Polbangtan Malang Kenalkan Akses Permodalan pada Petani Milenial
Polbangtan Malang Kenalkan Akses Permodalan pada Petani Milenial ... ...
TIMESINDONESIA, JOMBANG – Menyikapi kondisi perubahan lingkungan strategis yang terjadi disekitar kita, maka perlu antisipasi strategi untuk mengatasinya. Kondisi demikian terjadi pada seluruh sektor yang ada, salah satunya adalah sektor pertanian.
Melalui Kementerian Pertanian (Kementan), Pemerintah terus berupaya membuat sektor pertanian lebih maju, mandiri, dan modern. Untuk mewujudkan hal tersebut, maka Pemerintah secara terus menerus melakukan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dalam berbagai bidang yang terkait dengan pertanian.
Salah satu program atau kegiatan dalam rangka untuk meningkatkan kapasitas SDM adalah melakukan Bimbingan Teknis (Bimtek) secara terstruktur. Kegiatan Bimtek yang dilaksanakan pada Senin (3/4/2023) bertempat di Hotel Fatma Jl. Urip Sumoharjo No. 22-24 Jombang, bertujuan meningkatkan kemampuan menjadi pendamping petani, dengan mengimplementasikan cara membuat proposal yang baik agar dapat mengakses permodalan, utamanya Kredit Usaha Rakyat (KUR).
Menteri Pertanian (Mentan), Syahrul Yasin Limpo mendorong petani untuk dapat lebih masif mengakses permodalan, utamanya Kredit Usaha Rakyat (KUR) untuk mengembangkan usahanya di sektor pertanian secara mandiri.
Pemerintah menyediakan plafon KUR sebesar Rp 450 triliun atau meningkat 20 persen dari tahun lalu sebesar Rp 373 triliun. "Khusus KUR sektor pertanian ditargetkan bisa mencapai angka Rp 103 triliun di mana salah satu sasarannya adalah petani milenial," kata Mentan Syahrul.
Sejalan dengan itu, Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan, terus berkomitmen melahirkan SDM yang andal dalam mengakses permodalan. Dedi mengatakan bahwa petani harus memiliki kemampuan manajerial yang memadai, terlebih menyangkut keuangan. "Untuk itu, segala sesuatunya harus dilakukan dan tercatat cermat," ucap Dedi.
Dedi menambahkan, pertanian modern memang membutuhkan pencatatan keuangan yang tersusun rapi. Tujuannya untuk memudahkan petani dalam melakukan evaluasi. Sebab, usaha pertanian memiliki fluktuasi dari waktu ke waktu.
Kegiatan Bimtek peningkatan kapasitas penyuluh dan petani kolaborasi antara Politeknik Pembangunan Pertanian Malang (Polbangtan Malang) dengan anggota Komisi IV DPR RI, menjadi bagian penting untuk memajukan disektor pertanian. SDM yang tangguh akan menjadi tulang punggung untuk menggerakkan sektor pertanian, oleh karena itu perlu sinergi dan berkolaborasi dengan pihak-pihak yang terkait.
Bimtek di hadiri oleh beberapa undangan antara lain anggota Komisi IV DPR RI, Ema Umiyyatul Chusnah, Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Jombang, M. Roni, Direktur Polbangtan Malang yang di Wakili oleh Wakil Direktur 3, Andi Warnaen dan 100 orang peserta petani milenial yang tersebar dari 21 Kecamatan yang ada di Kabupaten Jombang.
Dalam kegiatan Bimtek disampaikan materi tentang “Akses KUR untuk Pembiayaan Di Bidang Pertanian” yang disampaikan oleh Endy Rianto dari BNI 46 Jombang. Endy Rianto dari BNI 46 Jombang, mengatan bahwa, pemanfaatan pembiayaan melalui KUR akan banyak membantu kegiatan agribisnis pertanian dari hulu hingga hilir. Oleh karenanya bimbingan teknis untuk pemuda milenial, agar dapat mengakses KUR merupakan langkah terobosan yang sangat strategis.
Materi yang kedua yaitu “Akselerasi Eksport Komoditas Pertanian” yang disampaikan oleh Sunarto, salah satu dosen dari Polbangtan Malang. Juga merupakan bagian program prioritas di Kementan. Program yang dimaksud adalah peningkatan tiga kali eksport (Gratiek).
“Di Kabupaten Jombang dengan melihat potensi pertaniannya, peluang untuk melakukan kegiatan eksport sangat terbuka lebar. Oleh karena itu perlu adanya inisiasi pendampingan program eksport kepada pemuda milenial yang mulai merintisnya,” ujar Sunarto.
Kedua materi tersebut sangat sesuai dengan program akselerasi pembangunan pertanian di Indonesia. Untuk menggerakkan sektor pertanian secara masif, pemerintah melalui Kementerian Pertanian telah menyediakan anggaran pembiayaan di perbankkan dengan skim KUR dengan jumlah triliunan rupiah. (*)
Apa Reaksi Anda?