Kemendikbud Ristek Gelar Pentas Anak di Surabaya, Dorong Gernas Cinta Lagu Anak 

Puluhan anak usia dini bernyanyi gembira penuh keceriaan. Mereka membawakan lagu-lagu lucu penuh motivasi menuntut ilmu sesuai dengan usia mereka saat ini. Ada lagu lama ...

April 14, 2023 - 19:00
Kemendikbud Ristek Gelar Pentas Anak di Surabaya, Dorong Gernas Cinta Lagu Anak 

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Puluhan anak usia dini bernyanyi gembira penuh keceriaan. Mereka membawakan lagu-lagu lucu penuh motivasi menuntut ilmu sesuai dengan usia mereka saat ini. Ada lagu lama juga lagu baru. 

Mulai Abang Tukang Bakso, Nyamuk Nakal, Pelangi-pelangi, Cita-citaku dan sederet lagu anak populer pada tahun 1990-an. Ternyata lagu tersebut masih cukup diminati oleh anak-anak masa kini. 

Ya, anak-anak ini tengah menjadi harapan baru bagi sebuah langkah untuk kembali mencintai lagu anak-anak. 

Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek RI) sedang mewacanakan sebuah Gerakan Nasional Cinta Lagu Anak atau Gernas Cinta Lagu Anak dengan menggelar pentas keliling di Kota Surabaya. 

Balai-Budaya-Alun-alun-Surabaya-b.jpgAcara Kita Cinta Lagu Anak (KILA) di Balai Budaya Alun-alun Surabaya, Kamis (13/4/2023).(Foto : Lely Yuana/TIMES Indonesia)

Sosialisasi Gernas berlangsung di Balai Budaya Alun-alun Surabaya dalam sebuah pentas bertajuk Kita Cinta Lagu Anak (KILA). 

Pentas KILA sendiri berangkat dari sebuah keprihatinan akan minimnya jumlah pencipta lagu anak maupun penyanyi lagu-lagu tersebut. 

Hasil Kajian Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek menyebutkan jika selama 20 tahun terakhir, Indonesia kekurangan lagu anak yang sesuai tumbuh kembang mereka. 

Kepala Subdirektorat Seni Pertunjukan Direktorat Kesenian Direktorat Jenderal Kebudayaan Kemendikbud Ristek, Edi Irawan mengatakan, Gernas Cinta Lagu Anak bertujuan untuk memperkuat keberadaan lagu anak Indonesia dan mengembalikan pada masa-masa kejayaan lagu anak seperti dulu kala. 

Edi Irawan mengaku prihatin, karena saat ini lagu-lagu remaja dan dewasa justru menjajah anak-anak kecil. 

“Jadi kajian kita selama 20 tahun terakhir, kita kekurangan lagu anak yang sesuai tumbuh kembang anak-anak sendiri. Bahkan kita disuguhi anak-anak kecil nyanyi lagu orang tua yang tidak sesuai psikis mereka,” kata Edi, Kamis (13/4/2023). 

Kita Cinta Lagu Anak (KILA) sendiri saat ini telah memasuki tahun keempat. Total sudah memproduksi 16 lagu anak yang dikemas dengan aransemen masa kini agar bisa menarik minat anak. Edi kembali menjelaskan, jumlah pencipta lagu anak juga sangat minim. 

“Ibu Sud dan lainnya udah nggak ada. Ditambah lagi, semakin surut idola-idola cilik. Jadi kegiatan KILA yang paling inti adalah lomba cipta lagu, menyanyinya, aransemen,” sambung Edi.

Edi pun berharap, melalui pesan yang terkandung dalam lirik lagu-lagu anak bisa memupuk kepribadian mereka. Karena, lagu yang diciptakan mengandung pesan moral tentang persahabatan, penghormatan kepada guru dan mencintai lingkungan. 

“Semua lagu-lagu tadi pesannya tentang guru, persahabatan, lingkungan, dan orang tua. Salah satu target kita agar anak-anak ikut lomba menyanyi tahun ini,” tambah Edi.

Edi juga meminta pemerintah kabupaten dan kota sebagai penanggungjawab sekolah tingkat PG dan SD untuk membiasakan pemutaran lagu anak kepada para siswanya.

“Pada saatnya, kita ingin ini jadi gerakan nasional,” tandas Edi. 

Sebagaimana diketahui, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI (Kemendikbud Ristek RI) tengah mewacanakan sebuah Gerakan Nasional Cinta Lagu Anak atau Gernas Cinta Lagu Anak dengan menggelar pentas keliling di Kota Surabaya. 

Sosialisasi Gernas berlangsung di Balai Budaya Alun-alun Surabaya dalam sebuah pentas bertajuk Kita Cinta Lagu Anak (KILA). Puluhan anak PG hingga SD turut dalam pentas lagu anak di Balai Budaya hari ini. Pentas itu disaksikan ratusan anak-anak yang turut semarak menyanyi dan menari di atas panggung di ujung acara.(*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow