KASAD Canangkan Program TNI AD Manunggal Air

Isu kelangkaan air dan kelestarian lingkungan menjadi isu dan permasalahan global, sehingga perlu dipecahkan bersama. ...

Juli 26, 2023 - 11:40
KASAD Canangkan Program TNI AD Manunggal Air

TIMESINDONESIA, CILACAP – Isu kelangkaan air dan kelestarian lingkungan menjadi isu dan permasalahan global, sehingga perlu dipecahkan bersama.

Indonesia yang memiliki hutan hujan terluas ketiga di dunia setelah Brasil dan Kongo, Indonesia menyandang predikat sebagai paru-paru dunia. 

Namun, banyaknya hutan hujan di Tanah Air ternyata tidak lantas membuat seluruh rakyat Indonesia berkecukupan air. 

Beberapa wilayah di Indonesia yang rentan krisis air, seperti wilayah NTT, NTB, Bali, dan beberapa wilayah di Jawa dan Sulawesi. 

TNI-AD-Manunggal.jpg

Sumber daya air sangat penting bagi kelangsungan hidup masyarakat untuk dimanfaatkan dalam pertanian, peternakan, perdagangan, industri, rumah tangga, dan aktivitas lingkungan. 

Untuk itu, pelestarian dan pengelolaan sumber daya air sangat penting untuk dilakukan terutama sistem pengelolaan air yang menekankan pada sifat kealamiahan lingkungan, dan berpijak pada kesadaran serta partisipasi masyarakat.

TNI-AD-Manunggal-Air-2.jpg

Permasalahan air di Indonesia menjadi masalah yang cukup rumit. Pembangunan infrastruktur penunjang air bersih tak bisa leluasa dilakukan pemerintah, karena kendala anggaran. 

Sektor privat pun enggan melibatkan diri, karena memandang hal itu sebagai proyek yang tidak menguntungkan. 

Namun jika tidak ditangani secara serius dan sesegera mungkin, kelangkaan air bersih akan menghambat perkembangan wilayah dan makin memperburuk taraf hidup masyarakat setempat.

Karena itu, Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Dudung Abdurachman memimpin pencanangan program TNI AD Manunggal Air

Ini merupakan program penyediaan air melalui pemasangan pompa hydraulic ram pump (hydram), sumur bor, serta penyaluran air secara gravitasi atau non listrik. 

Pencanangan program ini berkelanjutan, yang sebelumnya digelar pada 23 Maret 2022 silam, kini kembali dilanjutkan.

Manunggal air ini merupakan kebijakan dari Kasad untuk mencari dan membantu kesulitan masyarakat terkait air bersih, dan diharapkan dapat membantu masyarakat dalam kehidupan sehari-hari. 

Pencanangan penggunaan fasilitas air bersih serta percepatan penurunan stunting oleh Kasad ini dilakukan secara virtual dari Kampung Lebaksongko, Desa Lebak Gedong, Kecamatan Lebak Gedong, Kabupaten Lebak, Selasa (25/7/2023) kemarin. 

Sistem pompa hydram ini berfungsi untuk menaikkan air melebihi ketinggian 100 meter.

Pompa yang cukup sederhana namun efektif ini bekerja dengan mekanisme tekanan dinamik air yang ditimbulkan, memungkinkan air mengalir dari tinggi vertikal (head) yang rendah ke tempat yang lebih tinggi. 

Penggunaan hydram tidak terbatas hanya pada penyediaan air untuk kebutuhan rumah tangga, tapi juga dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan air untuk pertanian, peternakan, dan perikanan darat. 

Kelebihan pompa hydram dibanding jenis pompa lainnya, yakni tidak membutuhkan sumber tenaga tambahan, biaya operasionalnya murah, tidak memerlukan pelumasan, dan hanya memiliki dua bagian yang bergerak, sehingga memperkecil terjadinya aus. 

Selain itu, perawatannya sederhana dan dapat bekerja dengan efesien pada kondisi yang sesuai, serta dapat dibuat dengan peralatan bengkel yang sederhana.

Peserta video conference (virtual) adalah Kodim 0703 Cilacap, dan dipimpin langsung Danrem 071 Wijayakusuma Kolonel Czi Mohammad Andhy Kusuma, SSos MM MHan. 

Hadir Dandim 0703 Cilacap Letkol Inf Andi Yuliazi SE MIP, Pj Bupati Cilacap yang diwakili Camat Karangpucung Asep Kuncoro SSTP MM, Kapolresta Cilacap yang diwakili Kabaglog Kompol Arief Budi, Danlanal Cilacap yang diwakili Mayor Laut (T) Harry S Wahyu SSos, serta Forkopimda Cilacap. 

Video conference tersebut digelar di salah satu lokasi pembangunan hydram di Desa Gunungtelu, Kecamatan Karangpucung, Kabupaten Cilacap.

Danrem 071 Wijayakusuma mengatakan bahwa kegiatan ini adalah komitmen TNI AD untuk selalu turun bersama masyarakat guna mengatasi kesulitan rakyat. "Dan ini adalah salah satu kegiatan dalam rangka mengatasi kesulitan air," ujarnya.

Danrem juga berharap, hasil kolaborasi ini dapat bermanfaat bagi masyarakat, khususnya warga Desa Gunungtelu yang memang kesulitan air bersih. 

"Untuk penurunan angka stunting, kita selama ini sudah bergerak mengatasi dengan beberapa kegiatan. Selain pemberian nutrisi, ada juga kita kolaborasikan dengan Universitas Jenderal Soedirman yang mempunyai bibit padi yang di dalamnya sudah ada nutrisi untuk memenuhi kebutuhan gizi, agar masyarakat atau anak-anak tidak stunting," tandas Danrem. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow