Penghargaan Top Human Capital Awards 2023 Diberikan ke Perusahaan Terkemuka

Penghargaan Top Human Capital Awards 2023 diberikan kepada sejumlah perusahaan terkemuka di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (19/10/2023). 

Oktober 20, 2023 - 20:00
Penghargaan Top Human Capital Awards 2023 Diberikan ke Perusahaan Terkemuka

TIMESINDONESIA, JAKARTA – Penghargaan Top Human Capital Awards 2023 diberikan kepada sejumlah perusahaan terkemuka di Hotel Raffles Jakarta, Kamis (19/10/2023). 

Dihadiri lebih dari 300 orang yang terdiri dari perwakilan perusahaan penerima penghargaan tersebut, konsultan/pengamat bisnis, media massa, dan lain-lain, acara penghargaan tersebut digelar oleh Majalah TopBusiness bekerja sama dengan sejumlah lembaga.

Lembaga tersebut antara lain LKN (Lembaga Kajian Nawacita), beberapa asosiasi yang terkait dengan human capital, serta para akademisi dari beberapa perguruan tinggi seperti Universitas Indonesia, Universitas Padjadjaran, PPM Manajemen, dan Universitas Pertamina. 

Juga, ada beberapa perusahaan konsultan bisnis dan GCG, seperti Sinergi Daya Prima, SGL Management, Dwika Consulting, Melani K. Harriman and Associate, Solusi Kinerja Bisnis. 

Ketua Penyelenggara Top Human Capital Awards 2023, M. Lutfi Handayani, mengatakan bahwa tema Top Human Capital Awards 2023 adalah : “Transformation of Human Capital Management System to accelerate the Sustainable Business Growth”. 

“Artinya, melalui kegiatan Top Human Capital Awards ini, kita ingin terus mendorong pengembangan pertumbuhan kinerja bisnis yang berkelanjutan, melalui transformasi human capital management system (HCMS),” papar Lutfi yang juga Pemimpin Redaksi Majalah TopBusiness tersebut.

Top Human Capital Awards diselenggarakan setiap tahun. Proses penilaian dan pendalaman keberhasilan HCMS dilakukan melalui kegiatan wawancara penjurian, berlangsung sejak 7 Agustus hingga 6 Oktober 2023.

Penghargaan tersebut adalah kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan bidang implementasi dan pengembangan HCMS yang tertinggi di Indonesia, yang diberikan kepada perusahaan-perusahaan yang dinilai berkinerja baik dan telah menerapkan HCMS secara efektif dan berkualitas, untuk mendukung tumbuhnya bisnis secara berkelanjutan.

Selain kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan, di dalam Top Human Capital Awards juga banyak aspek pembelajaran bersama di bidang implementasi dan pengembangan HCMS, khususnya bagi perusahaan-perusahaan peserta.

Pembelajaran bersama tersebut, diantaranya adalah, Pertama, adanya sesi Nilai Tambah dalam kegiatan wawancara penjurian. Dalam Sesi Nilai Tambah, Dewan Juri memberikan saran dan masukan kepada perusahaan peserta untuk peningkatan keselarasan HCMS dalam mendukung strategis Bisnis Perusahaan dan pembelajaran tentang Implementasi dan pengembangan HCMS kedepannya. 

Sebagai informasi, Majalah Top Business dan MSI Group, merupakan pelopor adanya Sesi Nilai Tambah dalam kegiatan Penilaian dan Penghargaan. 

Oleh karenanya, kegiatan Sesi Nilai tambah ini, sudah menjadi budaya dalam semua kegiatan Awards, yang diselenggarakan oleh Majalah Top Business dan MSI Group atau PT Madani Solusi Internasional. 

“Mudah-mudahan, Sesi Nilai tambah dalam Wawancara Penjurian TOP Human Capital Awards ini, menjadi pembeda sekaligus keunggulan dari penghargaan-penghargaan lainnya,” kata Lutfi lagi. 

Pembelajaran yang Kedua adalah, Webinar Top Human Capital Awards 2023, yang diselenggarakan pada hari Kamis 12 Oktober 2023. Dalam Webinar ini perusahaan-perusahaan sesama peserta, dapat saling berbagi ilmu dan pengalaman dalam hal implementasi GRC di perusahaannya. Webinar tersebut, diikuti oleh sekitar hampir 300-an peserta.

Sementara, sebagai keynote speaker acara puncak Top Human Capital Awards 2023, Direktur Bina Penyelenggaraan Pelatihan Vokasi dan Pemagangan Kementerian Ketenagakerjaan RI, Muhammad Ali, menyampaikan sejumlah pernyataan. 

Ia antara lain mengatakan bahwa, pelatihan belum menjadi budaya di perusahaan Indonesia. Saat ini, Indonesia merupakan negara dengan tingkat pelatihan di perusahaan, kedua terendah di dunia. "Perusahaan yang menawarkan pelatihan formal di Indonesia, kurang dari 8 persen," kata Ali.

Di sisi lain, sejatinya potensi pelatihan perusahaan di Indonesia, cukup besar. "Kementerian Ketenagakerjaan pun," Ali mengatakan, "sudah punya regulasi yang mewajibkan pelatihan untuk SDM." Ali menambahkan, "Syukur-syukur, perusahaan tersebut bisa diberikan pula ke lingkungan di luar perusahaan."

Hal itu penting mengingat kini Indonesia harus menaikkan kompetensi tenaga kerja. Sebanyak 56 persen dari 146 juta orang tenaga kerja nasional, berpendidikan SMP ke bawah. Dan untuk menaikkan kompetensi tenaga kerja yang berpendidikan tak tinggi tersebut, pelatihan-pelatihan menjadi penting. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow