengikuti program doktor di institusi yang sama.
Menteri Pertanian tersebut merupakan Menteri asal Partai Nasdem. Sebelum menjabat menjadi Menteri pertanian, Syahrul sempat juga menduduki posisi lain di pemerintahan mulai dari Bupati, Wakil Gubernur, hingga Gubernur.
Pada awal karir politiknya, ia memulai dari Partai Golkar. Saat berada di partai kuning tersebut, ia sempat menjadi Sekretaris Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar pada 1993-1998 di wilayah Sulawesi Selatan (Sulsel) dan juga pernah menjadi Ketua DPD I Parta Golkar Sulsel, tahun 2009 hingga 2018.
Di samping itu, dia pernah menjabat sebagai Bupati Kabupaten Gowa dua priode berturut-turut. Setelah menyelesaikan masa jabatannya sebagai Bupati, dia dipilih sebagai wakil gubernur Sulsel dalam periode 2003-2008, menemani Amin Syam. Setelah itu, ia kembali mencalonkan diri dalam Pilkada 2007, berpasangan dengan Agus Arifin Nu’mang dan berhasil terpilih sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel periode 2007-2013.
Setelah berakhir masa jabatan, keduanya kembali berpartisipasi dalam Pilkada 2013 dan berhasil terpilih untuk kedua kalinya sebagai Gubernur dan Wakil Gubernur Sulsel periode 2013-2018. Dan sebagai informasi tambahan, Syahrul merupakan Gubernur Sulsel yang dipilih secara langsung untuk pertama kalinya.
Pada tahun 2018, masa jabatannya sebagai Gubernur berakhir sekaligus menandakan akhir kisah Syahrul di Partai Golkar. Selanjutnya ia beralih ke Partai Nasdem dan langsung dipercayakan menjadi Ketua DPP Partai Nasdem untuk periode 2018-2023.
Disamping itu, Syahrul juga pernah mengemban beberapa jabatan lain, seperti, Kepala Bagian Pemerintahan Setwilda pada 1987, Kepala Bagian Pembangunan Setwilda pada 1988, dan Kepala Bagian Urusan Generasi Muda dan Olahraga Setwilda pada 1989.
Keluarga Syahrul Yasin Limpo telah dikenal sejak tahun 1945. Pada masa itu, Kolonel Muhammad Yasin Limpo, yang merupakan ayah dari Syahrul, terlibat dalam Angkatan 45 dan merupakan salah satu pendiri Golkar Sulsel dan tokoh yang sangat dihormati di Gowa. Ibunya, Nurhayati, juga pernah menjabat sebagai anggota DPR. Sementara Syahrul dan kakaknya, Ichsan Yasin Limpo, keduanya pernah menjabat sebagai Bupati Gowa.
Selain itu, ia juga meraih beberapa penghargaan, termasuk Satyalancana Pembangunan pada tahun 2001, Satyalancana Wira Karya pada tahun 2003, hingga gelar Gubernur Terbaik dalam Leadership Award pada tahun 2017. (*)
Apa Reaksi Anda?