Pertengahan Ramadan, Harga dan Stok Komoditas Pangan di Kediri Stabil 

Di pertengahan Ramadan 2023,. harga sejumlah komoditas di Kabupaten Kediri terpantau masih stabil. Sementara sejumlah komoditas pokok seperti beras, telur, cabe juga memp ...

April 6, 2023 - 05:50
Pertengahan Ramadan, Harga dan Stok Komoditas Pangan di Kediri Stabil 

TIMESINDONESIA, MALANG – Di pertengahan Ramadan 2023,. harga sejumlah komoditas di Kabupaten Kediri terpantau masih stabil. Sementara sejumlah komoditas pokok seperti beras, telur, cabe juga memperlihatkan kecenderungan harga turun. Hal itu berdasarkan pantauan Satgas Pangan Kabupaten Kediri di 2 titik selama dua hari terakhir. 

Pada Selasa (04/04/2023) pantauan dilakukan di Pasar Pamenang Pare dan sejumlah penggilingan di sekitarnya. Sementara pada Rabu (05/05/2023) pantauan dilakukan di Pasar Ngadiluwih dan toko beras di sekitarnya.

 Pantauan ini dilakukan untuk memastikan harga dan stok komoditas pangan utama tetap stabil. Anggota Satgas Pangan Kabupaten Kediri Arbai menuturkan untuk minyak goreng stok dan harga masih stabil, dengan harga perkilogram di angka Rp 14 ribu - Rp 16 ribu. Untuk beras medium harga mulai perlahan turun dengan di pasar harga perkilogram mulai Rp 11 ribu - Rp 13 ribu. 

"Sudah mulai mendekati HET Rp 10.900. Untuk stok beras, secara umum untuk kabupaten Kediri yang  memerlukan 9-10 ribu ton perbulan cukup aman stoknya,"ungkapnya. 

Komoditas yang mengalami penurunan juga banyak antara lain adalah bawang putih dari yang sebelumnya Rp 27 ribu perkilogram, kini menjadi tinggal Rp 25 ribu. Begitu juga dengan bawang merah, dari yang sebelumnya Rp 23 ribu-Rp 24 ribu kini tinggal Rp 21 ribu - Rp 22 ribu. 

Sedangkan cabe rawit ori turun menjadi Rp 26 ribu - Rp 28 ribu perkilogram, cabe keriting sekitar Rp 21 ribu perkilogram. Telur yang sebelumnya Rp 28 ribu perkilogram turun menjadi Rp 26 ribu. Untuk minyak  goreng stabil di harga Rp 14 ribu - Rp 16 ribu perkilogram. "Untuk minyak goreng stok masih aman, harga juga terpantau stabil," tambahnya. 

Arbai menuturkan sampai di pertengahan Ramadan ini daya beli masyarakat cenderung stabil dan permintaan atas komoditas pangan utama juga tidak terlalu tinggi. "Harga juga stabil dan cenderung turun," jelasnya. 

Hal senada turut diungkapkan salah satu pedagang beras di wilayah Ngadiluwih yang bernama Yoyok. Menurutnya permintaan beras lebih stabil dibanding dengan sebelum awal Ramadan yang mengalami peningkatan. "Sebelum puasa ramai tapi sekarang biasa. Tapi ngga tahu kalau nanti mendekati 10 hari terakhir ramadan," ujarnya. Di tokonya,Yoyok menyiapkan kurang lebih 20 merk beras dengan stok 2 sampai 5 ton. 

Sedangkan di tingkat penggilingan, menurut Arbai, para produsen masih belum berani menyiapkan stok yang lebih banyak untuk mengantisipasi gejolak harga. Saat ini produsen beras di penggilingan hanya menyiapkan untuk market mereka yang telah terbentuk. "Untuk mengantisipasi gejolak harga," pungkas Arbai. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow