Musim Durian Tiba, Banyak Warga Probolinggo Alih Profesi Dadakan
Musim durian memang banyak dinanti para pecinta durian. Bahkan setiap musim ini tiba, banyak masyarakat di Kabupaten Probolinggo Jatim, yang tiba-tiba alih profesi ... ...
TIMESINDONESIA – Musim durian memang banyak dinanti para pecinta durian. Bahkan setiap musim ini tiba, banyak masyarakat di Kabupaten Probolinggo Jatim, yang tiba-tiba alih profesi dadakan. Bahkan, menjadikan momen itu sebagai lahan basah untuk meraup rupiah.
Siapa sangka, daerah yang dihuni oleh 1,1 juta penduduk ini menghasilkan 89.714 kwintal lebih buah durian setiap tahunnya. Hal itu terbukti berdasarkan publikasi Kabupaten Probolinggo Dalam Angka 2020 terbitan Badan Pusat Statistik atau BPS setempat.
Menikmati durian lokal Krucil yang sedang dijajahkan. (FOTO: Ali/TIMES Indonesia)
Namun tak semua kecamatan di daerah ini menghasilkan buah durian. Dari 24 kecamatan se-Kabupaten Probolinggo, hanya sembilan kecamatan yang menghasilkan buah dengan kulit mirip duri ini.
Sembilan kecamatan itu secara berurutan meliputi Kecamatan Tiris, Lumbang, Gading, Krucil, Sukapura, Pakuniran, Banyuanyar, Kuripan, dan Kecamatan Besuk.
Tak heran jika banyak warga di sembilan kecamatan ini yang beralih profesi usahanya. Ada beberapa juga yang menjadikannya sebagai usaha sampingan untuk merauh rupiah tambahan. Sebab penghasilan dari durian itu cukup menjanjikan.
"Banyak yang tiba-tiba alih profesi. Karena memang durian ini kan musiman dan banyak peminatnya. Apalagi durian lokal Probolinggo banyak dinanti orang," ungkap Manis, salah satu pedagang durian asal Guyangan Kecamatan Tiris, Minggu (26/2/2023).
Tak hanya itu, kata dia, kelezatan durian lokal sudah banyak diketahui orang. Sehingga warga asli Probolinggo lebih menyukai dan memburu durian lokal dari pada durian pinggir jalan. Sebab durian pinggir jalan itu banyak berasal dari luar kota. Bukan produk asli Probolinggo.
Dari segi harga pun jauh lebih mahal durian lokal di bandingkan durian luar daerah. Karena rasanya yang tidak ada duanya. Meski mahal, banyak orang yang masih tetap membelinya.
"Penghasilan dari jual durian juga lumayan. Kami penjualannya nggak banyak. Hanya saat sudah matang, langsung kami jual. Jadi kami jualnya masak pohon. Makanya pecinta durian lokal nggak kecewa," paparnya.
Hal senada juga disampaikan Yuyut, pedagang durian asal Tiris. Kata dia, selama musim durian ini, dirinya menjadikannya sebagai usaha sampingan. Sebab, penjualan dari durian ini cukup menguntungkan baginya.
"Sehari-hari biasanya jadi pedagang sayuran. Musim durian ini jadi ada usaha sampingan untuk dapat penghasilan tambahan. Karena durian di Kabupaten Probolinggo ini punya cira rasa sendiri yang memang banyak diminati," jelas dia. (*)
Apa Reaksi Anda?