Komitmen Banjar Kota untuk Memajukan Perawatan Kefarmasian

Perawatan kefarmasian memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat mana pun, tanpa terkecuali.

Januari 20, 2025 - 15:19
Komitmen Banjar Kota untuk Memajukan Perawatan Kefarmasian
Ilustrasi. Layanan Kesehatan PAFI. (FOTO: ideogram.ai)

TIMES Network – Perawatan kefarmasian memainkan peran penting dalam memastikan kesehatan dan kesejahteraan masyarakat mana pun, tanpa terkecuali. Hal ini khususnya relevan bagi daerah pedesaan dan terpencil. Indonesia telah mengambil banyak langkah untuk menyelesaikan masalah tersebut secara efektif, tetapi masalah tersebut masih belum teratasi.

Berbagai organisasi swasta, seperti https://pafibanjarkota.org/ menjadi penggerak perubahan dalam hal ini. Mereka melakukan pekerjaan yang hebat dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dan mencegah berbagai penyakit dengan menerapkan metode perawatan kefarmasian yang canggih. Mari kita berikan rincian lebih lanjut tentang masalah ini.

Tantangan Pelayanan Kefarmasian yang Dihadapi Indonesia

Indonesia merupakan salah satu negara dengan jumlah penduduk terbanyak di dunia. Kondisi ini memperbanyak dan mendiversifikasi masalah kesehatan yang dihadapi penduduk setempat. Secara lebih rinci, berikut adalah beberapa masalah utama:

-    Akses layanan kesehatan yang terbatas – khususnya bagi masyarakat pedesaan dan terpencil. Infrastruktur memerlukan investasi yang signifikan dan pengembangan lebih lanjut. Sementara itu, penerapan tindakan kompensasi sementara dibatasi karena kurangnya sumber daya keuangan.

-    Kualitas obat – Masyarakat Indonesia sering menghadapi masalah obat palsu karena harganya lebih murah. Namun, obat berkualitas rendah pada akhirnya secara signifikan merusak kepercayaan seluruh sistem layanan kesehatan. Dalam hal ini, negara membutuhkan regulasi yang lebih ketat dan tindakan pengendalian yang lebih keras. Tindakan ini akan membantu memastikan kualitas dan keamanan obat secara keseluruhan yang sangat terasa di masyarakat pedesaan dan terpencil.

-    Regulasi dan rantai pasokan yang kompleks – aspek regulasi sebenarnya jauh lebih luas. Undang-undang setempat sangat rumit dan tidak konsisten, sehingga menimbulkan tantangan bagi perusahaan asing untuk masuk ke pasar lokal dengan obat berkualitas. Lambatnya persetujuan obat baru dan rantai pasokan yang rumit membatasi masyarakat Indonesia untuk mendapatkan obat yang bermutu. Keterlambatan terbesar dalam pengobatan terjadi di masyarakat pedesaan dan terpencil.

-    Pelatihan apoteker – apoteker harus memiliki pelatihan yang tepat untuk meningkatkan tingkat profesionalisme dan keterampilan mereka ke tingkat teknologi dan metode pengobatan terkini. Kesempatan pelatihan yang terbatas, terutama di daerah pedesaan dan terpencil, menghambat efektivitas layanan kesehatan.

-    Tingkat literasi kesehatan yang rendah – banyak masyarakat Indonesia mengabaikan peningkatan tingkat pengetahuan mereka tentang pengobatan, termasuk rejimen pengobatan. Terkadang juga sulit untuk meyakinkan masyarakat tentang perlunya konseling tepat waktu. Meningkatkan pendidikan kesehatan masyarakat dan memberdayakan warga negara dengan pengetahuan terkini sangat penting untuk mengatasi masalah ini secara efektif.

-    Pengobatan sendiri – sayangnya, metode pengobatan ini masih berlaku di Indonesia, terutama di masyarakat pedesaan dan terpencil. Tingkat kepercayaan yang tinggi terhadap resep leluhur, secara praktis, mengakibatkan banyak kesalahan medis, efek samping, penyakit kronis, dan bahkan hasil yang mematikan. Menangani stereotip tentang efektivitas pengobatan sendiri ini akan membutuhkan pendidikan tambahan, terutama di masyarakat terpencil dan pedesaan. 

-    Kurangnya asuransi – sistem asuransi Indonesia menghadapi tantangan yang signifikan dalam menyediakan layanan yang memadai bagi warga negara. Hal ini biasanya mengakibatkan pasien menderita karena kurangnya obat-obatan karena biaya yang harus dikeluarkan sendiri.

-    Ketimpangan dalam layanan kesehatan – terdapat kesenjangan besar antara masyarakat perkotaan dan pedesaan. Masyarakat perkotaan biasanya menikmati layanan medis yang jauh lebih baik. Sebaliknya, masyarakat pedesaan tidak memiliki perawatan farmasi yang memadai dan paling sering mengalami manajemen pengobatan yang buruk serta dampak kesehatan yang merugikan.

Apa yang Harus Dilakukan untuk Menyelesaikan Masalah

Berbagai organisasi swasta dan profesional mengambil berbagai langkah untuk menyelesaikan masalah yang disorot. Di antaranya, langkah-langkah berikut dilaksanakan:

1.    Memfasilitasi akses terhadap obat-obatan. Pemantauan ketersediaan obat esensial, seperti yang telah dilakukan di Banjar Kota, sangat penting untuk dilakukan. Stok harus selalu tersedia untuk memastikan cakupan yang cukup dan tepat waktu untuk memenuhi kebutuhan pasien.

Menjamin pasokan dan pemenuhan yang berkelanjutan adalah aspek lain yang harus dipenuhi. Pilihan terbaik adalah memprioritaskan investasi di sektor farmasi lokal daripada impor obat-obatan. Upaya ini membantu mengurangi biaya terkait secara signifikan dan membuat obat-obatan lebih terjangkau bagi lebih banyak orang yang membutuhkan.

2.    Pemantauan kualitas obat. Kontrol yang lebih ketat dan komprehensif terhadap obat-obatan akan membantu menghilangkan obat-obatan penyeimbang dari rantai pasokan. Menggantinya dengan obat-obatan yang berkualitas akan membantu memastikan kualitas layanan medis yang lebih tinggi dan meningkatkan tingkat kepercayaan secara keseluruhan terhadap sistem perawatan kesehatan.

3.    Memperkuat pendidikan dan pelatihan profesional farmasi. Penting untuk membantu memperbarui kurikulum pelatihan dengan metode perawatan terbaru. Memastikan perawatan pasien adalah pilar pelatihan lainnya.

4.    Menerapkan teknologi baru. Beralih ke catatan kesehatan elektronik (EHR) sangat penting. Ini memungkinkan akses cepat dan koordinasi antara dokter dan pasien, terutama jika seseorang berada di daerah terpencil. Menggunakan aplikasi seluler juga sangat membantu dalam hal memastikan komunikasi dan umpan balik yang cepat. Ini terutama penting di masyarakat pedesaan atau terpencil.

5.    Meningkatkan kesadaran masyarakat. Mendidik masyarakat tentang bagaimana hal ini telah dilakukan di Banjar Kota, harus dilakukan di seluruh negeri. Tingkat pengetahuan yang lebih tinggi akan menghasilkan keputusan yang lebih informatif dan deteksi dini banyak penyakit hingga menjadi kronis atau mengakibatkan konsekuensi negatif lainnya.

Intinya

Indonesia masih harus bekerja keras untuk lebih memperkuat layanan kefarmasiannya. Berbagai kendala birokrasi, pelatihan yang buruk, dan kurangnya obat-obatan berkualitas hanyalah ancaman utama bagi kesehatan penduduk setempat. Rendahnya tingkat kesadaran pribadi dan obat-obatan berkualitas menyebabkan orang memilih metode pengobatan sendiri daripada perawatan profesional.
Berbagai organisasi swasta dan profesional memberikan kontribusi yang signifikan untuk memperbaiki situasi. Mereka membantu meningkatkan tingkat kesadaran penduduk setempat dan membuat obat-obatan berkualitas lebih mudah diakses oleh mereka. Ini adalah langkah-langkah kecil namun bermakna untuk meningkatkan sistem layanan kesehatan di Indonesia. Banjar Kota adalah contoh yang baik dari perubahan yang telah dilakukan.

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow