Polbangtan Malang Komitmen Tingkatkan Pendampingan Petani Muda

Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), saat ini mendorong terbentuknya petani sebanyak 320 ri ...

Desember 18, 2023 - 16:30
Polbangtan Malang Komitmen Tingkatkan Pendampingan Petani Muda

TIMESINDONESIA, MALANG – Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Badan Penyuluhan dan Pengambangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP), saat ini mendorong terbentuknya petani sebanyak 320 ribu generasi petani muda di pedesaan hingga 2025. Untuk mendukung program tersebut Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) memfasilitasi kreativitas generasi milenial untuk berkarya dan berwirausaha di sektor pertanian dalam bentuk Ekosistem Kewirausahaan Pertanian.

Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi mengatakan, petani milenial mempunyai peran penting dalam melanjutkan pembangunan di sektor pertanian.

"Untuk mencapai produktivitas pertanian yang tinggi, hal utama yang paling utama yaitu tersedianya SDM pertanian yang unggul, andal, profesional, dan mandiri serta berjiwa enterpreneur tinggi," kata Dedi.

Program YESS atau Youth Entrepreneurship and Employment Support Services merupakan program Kerjasama antara Kementan dengan International Fund of Agriculture Development (IFAD) yang bertujuan untuk regenerasi pada sektor pertanian. Program YESS, melalui berbagai program yang diusung seperti Pelatihan, PWMP, Pemagangan, dan Hibah Kompetitif mengharapkan kedepannya dapat mendorong lahirnya generasi pertanian yang Tangguh dan mandiri.

Kamis – Minggu, 14 – 17 Desember 2023, Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang selaku Provincial Project Implementation Unit (PPIU) Jawa Timur yang merupakan Pelaksana Program YESS di Jawa Timur menggelar “Workshop Evaluasi Program Pengembangan Kewirausahaan dan Ketenagakerjaan Pemuda di Sektor Pemuda”.

Workshop-Evaluasi-Polbangtan-Malang-2.jpg

Bertempat di Phoenix Hotel Yogyakarta, sebanyak 112 Peserta seperti Direktur Polbangtan Malang, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Malang serta OPD dari District Implementation Team (DIT) dan District Coordination Team (DCT) dari 5 Kabupaten di Jawa Timur yaitu Kabupaten Pasuruan, Malang, Tulungagung, Pacitan, dan Banyuwangi.

Kegiatan dibuka oleh Wakil Direktur 2 Polbangtan Malang, Hamyana yang menyampaikan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam mensukseskan Program YESS. Workshop Evaluasi dianggap sebagai momentum penting untuk melakukan perbaikan dan pengembangan lebih lanjut dari program ini.

"Tahun ini merupakan kegiatan puncak dari Program YESS, dan tahun depan akan lebih fokus pada kegiatan pembinaan," ungkap Wakil Direktur 2. 

Dia juga menekankan pentingnya menyelesaikan pertanggungjawaban secara akuntabel bagi kegiatan yang masih berlangsung di DIT (Swakelola). 

Kegiatan dilanjutkan oleh Acep Hariri, selaku Project Manager Program YESS memaparkan hasil capaian Program YESS sampai tahun 2023. Acep menerangkan bahwa dalam beberapa tahun terakhir, Program YESS telah membuktikan kontribusinya dalam meningkatkan pendapatan pemuda pedesaan di berbagai wilayah. Pendekatan yang komprehensif melalui Program Hibah Kompetitif dan Pelatihan telah menciptakan dampak positif yang signifikan.

Para penerima manfaat dari Program YESS, baik yang mengikuti Program Hibah Kompetitif maupun Pelatihan, akan terus mendapatkan pendampingan. Ini mencakup bimbingan teknis, akses ke pasar, dan pemahaman mendalam tentang manajemen usaha. Pendampingan ini diharapkan menjadi modal berharga bagi para pemuda pedesaan dalam menjalankan dan mengembangkan usaha mereka.

Salah satu inovasi terbaru dari Program YESS adalah pembentukan Korporasi Petani Muda YESS. Melalui korporasi ini, diharapkan kolaborasi antara pemuda, Dinas Pertanian, dan Pemerintah Daerah semakin erat. Korporasi menjadi wahana untuk mendukung pertumbuhan usaha pemuda pedesaan dan meningkatkan efisiensi melalui skala ekonomi yang lebih besar.

"Dukungan dari Dinas Pertanian dan Pemerintah Daerah sangat krusial untuk kesuksesan Program YESS dan usaha para pemuda pedesaan. Kami berharap kerjasama ini terus ditingkatkan, sehingga dampak positifnya dapat dirasakan lebih luas di masyarakat," ujar Acep Hariri.

Kegiatan Workshop dilaksanakan selama 3 Hari di Phoenix Hotel, Yogyakarta dengan agenda Pelaporan Capaian Program YESS Nasional oleh NPMU dan Program YESS Jawa Timur oleh PPIU Jawa Timur, Pelaporan Hasil Kegiatan Swakelola dari masing – masing DIT, Kunjungan Kerja pada Kelompok Wanita Tani : Pawon Gendis serta Rencana Kegiatan Program YESS Tahun 2024.

Workshop ini bukan hanya sebatas evaluasi tetapi juga sebagai langkah strategis dalam merencanakan kegiatan yang lebih baik pada tahun berikutnya. Para peserta dari berbagai kabupaten berdiskusi intensif mengenai capaian, hambatan, dan solusi untuk mengoptimalkan peran pemuda di sektor pertanian.

Dalam rangka Menyusun Perencanaan Program YESS tahun 2024, dilaksanakan sesi Focus Group Discussion (FGD) yang dipimpin oleh Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana. Dalam arahanya Setya Budhi menuturkan pentingnya untuk merancang dan melaksanakan pelatihan yang tepat sasaran. 

“Ini bukan hanya tentang memberikan keterampilan umum, tetapi lebih mendalam, sesuai dengan kebutuhan pemuda di sektor pertanian. Hasilnya diharapkan menjadi lebih efisien dan berdampak positif langsung pada pengembangan usaha mereka”, jelasnya.

Selain pelatihan, partisipasi aktif pemerintah daerah juga dianggap sangat krusial. Diharapkan Pemerintah Daerah dapat meningkatkan kebijakan dan program-program yang mendukung pengembangan pemuda di sektor pertanian.

"Pemerintah Daerah memiliki peran sentral dalam menciptakan kebijakan yang mendukung perkembangan pemuda di sektor pertanian. Keberhasilan program ini sangat tergantung pada dukungan dan kepedulian dari pihak berwenang. Semakin besar dukungan mereka, semakin besar peluang untuk mencapai tujuan bersama”, lanjut Udrayana.

Melangkah ke tahun berikutnya, fokus utama akan ditujukan pada pengembangan klaster dan korporasi di sektor pertanian. Hal ini bertujuan untuk menciptakan sinergi antar-pelaku di industri pertanian, meningkatkan efisiensi, dan membuka peluang baru bagi pemuda dalam mengembangkan usaha mereka.

"Pengembangan klaster dan korporasi menjadi landasan strategis bagi pertumbuhan sektor pertanian di masa depan. Ini bukan hanya tentang pertumbuhan individu, tetapi juga kolaborasi yang dapat membawa dampak positif bagi seluruh komunitas pertanian," tegas Uud sapaan akrabnya.

Diharapkan hasil dari Workshop Evaluasi ini dapat menjadi pijakan untuk perubahan positif dalam mendukung pertumbuhan dan regenerasi sektor pertanian, khususnya melalui peran aktif para petani muda di daerah-daerah tersebut. Program YESS terus melangkah maju, membawa harapan baru untuk masa depan pertanian yang lebih berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow