Kapolda NTT Pimpin Apel Kesiapan Penanggulangan Bencana
Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin langsung apel kesiapan penanggulangan bencana di Mapolda NTT, Kamis (4/1/2023). ...
TIMESINDONESIA, SUMBA TIMUR – Kepala Kepolisian Daerah (Kapolda) NTT Irjen Pol Daniel Tahi Monang Silitonga memimpin langsung apel kesiapan penanggulangan bencana di Mapolda NTT, Kamis (4/1/2023).
“Apel kesiapan penanggulangan bencana ini adalah bentuk komitmen Polri dalam melindungi NTT dari ancaman alam yang terjadi di tahun 2024,”kata Daniel.
Menurutnya, apel kesiapan penanggulangan bencana ini menjadi perwujudan kongkret dari dedikasi anggota Polri dalam melindungi masyarakat dan mengurangi dampak potensial dari bencana alam.
Kapolda NTT Irjen Pol Daniel sempat merenungi serangkaian bencana alam yang melanda Provinsi NTT selama 3 tahun terakhir mulai dari angin kencang, cuaca ekstrem, tanah longsor, banjir, hingga gempa bumi dan erupsi gunung berapi.
Lebih lanjut dia menyebut, peristiwa paling tragis adalah angin kencang badai siklon seroja pada April 2021 lalu yang meninggalkan jejak kepiluan dengan korban jiwa, kehilangan, dan luka-luka serta memberikan dampak signifikan pada ribuan jiwa.
“Tentu saat ini situasi terkini di Flores Timur yang terjadi erupsi gunung Lewotobi laki-laki,” tuturnya.
Daniel menjelaskan, data gempa vulkanik menunjukkan peningkatan status dari waspada (II) menjadi siaga (III) pada 1 Januari 2024. Dua kecamatan,yakni Ile Bura dan Watulanggitang menjadi fokus dampak dengan jumlah pengungsi sementara mencapai 2.572 orang.
Oleh sebab itu, secara tegas Kapolda mengingatkan seluruh anggota Polri tentang tanggung jawab mereka dalam menghadapi bencana alam. Yakni, kesigapan bukan hanya terbatas pada diri sendiri tetapi juga terhadap sesama di sekitar kita.
“Jadi mental, fisik, dan persiapan sarana prasarana pendukung mitigasi bencana menjadi kunci dalam mejalankan tugas tersebut,” tandas Daniel.
Ia menambahkan, upaya peningkatan kemampuan penanganan bencana alam pihaknya mendorong pelatihan yang berkolaborasi dengan instansi terkait, monitoring, evaluasi, dan persiapan bantuan personel serta sarana prasarana pendukung akan menjadi fokus intensif.
“Kita rencanakan 100 personel dan dapu lapangan akan diturunkan untuk mendukung mitigasi bencana di Flores Timur,” paparnya.
Irjen Pol Daniel mengajak seluruh peserta apel untuk membangun kerja sama yang erat dengan seluruh stakeholder terkait. Kesiagaan dan kesigapan semua pihak dianggap krusial dalam melindungi nyawa dan harta benda masyarakat.
“Mari semangat kerja sama serta koordinasi yang baik dan kepemimpinan yang tangguh dianggap sebagai pondasi utama dalam menghadapi setiap tantangan bencana alam,”pungkas Kapolda NTT. (*)
Apa Reaksi Anda?