Kementan Ajak Penyuluh Pertanian Manfaatkan Teknologi
Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, melanjutkan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur. ...
TIMESINDONESIA, GRESIK – Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Kementerian Pertanian, Dedi Nursyamsi, melanjutkan safari kerjanya di Provinsi Jawa Timur. Setelah sebelumnya memberikan motivasi untuk peserta Workshop Pemantauan dan Persiapan Advance Training di Hotel Royal Tulip Surabaya, rangkaian kegiatan dilanjutkan dengan mengunjungi Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Cerme, Kabupaten Gresik, Senin (25/9/2023).
Kementerian Pertanian berupaya menyediakan kecukupan pangan bagi 273 juta jiwa.
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL) mengatakan, penyuluh dan petani sebagai garda terdepan dalam pertanian.
"Penyuluh dan petani harus memastikan pangan tidak bermasalah, pangan tidak bersoal. Karena pertanian harus menyediakan pangan bagi seluruh masyarakat," katanya.
Di hadapan 30 orang penyuluh pertanian dan petani milenial di BPP Cerme, Kepala BPPSDMP Kementan, Dedi Nursyamsi, memberikan arahannya untuk meminta penyuluh agar selalu mendampingi dan hadir untuk petani.
Hal ini sebagai menjadi perhatian khusus, karena jumlah penyuluh pertanian di Kabupaten Gresik saat ini hanya 51 orang. Sementara itu menurut data yang disampaikan oleh Kepala Dinas Pertanian Kabupaten Gresik, terdapat 16 BPP, 303 Desa dan Gapoktan, 1075 Poktan. Dan saat ini 1 PPL membawahi 6 desa, 120 poktan.
"Cara mengatasi keterbatasan penyuluh ialah harus tetap semangat walau BOP kecil. Karena kunci produktivitas ada pada PPL. Selain itu pentingnya pemanfaatan IoT," jelas Dedi Nursyamsi.
Maksimalkan SDM yang dimiliki dan lanjutkan lakususi, yaitu latihan kunjungan, dan supervisi.
"Lanjutkan lakususi, dan manfaatkan Internet of Thing (IoT). Usahakan agar penyuluh hadir, ada dan mendampingi petani," imbuh Kepala Badan PPSDMP.
Dedi Nursyamsi juga menambahkan bahwa salah satu kunci suksesnya pembangunan pertanian adalah smart farming.
"Smart farming adalah pertanian cerdas, yang dilakukan orang cerdas dan cara cerdas serta menggunakan varietas tinggi bermutu. Manfaatkan alsintan utk mempercepat proses produksi, dan manfaatkan IoT yang lebih praktis, mudah dan cepat,"imbuh Dedi.
Sementara itu menurut Kepala Dinas Pertanian Gresik, Eko Anindito Putro, kehadiran Kepala Badan PPSDMP memberikan semangat baru ditengah keterbatasan SDM yang ada.
"Walau SDM kami terbatas, kami tetap bisa menggunakan teknologi yang ada, seperti pemanfaatan smartphone serta lakususi seperti yang disampaikan Kepala Badan PPSDMP," pungkas Eko. (*)
Apa Reaksi Anda?