Kemenkominfo Beri Penghargaan UMKM dan Fasilitator Program Level Up 2023
Penghargaan Gemilang: UMKM Level Up 2023 Mengangkat Prestasi & Inovasi" Kemenkominfo UMKM & Fasilitator Program Level Up 2023 ... ...
TIMESINDONESIA, BALI – Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) memberikan penghargaan kepada 10 UMKM terbaik dari 100 peserta Program Inkubasi Bisnis "UMKM Level Up Business Incubator" 2023.
Program ini berhasil meningkatkan penjualan usaha-usaha ini setelah mendapat bimbingan selama 6 bulan. Selain itu, 15 fasilitator terbaik juga diberi apresiasi atas perannya dalam membimbing lebih dari 20.000 UMKM dalam Adopsi Teknologi Digital 4.0 "UMKM Level Up" Tahun 2023.
Boni Pudjianto, Direktur Ekonomi Digital Kemenkominfo, menjelaskan bahwa penghargaan ini menunjukkan apresiasi negara terhadap kontribusi UMKM terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
"Dalam situasi potensi resesi, UMKM adalah tulang punggung ekonomi nasional, dengan peran vital dalam pertumbuhan Indonesia," ujarnya di Bali pada Sabtu (2/12/2023).
Menurut data BKPM, UMKM memberikan kontribusi hingga 61,97% terhadap PDB nasional pada tahun 2020, senilai Rp8.500 triliun, sementara juga menyerap 97% tenaga kerja. Hal ini memperlihatkan peran esensial UMKM dalam perekonomian, mendorong pemerintah daerah untuk terus memberikan dukungan pada kemajuan sektor UMKM.
"Sebagai penggerak roda perekonomian, UMKM merupakan unit usaha yang sangat beragam, mulai dari penjual keliling hingga industri rumahan," ujarnya.
Dalam upaya membangun ekonomi kerakyatan, dijelaskan Boni bahwa Presiden Republik Indonesia Joko Widodo telah memberikan arahan untuk melakukan pengembangan UMKM Naik Kelas dan Modernisasi Koperasi.
Sebelumnya, kondisi UMKM lokal sempat menurun pada dua tahun pertama pandemi Covid-19 yakni di tahun 2020-2021.
Berdasarkan survei dari UNDP dan LPEM UI yang melibatkan 1.180 responden para pelaku UMKM, diperoleh hasil bahwa pada masa itu lebih dari 48% UMKM mengalami masalah bahan baku, 77% pendapatannya menurun, 88% UMKM mengalami penurunan permintaan produk, dan bahkan 97% UMKM mengalami penurunan nilai aset.
Boni berharap UMKM dapat berkiprah di pasar digital walaupun hal tersebut bukanlah hal yang mudah. Terdapat sejumlah kendala yang menghambat perkembangan UMKM dalam pasar digital.
Infografis 10 UMKM terbaik dalam program UMKM Level Up Business Incubator. (FOTO: dok. Kemenkominfo)
Pertama, keterbatasan kemampuan adopsi teknologi digital dan kemampuan literasi digital pelaku UMKM. Digitalisasi UMKM lebih dari sekadar mengembangkan produk melalui pemasaran online untuk memperluas pangsa pasar, tetapi juga pola pikir dalam pemanfaatan teknologi digital.
Kedua, berkaitan dengan pembiayaan, hingga saat ini masih banyak pelaku UMKM yang belum mampu menyusun laporan pembukuan dan administrasi keuangan yang benar-benar tertata secara digital.
Ketiga, dari segi produksi, keinginan untuk memperluas pasar ekspor berbasis digital seringkali terkendala pada kemampuan pelaku UMKM memenuhi standardisasi produk yang diinginkan.
Keempat, faktor lain yang menghambat aktivitas digital ekonomi, terutama bagi pelaku UMKM, adalah regulasi dan prosedur dalam bisnis lintas batas (cross border business) yang rumit, mahal dan memakan waktu.
"Tantangan UMKM ke depan yang harus diatasi bersama oleh segenap stakeholders terkait antara lain berkaitan dengan inovasi dan teknologi, literasi digital, produktivitas, legalitas atau perizinan, pembiayaan, branding dan pemasaran, sumber daya manusia, standardisasi dan sertifikasi, pemerataan pembinaan, pelatihan, dan fasilitasi, serta basis data tunggal," ujarnya.
Oleh karena itu, lanjut Boni, pada tahun 2023, selain pendampingan teknologi digital juga dilakukan inkubasi bisnis untuk 100 pelaku UMKM yang sudah memiliki kemampuan digital dalam memasarkan produknya.
Direktorat Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika menyelenggarakan Program Pendampingan dan Fasilitasi UMKM Level Up 2023 dengan tujuan untuk mendorong UMKM untuk memanfaatkan teknologi digital dalam rangka meningkatkan akses pemasaran dan permodalan, meningkatkan proses bisnis yang efisien dan efektif, meningkatkan daya saing dan inovasi, serta meningkatkan pendapatan pelaku UMKM.
Tujuan akhir dalam pelaksanaan kegiatan ini adalah memperoleh UMKM Champion dengan produk buatan Indonesia yang dapat berkontribusi bagi UMKM lain di wilayahnya maupun dalam lingkup nasional.
Kegiatan pendampingan bisnis juga dilakukan kepada pelaku UMKM dalam rangka meningkatkan kapasitas dan kemampuan bisnis UMKM dalam rangka mendorong peningkatan transaksi penjualan bagi UMKM. (*)
Apa Reaksi Anda?