Pemuda Lintas Iman Se - Malang Raya Bumikan Nilai Toleransi

Momentum hari toleransi internasional yang diperingati tiap 16 November, dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi lintas iman se-Malang raya untuk membumikan nilai toleransi.

November 20, 2023 - 11:00
Pemuda Lintas Iman Se - Malang Raya Bumikan Nilai Toleransi

TIMESINDONESIA, MALANG – Momentum hari toleransi internasional yang diperingati tiap 16 November, dimanfaatkan oleh pemuda-pemudi lintas iman se-Malang raya untuk membumikan nilai toleransi. 

Semangat toleransi ini mereka pupuk untuk mewujudkan kota Malang yang damai, dan menghormati keberagaman. Pemupukan nilai toleransi yang dikemas dalam acara camp lintas agama dengan tema "Menjaga Keberagaman Membangun Peradaban" ini dikuti oleh 50 peserta lintas iman pada akhir minggu kemarin.

Salah satu peserta camp lintas iman yang diselenggarakan oleh Garuda Malang ini mengaku lebih memiliki kesadaran akan keberagaman.

"Kegiatan Garuda Camp yang membumikan nilai toleransi di Kota Malang ini sangat bermanfaat, dan memberikan dampak positif. Senang sekali berada di sini bersama masyarakat yang beragam, menumbuhkan kesadaran untuk menjaga keragaman dalam membangun peradaban. Setelah kegiatan ini, akan berusaha mengimplementasikan nilai toleransi, dan 9 nilai utama Gus Dur dalam lingkungan terdekat saya," kata Dina Rahayu Natalia mahasiwa Universitas Kanjuruhan Malang peserta kegiatan Garuda Camp yang berlangsung dari 17-19 November 2023  di IPTh Balewiyata Majelis Agung Gereja Kristen Jawi Wetan. 

Garuda-Malang-2.jpg

Kegiatan hari pertama, 17 November ini untuk memahami 9 nilai utama Gus Dur.

Nilai utama Gus Dur berisi ketauhidan, kemanusiaan, keadilan, kesetaraan, pembebasan, kesederhanaan, persaudaraan, keksatriaan, dan kearifan tradisi.

Setiap peserta dibekali 9 nilai utama Gus Dur yang telah diteladankan, kemudian diharapkan akan dilanjutkan pada lingkungan masing-masing.

Setelah peserta pulang dan kembali ke masyarakat dan komunitasnya masing-masing, 9 nilai utama tersebut akan menjadi pondasi peradaban yang beragam dan damai.

Seperti peradaban di Kota Malang yang sudah terkenal akan keharmonisan dan keragamanya dengan adanya simbol-simbol kerukunan seperti Masjid Jami' Malang dan Gereja GPIB Immanuel yang berdekatan.

Kegiatan Garuda Camp ini juga rencanya akan ditutup dengan sebuah piagam perdamain untuk kota Malang, sebagai simbol dan upaya untuk terus merawat keragaman dan kerukunan kota Malang.

"Membumikan nilai toleransi di kota Malang ini sangat bermanfaat, dan memberikan dampak positif. Masyarakat yang beragam, saling menghargai, dan saling bekerja sama dalam keharmonisan ini akan jadi pondasi kebersamaan yang kuat untuk Kota Malang," kata Muhammad Faisol Efendi Ketua Pelaksana Garuda Camp. (**)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow