Kota Malang Ancang-Ancang Angkutan Umum Berbasis Listrik
Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) mulai ancang-ancang untuk menyiapkan moda transportasi umum atau angkutan umum dalam kota berbasis listrik. ... ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Pemerintah Kota Malang (Pemkot Malang) mulai ancang-ancang untuk menyiapkan moda transportasi umum atau angkutan umum dalam kota berbasis listrik.
Hal ini diungkapkan oleh Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Malang, Widjaja Saleh Putra saat ditemui awak media di gedung DPRD Kota Malang, Jumat (19/5/2023).
Pria yang akrab disapa Jaya ini mengatakan, pihaknya bersama Wali Kota Malang, Sutiaji sudah menjalin komunikasi dengan akademisi asal Malang yang berada di Jepang.
"Sudah ada permohonan dari Arema Nusantara EV (Electronic Vihacle) yang ada di Jepang untuk menawarkan moda transportasi berbasis listrik," ujar Jaya.
Bahkan, diungkapkan Jaya, ia bersama Wali Kota Malang, Sutiaji dan ahli transportasi di Malang telah menjalin komunikasi dengan Arema Nusantara EV sebanyak tiga kali secara online.
"Sudah tiga kali melalui Skype. Mereka menawarkan suatu moda yang memberdayakan sumberdaya dari Malang," ungkapnya.
Yang dimaksud memberdayakan sumber daya di Malang, bagaimana nanti pembuatan angkutan umum berbasis listrik ini dilakukan dan dirancang oleh para pelaku usaha transportasi yang berada di Malang.
"Jadi tidak lagi dari luar Malang. Semua yang merancang diharapkan dari Malang, penting berbasis listrik," tegasnya.
Sementara, selain soal teknis pembuatan angkutan umum berbasis listrik, yang penting harus dilakukan oleh Pemkot Malang adalah menyiapkan skema untuk transmigrasi dari yang semula konvensional menuju yang berbasis listrik.
"Kalau yang teknis sudah mulai kita kaji. Tapi yang perlu kita siapkan adalah transmigrasi dari yang konvensional menuju listrik ini," katanya.
"Termasuk di dalamnya skema seperti apa. Yang berat kan migrasinya ini. Perlu hati-hati," sambungnya.
Ia membeberkan, secara keseluruhan perlu ada penataan secara bertahap untuk siap. Tak hanya para pengguna atau masyarakatnya, akan tetapi juga para sopirnya.
Hal tersebut perlu dibicarakan dan dikaji secara mendalam. Yang biasanya konvensional disediakan oleh para sopir itu sendiri dengan semua fasilitasnya, saat transmigrasi apakah menggunakan skema yang sama atau memakai subsidi dari Pemkot Malang.
"Ini harus ada penyiapan secara matang. Maka kita harus ada regulasi yang tetap," imbuhnya.
Kemudian, saat ditanya soal target rencana menuju angkutan umum berbasis listrik ini kapan bisa terealisasi, Jaya masih enggan mengungkapkan.
Sebab, masih banyak tahap yang harus dilakukan dan disiapkan agar nanti saat terealisasi tak ada kendala yang membuat pengguna dan sopir merasa tak diuntungkan.
"Saya gak berani bilang kapan. Tapi ini memang (sudah perlu diterapkan). Mau tidak mau tuntutan, tinggal kapan aja nanti ya," tandasnya.(*)
Apa Reaksi Anda?