Kalurahan Sidoluhur Sleman Sukses Kurangi Angka Stunting, Begini Strateginya
Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman mengurangi angka stunting perlahan menuai hasil. ... ...
TIMESINDONESIA, SLEMAN – Upaya Pemerintah Kabupaten Sleman mengurangi angka stunting perlahan menuai hasil. Terbukti, satu kalurahan di Kabupaten Sleman angka stuntingnya tidak lebih dari 2 persen yaitu di Kalurahan Sidoluhur, Kecamatan Godean, Sleman.
Kesuksesan Kalurahan Sidoluhur mengurangi angka stunting tersebut membuat kalurahan ini dinobatkan sebagai desa percontohan bebas stunting oleh Badan Kependuudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) RI.
Lurah Sidoluhur, Hernawan Zudanto didaulat sebagai narasumber webinar bertema Praktik Baik Desa/Kalurahan Bebas Stunting (De’Best) di 1000 HPK yang diselenggarakan oleh BKKBN, Selasa (19/9/2023).
“Kesuksesan Kalurahan Sidoluhur dalam menekan angka stunting merupakan bukti kongkrit bahwa ada sinergitas antar seluruh pihak. Dimulai dari pembuat kebijakan hingga pendamping di lapangan. Sehingga, angka stunting di Kalurahan Sidoluhur turun signifikan,” tandas Wakil Bupati Sleman, Danang Maharsa didampingi Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak, Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (P3AP2KB) Pemkab Sleman, Wildan Solichin.
Danang menerangkan, pada tahun 2022 pravelensi stunting berdasarkan e-PPGBM di Kabupaten Sleman sebesar 6,88%. Angka tersebut mengalami penurunan pada tahun 2023 yang kini berada di angka 6,3%.
Penurunan pravelensi stunting tersebut tak membuat Pemkab Sleman jumawa. Sebaliknya, Pemkab Sleman terus melakukan berbagai langkah strategis untuk menekan prevalensi stunting di Kabupaten Sleman.
“Iya turun, tapi Pemerintah Kabupaten Sleman terus berkomitmen menangani stunting secara serius, masif, integratif, dan kolaboratif. Sebab, kami berkeyakinan bahwa penurunan stunting bagian dari cara untuk meningkatkan kualitas SDM ke depan dalam mewujudkan Indonesia Emas pada tahun 2045,” pinta politisi PDI Perjuangan ini.
Direktur Bina Keluarga Balita dan Anak BKKBN, Irma Ardiana menerangkan, kriteria pemilihan kalurahan/desa sebagai lokus praktik baik adalah penurunan stunting yang signifikan, dengan status pravalensi terakhir setidaknya mencapai 5 persen. Selain itu, desa yang dipilih sebagai percontohan memiliki dukungan anggaran yang tercantum dalam dokumen perencanaan program dan anggaran kalurahan/desa.
“Yang paling penting adalah, desa tersebut benar-benar aksi programnya. Yakni, program kerjanya benar-benar menjawab permasalahan penurunan stunting di kalurahan/desa,” terang Irma.
Dalam webinar tersebut, Lurah Sidoluhur, Hernawan Zudanto banyak menceritakan berbagai kegiatan yang diklaim dapat menekan angka stunting. Menurutnya, pada tahun 2023 di Kalurahan Sidoluhur terjadi penurunan prevalensi stunting sebesar 1,87 persen. Angka tersebut mengalami penurunan yang signifikan dibadingkan tiga tahun sebelumnya.
Pada tahun 2020, tercatat prevalensi stunting di Kalurahan Sidoluhur sebesar 21,50 persen. Setahun kemudian, tepatnya pada tahun 2021 tercatat prevalensi stunting sebesar 15,04 persen, dan pada tahun 2022 tercatat prevalensi stunting sebesar 8,68 persen.
Hernawan menjelaskan, penurunan prevalensi stunting di Kalurahan Sidoluhur tersebut tentu tidak dapat dilepaskan dari komitmen yang kuat berbagai pihak dan inovasi yang dijalankan oleh Pemerintah Kalurahan Sidoluhur. Yakni, inovasi bidang perencanaan dan penganggaran kegiatan, perubahan perilaku, ketahanan panganan, pelayanan Kesehatan dan sosial.
“Kami rutin dan aktif memantau serta memberikan pendampingan kepada keluarga beresiko. Rutin mengingatkan asupan gizi pada ibu hamil dan balita termasuk keluarga baru menikah,” tandas Hernawan.
Selain itu, petugas Pemerintah Kalurahan Sidoluhur aktif melakukan aksi jemput bola. Seperti, kunjungan rumah oleh petugas kepada balita yang belum mendapat imunisasi lengkap, pemantauan grup WhatsApp orangtua balita, pemberian tablet menambah darah, penyuluhan gizi bagi ibu hamil dan lain sebagainya.
“Jadi, petugas kami tidak hanya sekadar aktif kumpul-kumpul saja. Mereka benar-benar bekerja dan memberikan edukasi kepada para orang tua dan calon orang tua yang adai di Kalurahan Sidoluhur, Godean, Sleman ini. Semua ibu hamil kami pantau terus, bagaimana asupan makanannya, begitu pula asupan makanan para bayi dan balita. Pantauan ini penting agar bayi yang lahir dan anak-anak balita kelak tidak stunting,” kata Hernawan. (*)
Apa Reaksi Anda?