Mengasah Empati, Mahasiswa Magang UM di TIMES Indonesia Ajak Pemuda Giat Donor Darah
Dalam rangka meningkatkan kepedulian kemanusiaan dan mendukung stok darah di Kota Malang, mahasiswa magang MBKM di TIMES Indonesia ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Dalam rangka meningkatkan kepedulian kemanusiaan dan mendukung stok darah di Kota Malang, mahasiswa magang MBKM di TIMES Indonesia bekerja sama dengan Unit Donor Darah Palang Merah Indonesia (UDD PMI) Kota Malang menggelar kegiatan donor darah pada Sabtu (23/12/2023).
Kegiatan donor darah ini terbuka untuk umum, dari kalangan muda hingga kaum orang tua yang masih produktif.
Namun Dr. Luluk Retno Wulan, Manager Pemastian Mutu UDD PMI Kota Malang berharap donor darah kini lebih banyak diminati kalangan muda.
Ia mendorong anak muda jangan sampai kalah oleh kaum orang tua yang masih semangat mendonorkan darah mereka.
“Kami sangat mendukung kegiatan yang dibantu langsung oleh para mahasiswa, hal ini sebagai upaya mengajak anak muda untuk turut serta dalam kegiatan donor darah dan menjadi pendorong untuk mengasah kepekaan kemanusiaan,” jelas Dr. Luluk Retno.
Dr. Luluk mengungkapkan, Rumah Sakit Se-kota Malang ini memiliki target harian sebanyak 190 kantong darah, atau mencapai 5.000 kantong darah dalam sebulan.
Target tersebut merupakan upaya untuk memastikan ketersediaan darah yang aman, dengan distribusi ke sekitar 60 rumah sakit di wilayah Malang Raya.
Yovika Indrisani, Ketua Pelaksana kegiatan donor darah ini menjelaskan jumlah peserta dalam kegiatan donor darah kali ini sebanyak 67 peserta.
"Walaupun ada beberapa yang tidak lolos kriteria pendonor darah. Namun jumlah ini sudah cukup membantu PMI Kota Malang untuk menambah stok kebutuhan pasokan darah," ujarnya.
Dr. Luluk Retno Wulan, Manager Pemastian Mutu UDD PMI Kota Malang, menyebutkan bahwa Unit Terpadu Darah (UTD) terpercaya hanya ada 4 di Jawa Timur, termasuk UDD PMI Kota Malang.
Proses pembuatan obat di sini sudah di taraf CPOB (Cara Pembuatan Obat yang Baik). Hal ini menjadi salah satu syarat utama untuk memastikan keberhasilan kegiatan donor darah.
“Kegiatan donor darah tidak hanya mencakup proses pengambilan darah, tetapi juga melibatkan pemeriksaan darah untuk penyakit yang dapat ditularkan melalui darah. Selain itu, pendonor juga diberikan informasi dan sosialisasi tentang kesehatan sebelum menjalani proses donor darah,” ungkap Dr. Luluk
Dalam hal pengelolaan darah, UDD PMI Kota Malang menegaskan bahwa mereka tidak menjual darah, melainkan mengelola proses yang rumit.
Biaya Penggantian Produksi Darah (BPPD) menjadi sistem yang diterapkan. Bagi pendonor aktif yang memberikan lebih dari 10 kali dapat mendapatkan keistimewaan berupa darah gratis bagi keluarga yang bersangkutan apabila membutuhkan.
Sementara Andrias Setia Pribadi, salah satu mahasiswa magang TIMES Indonesia dan juga peserta donor darah mengungkapkan bahwa donor darah bukan hal yang menakutkan.
Menurutnya, kegiatan donor darah merupakan suatu hal yang sangat mulia, karena kita secara langsung memberi pertolongan bagi mereka yang membutuhkan.
“Saya sudah aktif donor darah sejak SMA, dan perlu diketahui donor darah itu tidak sakit, jadi kalian jangan takut donor darah teman-teman, mari kita sebagai pemuda untuk giat dan rutin donor darah, setetes darah kita sangatlah bermakna bagi mereka,” ujar Andrias
Dengan adamya peran langsung dari para pemuda seperti mahasiswa, pihak PMI berharap agar kegiatan ini dapat menjadi dorongan bagi generasi muda untuk lebih peduli terhadap sesama dan turut berperan dalam penyelamatan nyawa.
Kegiatan donor darah ini dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas untuk turut serta dalam upaya penyelamatan nyawa dan meningkatkan kepedulian terhadap kesehatan kemanusiaan. (*)
Apa Reaksi Anda?