Profesor Ubaya Temukan Kit Ekstraksi DNA Hasil Terlihat 1-2 Menit

Guru Besar Ilmu Bioteknologi Universitas Surabaya (Ubaya), Prof. Mariana Wahjudi, Ph.D. merupakan profesor yang baru saja dikukuhkan pada Februari lalu.

April 4, 2024 - 17:00
Profesor Ubaya Temukan Kit Ekstraksi DNA Hasil Terlihat 1-2 Menit

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Guru Besar Ilmu Bioteknologi Universitas Surabaya (Ubaya), Prof. Mariana Wahjudi, Ph.D. merupakan profesor yang baru saja dikukuhkan pada Februari lalu. Orasi ilmiahnya berjudul “Biologi Molekuler untuk Penyakit Infeksi Dari Deteksi Hingga Terapi”.

Ilmu Biologi molekuler memiliki peran penting dalam kehidupan sehari-hari, misalnya kloning DNA, tes antigen dan PCR untuk deteksi COVID-19, sekuensing, dan lain-lain. Sebagai pakar dalam bidang biologi molekuler, Prof. Mariana menemukan inovasi yakni kit ekstraksi DNA yang dapat memberikan hasil dalam 1-2 menit saja. Biasanya, ekstraksi DNA memerlukan waktu selama 3-4 jam dan menggunakan mesin yang besar. Untuk itu, Prof. Mariana menciptakan kit berbentuk cairan dan stik yang dapat digunakan untuk eskstraksi DNA apa saja dalam waktu lebih singkat dan praktis.

Prof. Mariana juga membuat paten primer untuk deteksi DNA genomik babi. Primer yang diciptakannya terbukti memberikan hasil yang akurat dan tidak bias. Selain itu, penggunaannya mudah, praktis, serta harganya terjangkau. Paten ini bisa digunakan untuk sertifikasi halal pada produk.

Mengapa Biologi molekuler penting untuk penyakit infeksi?
Dari deteksi hingga terapi

Dalam orasi ilmiahnya, ia menjelaskan bahwa biologi molekuler memiliki peran penting dalam penyakit infeksi. penyakit infeksi adalah penyakit atau kondisi kesehatan yang diakibatkan oleh mikroorganisma, seperti bakteri, virus dan jamur, yang masuk ke dalam tubuh, berkembang biak dan dapat menimbulkan infeksi. Keberhasilan terapi pasien lebih besar bila agen penyakit telah diketahui sehingga terapi akan lebih tepat sasaran. Gejala penyakit infeksi walaupun disebabkan oleh mikroorganisme yang berbeda, seringkali mirip. Demam, radang dan lain-lain. Pengobatannya efektif bila obat yang diberikan sesuai dengan agen penyebab nya. Agen penyakit infeksi umumnya mikroorganisma yang berukuran sangat kecil sehingga tidak bisa dibedakan satu dengan yang lain hanya dari bentuk selnya saja. Karena berukuran kecil, penentuan jenis miroorganisma tidak bisa dibedakan secara kasat mata. Identifikasi mikroorganisma secara konvensional memerlukan tahapan proses yang cukup panjang dan perlu waktu setidaknya satu hingga dua minggu. Khusus untuk virus memerlukan teknik identifikasi yang lebih rumit karena virus hanya bisa ditumbuhkan dalam sel atau organisma hidup yang menjadi inangnya, tidak bisa dikultur di media laboratorium. Untuk identifikasi virus secara aman dan cepat maka diperlukan metode deteksi secara molekuler.

Teknik deteksi secara molekuler didasarkan pada keunikan urutan nukleotida dari deoksiribonukleotida (DNA) atau ribonukleotida (RNA) dan protein-protein yang dimiliki oleh setiap sel hidup. Teknik-teknik biologi molekuler memungkinkan identifikasi dan analisis materi genetik mikroorganisma penyebab infeksi secara lebih spesifik, sensitif dan cepat dibandingkan metode tradisional/konvensional. Analisis secara molekuler ini juga memungkinkan identifikasi kelainan genetik tingkat molekuler, adanya mutasi, termasuk kelainan genetik dan sifat genetik terkait respon sesorang terhadap obat tertentu.

Setiap individu makhluk hidup pada dasarnya memiliki informasi genetik di dalam selnya. Sel merupakan unit paling kecil dari makhluk hidup, yang masing-masing menyimpan informasi genetik. Semua instruksi yang diperlukan untuk aktivitas hidup terdapat dalam informasi genetik ini.

Di dalam setiap sel hidup terjadi proses rumit dan menakjubkan. Meskipun sel tampak sederhana dilihat dari luar, aktivitas internalnya sangat kompleks dan penting untuk berfungsinya kehidupan makhluk hidup. Penyelidikan proses molekuler dan seluler yang mendasari kehidupan itu sangat diperlukan untuk memahami keunikan masing-masing individu.

Keilmuan di bidang biologi sel dan biologi molekuler diperlukan untuk eksplorasi mekanisme rumit ini untuk mendapatkan wawasan tentang kesehatan, penyakit, dan sifat dasar makhluk hidup. Dengan kemajuan keilmuan dan teknologi di bidang Biologi Molekuler, telah banyak produk bioteknologi modern dihasilkan, misalnya insulin, vaksin dan obat-obat berupa protein. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow