Mulai Naik, Gus Ali Dorong Kemendag Stabilkan Harga Sembako Jelang Lebaran
Anggota DPR RI dari F-PKB Gus Ali (H Ali Ahmad) mendorong pemerintah, melalui Kemendag segera menstabilkan harga sembako. Ini mengantisipasi ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Anggota DPR RI dari F-PKB Gus Ali (H Ali Ahmad) mendorong pemerintah, melalui Kemendag segera menstabilkan harga sembako. Ini mengantisipasi kenaikan harga sembako jelang Hari Raya Idul Fitri.
Hal tersebut diungkapkan Gus Ali ketika Sosialisasi Kebijakan Sarana Perdagangan dan Logistik di lima lokasi di Kabupaten Malang sepanjang bulan Ramadan kali ini.
Disampaikan Gus Ali, menjelang bulan Ramadhan, masyarakat mulai menjerit dengan harga sembako yang terus meroket. Harga beras misalnya, naik sekitar Rp3 ribu.
“Padahal pemerintah melalui Bulog sudah mematok harga beras di angka Rp 9.900. Tapi kenyataan di lapangan, harga beras justru mencapai angka Rp 13 ribu,” ujar Gus Ali melalui keterangan tertulis, Jumat, (14/4/2023).
Belum lagi harga “Minyak Kita” kata dia, yang juga ikut naik. Padahal Minyak Kita merupakan minyak yang disubsidi pemerintah. Dimana harga aslinya dari pemerintah hanya Rp 14 ribu. Tapi di lapangan, harganya mencapai sekitar Rp 17 ribu per liter
“Ini bagian dari aspirasi yang nanti akan kami sampaikan kepada Pak Menteri Perdagangan,” kata Legislator dari Dapil Malang Raya ini.
Untuk itu lanjut Gus Ali, Pemerintah harus sigap dan harus segera turun ke pasar-pasar untuk menggelar operasi pasar. Supaya masyarakat, khususnya umat Islam bisa menunaikan ibadah puasa dengan perasaan tenang, karena harga sembako lebih murah
“Tentu ini menjadi tugas Pemerintah melalui Kemendag. Untuk bisa segera mungkin menstabilkan harga Sembako,” tegasnya.
Lebih lanjut, Ketua tim pemantauan sarana perdagangan direktorat sarana perdagangan dan logistik Kemendag, Muhamad Anwar Achmad, menyampaikan sejumlah kebijakan terkait dengan sarana perdagangan dan logistik Kementerian Perdagangan.
Menurutnya, ada banyak kebijakan perdagangan, salah satunya yakni program pembangunan atau revitalisasi pasar rakyat. Dimana sampai dengan tahun 2019, di kabupaten Malang ada sekitar 16 pasar yang sudah direvitalisasi.
“Begitu juga beberapa pasar di kota Malang dan di Kota Batu,” sebutnya. Menurutnya, dalam program tersebut, bukan hanya fisik pasar yang dibenahi, tetapi juga Non fisiknya. Melalui program pelatihan para pengelola Pasar.
“Jadi kepala pasarnya kita latih untuk mengelola pasarnya dengan baik,” tuturnya.
Kemudian ada juga program yang namanya program sekolah pasar rakyat. Dengan sasarannya para pedagang.
“Mereka kita bina bagaimana cara menata barang dagangan. Bagaimana cara pembukuan. Termasuk bagaimana cara menarik konsumen,”ujarnya.
” Ada juga program aktivasi pasar yang bertujuan agar pasarnya lebih ramai. Dan program perdagangan antar pulau,” sambungnya.
Hal ini kata dia, selaras dengan dorongan dari Legislator dari Dapil Malang Raya, Gus Ali, untuk menstabilkan harga jual sembako, khususnya jelang Hari Raya Idul Fitri kali ini. (*)
Apa Reaksi Anda?