Pemda DIY Manfaatkan Danais untuk Pemberdayaan Masyarakat

Berbagai upaya telah dilakukan Pemda DIY untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). ... ... ...

April 6, 2023 - 04:50
Pemda DIY Manfaatkan Danais untuk Pemberdayaan Masyarakat

TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Berbagai upaya telah dilakukan Pemda DIY untuk mengentaskan kemiskinan di wilayah Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Salah satunya adalah menggulirkan dana keistimewaan (Danais) kepada 230 Kalurahan melalui Program Padat Karya Istimewa.

Kepala Biro Tata Pemerintahan Setda DIY KPH Yudanegara mengatakan, Program Padat Karya Istimewa tersebut sejalan dengan kebijakan Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X yaitu kalurahan menjadi basis pembangunan. 

Dengan adanya Program Padat Karya Istimewa tersebut diharapkan tidak ada lagi infrastruktur yang jelek di wilayah Yogyakarta. Imbas roda perekonomian di tengah masyarakat akan berjalan dengan baik dan kesejahteraan masyarakat juga ikut meningkat.

“Anggaran untuk Program Padat Karya Istimewa ini disalurkan melalui pos anggaran Bantuan Keuangan Khusus (BKK) pada APBD DIY tahun 2023,” kata KPH Yudanegara usai meninjau proyek Padat Karya Istimewa di Dusun Kedung, Guwosari, Pajangan, Bantul, Rabu (5/4/2023).

Tahun 2023 ini, Kabupaten Bantul mendapatkan alokasi sebanyak 117 titik Program Padat Karya Istimewa. Setiap titik padat karya mendapatkan alokasi anggaran sebesar Rp175 juta. 

“Jenis proyeknya adalah pengerasan jalan dan perbaikan saluran irigasi. Dua jenis proyek ini merupakan salah satu Program Pemberdayaan Masyarakat yang dibiayai dengan Dana Keistimewaan,” terang menantu Gubernur DIY Sri Sultan Hamengku Buwono X ini.

Paniradya Pati Keistimewaan  DIY, Aris Eko Nugroho menjelaskan, Program Padat Karya Istimewa dilakukan oleh Pemerintah Kalurahan. Tahapan program ini cukup panjang karena diawali dengan pengajuan proposal dari tingkat kalurahan, seleksi hingga pengerjaan di lapangan. 

“Anggaran sebesar Rp175 juta setiap titik masuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Kalurahan (APBKal),” terang Aris.

Proyek Program Padat Karya Istimewa dikerjakan secara swakelola oleh kalurahan. Hal ini dipilih karena ingin menjaga semangat gotong royong yang selama ini sudah tertanam di tengah masyarakat.

“Jadi, anggaran Dana Keistimewaan ini sifatnya stimulan saja. Sehingga terbuka peluang bagi kalurahan untuk swadaya,” jelas Aris.

Selain Program Padat Karya Istimewa, Danais juga membiayai Program Padat Karya Infrastrukur. Program ini dikelola oleh Dinas Tenaga Keja dan Transmigrasi DIY.

Saat ini, Program Padat Karya Infrastruktur juga sudah masuk tahap pembangunan. Khusus untuk Kabupaten Bantul mendapat alokasi sebanyak 55 titik program infrastruktur. Dengan nilai anggaran Rp100 juta untuk setiap titik. 

Wakil Bupati Bantul, Joko Purnomo mengatakan, tahun 2023 ini Kabupaten Bantul mendapat alokasi danais sebesar Rp32,6 miliar. Untuk Program Padat Karya Istimewa diterima oleh 39 Kalurahan dengan total anggaran sebsar Rp6,8 miliar. 

Selain itu, Kabupaten Bantul menerima danais untuk Program Pemberdayaan Masyarakat lainnya seperti bidang kesejarahan untuk 2 Kalurahan, masing-masing Rp1 miliar. Kemudian, sebanyak 5 Kalurahan mandiri budaya mendapat bantuan sebesar Rp4,8 miliar. Berikutnya, sebanyak 9 rintisan Kalurahan mandiri budaya mendapatkan bantuan sebesar Rp4,9 miliar. 

Tak hanya itu, 3 Kalurahan maritim juga mendapatkan bantuan sebesar Rp1,6 miliar dan sebanyak 3 Kalurahan pengelola sampah mendapatkan bantuan sebesar Rp6 miliar. Berikutnya, satu kelurahan terpadu mendapatkan bantuan sebesar Rp500 juta, sebanyak 2 Kalurahan tata kelola pertanahan mendapat bantuan sebesar Rp267 juta, sebanyak 10 Kelurahan Jaga Warga mendapat bantuan sebsar Rp500 juta, dan 21 Kelurahan dengan arsitektur gaya Yogyakarta mendapatkan bantuan sebesar Rp5,2 miliar.

Lurah Guwosari Pajangan, Masduki Rahmat menyampaikan terima kasih atas perhatian Pemda DIY yang telah memiliki Kalurahan Gowasari dalam Program Padat Karya Istimewa berupa pengerasan akses jalan. Warga sangat senang dengan program ini karena telah dinanti sejak tahun 1980.

Ruas jalan yang dicor ada sekitar 3 kilo meter. Pengerasan jalan ini tentu akan membuka akses ekonomi warga. Sebab, jalan ini merupakan jalan penghubung ke destinasi wisata dan rumah makan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow