Panen Prestasi dan Tekan Angka Kemiskinan Kota Batu

Tidak punya wali kota definitif bukan berarti Pembangunan di Kota Batu mandeg, satu tahun ini Kota Batu justru panen ...

November 24, 2023 - 19:30
Panen Prestasi dan Tekan Angka Kemiskinan Kota Batu

TIMESINDONESIA, BATU – Tidak punya wali kota definitif bukan berarti Pembangunan di Kota Batu mandeg, satu tahun ini Kota Batu justru panen prestasi, berhasil menggeliatkan pariwisata dan berhasil menekan angka kemiskinan.

Menggunakan slogan KWB (Kota Wisata Batu) bisa, KWB Produktif, hingga bulan November tercatat kurang lebih 45 penghargaan lebih yang sudah diterima Pemkot Batu baik berupa penghargaan tingkat provinsi maupun nasional. 

Terakhir Pemkot Batu meraih penghargaan lewat Among Abdi Praja, aplikasi kepegawaian berbasis android milik Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumberdaya Manusia Kota Batu masuk dalam Top 30 Kompetensi Inovasi Pelayanan Publik (Kovabllik) Provinsi Jawa Timur 2023. 

Aries-Agung-Paewai-2.jpg

Sementara di bidang pariwisata, tingkat kunjungan wisata di Kota Batu juga menunjukkan perkembangan yang menggembirakan. Salah satu indikatornya adalah pada week end mulai terlihat kepadatan arus lalu lintas wisatawan yang cukup panjang pada titik-titik kota. 

“Kita menargetkan tahun ini mendapatkan kunjungan wisatawan sebanyak 10 ribu kunjungan wisatawan Nusantara maupun mancanegara, hingga awal bulan November sudah ada kunjungan  7 ribu wisatawan lebih ke Kota Batu,”terang Pj Wali Kota Batu, Aries Agung Paewai SSTP MM.

Kondisi ini memang menggeliatkan perekonomian di Pemkot Batu yang sempat mengalami minus saat Pandemi Covid-19 beberapa waktu lalu.  Kota Batu kini menjadi daerah dengan angka kemiskinan terendah di Jatim, yakni hanya 3,31 persen atau turun 0,48 persen (3,79 persen) dibandingkan tahun 2022 lalu.

Seiring dengan penurunan angka kemiskinan, juga terjadi penurunan angka pengangguran di Kota Batu. Tahun 2022 angka pengangguran di Kota Batu mencapai 8,43 persen atau masuk daerah di Jawa Timur dengan jumlah pengangguran tinggi. 

Sementara itu, untuk angka pengangguran di Kota Batu, turun drastis dibanding tahun sebelumnya. Tahun ini angka pengangguran di Kota Batu berada di angka 4,52 persen. Turun 3,91 persen dari tahun 2022. Saat itu angka kemiskinan di Kota Batu mencapai 8,43 persen. Hingga masuk dalam daftar daerah di Jatim yang punya jumlah pengangguran tinggi. 

“Kondisi ini menganggambarkan pemulihan kinerja yang berjalan baik, mulai dari sektor pariwisata, pertanian dan UMKM yang baik didukung kondisi inflasi yang terkendali,”kata Aries Agung Paewai.  

Aries-Agung-Paewai-3.jpg

Lebih lanjut ia menjelaskan bahwa memang dari catatan Dinas Sosial Kota Batu, masih ada warga yang berada di garis kemiskinan. 

Hal ini menjadi pekerjaan rumah Pemkot Batu untuk melakukan penanganan khusus untuk mengentas kemiskinan.  Salah satunya adalah menjadikan Organisasi Perangkat Daerah (OPD) menjadi marketing pengentasan kemiskinan sekaligus pendamping pembangunan pada 3 sektor unggulan yakni pariwisata, pertanian dan UMKM.

Tidak sektor unggulan ini sudah terbukti bisa mengatasi permasalahan kemiskinan dan pengangguran.  Ia meminta ASN untuk terus berkolaborasi dengan seluruh elemen Masyarakat baik dengan DPRD, Forkopimda, Pengusaha, Pemerintahan Desa dan Kelurahan. 

Hal ini akan diimbangi peninngkatan fasilitas dan insfrastruktur pariwisata, memberikan bantuan kepada kelompok tani, UMKM baik memberikan pemodalan pelatihan dan pendampingan agar produk dihasilkan lebih berkualitas. 

Pj Aries  juga menyampaikan ucapan terima kasih kepada seluruh masyarakat, yang telah bersama-sama pemerintah untuk membangun kepedulian terhadap masyarakat yang kurang mampu. Ia memastikan bahwa Pemerintah akan selalu hadir untuk memberikan bantuan kepada masyarakat kurang mampu, membangun kepedulian dan kebersamaan, minimal mereka mampu memenuhi kebutuhan dasarnya.

Di sisi lain, Pj Aries juga akan mengawal program strategis daerah (PSD) di sisa waktu APBD Kota Batu tahun 2023. Ia optimistis mampu menyelesaikan 25 program prioritas yang tersisa. Baik di bidang pendidikan, kesehatan, infrastruktur dan program-program sosial.

"Di Bidang Pendidikan kami telah mengalokasikan tambahan anggaran hampir Rp10 miliar. Dipergunakan untuk beasiswa pelajar berprestasi, kurang mampu dan korban Covid-19. Kemudian meningkatan alokasi BOSDA termasuk untuk mengakomodir pelajar SMPN 7 Kota Batu. Kenaikan Insentif Guru Tidak tetap (GTT) dan Pegawai Tidak Tetap (PTT) serta rehabilitasi sarana dan prasarana sekolah," ujar Aries. 

Lalu di bidang kesehatan, telah dialokasikan tambahan anggaran Rp15 miliar. Dipergunakan untuk penanganan strategis penurunan angka stunting, pembayaran JKN-PBID, pengadaan peralatan medis dan operasionalisasi PSC.

"Lalu di bidang ketenagakerjaan dialokasikan tambahan hampir Rp4 miliar. Dipergunakan untuk penyebarluasan informasi pasar kerja (Job Fair), pelatihan kerja bagi para pencari kerja sampai bersertifikat, BPJS Ketenagakerjaan bagi pekerja rentan dan bidang UMKM," bebernya. 

Pihaknya juga memasukkan alokasi tambahan Rp1,5 miliar, dipergunakan untuk pembinaan dan pendampingan kepada para pelaku usaha. Dengan kegiatan pelatihan dalam rangka peningkatan SDM bagi UMKM yang dilakukan melalui PLUT.(d)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow