Inovasi Pertanian Berkelanjutan: KSM-T Unisma Malang Buka Peluang Bisnis Pupuk Jakaba Super
KSM-T Unisma malang melakukan inovasi pertanian berkelanjutan dengan membuka peluang bisnis Pupuk Jakaba Super bersama warga Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang
TIMESINDONESIA, MALANG – KSM-T Unisma malang melakukan inovasi pertanian berkelanjutan dengan membuka peluang bisnis Pupuk Jakaba Super bersama warga Dusun Lemahbang, Desa Kemiri, Kecamatan Jabung, Kabupaten Malang, Minggu (10/11/2024)
Bertempat di rumah Domiri, kegiatan ini dilakukan oleh kelompok 26 KSM-T Unisma setelah melakukan observasi dan diskusi dengan perangkat desa dan warga setempat serta melakukan pelatihan dan edukasi pembuatan dan penerapan Jakaba Super.
Kegiatan ini merupakan suatu inovasi yang dilakukan guna menciptakan sumber penghasilan baru, melihat adanya peluang bisnis setelah adanya kegiatan pelatihan dan edukasi pembuatan Jakaba Super dan juga adanya permasalahan warga mengenai harga pupuk kimia yang mahal dan sulit didapatkan untuk memenuhi kebutuhan pertanian, produktivitas kopi yang menurun dan banyak pohon kopi yang layu.
Sehingga dari adanya permasalahan tersebut menjadikan suatu peluang bisnis yang menjanjikan. Dalam hal ini, pupuk Jakaba selain dapat menjadi suatu solusi dalam mengatasi permasalahan para petani, Pupuk Jakaba juga dapat menjadi suatu sumber penghasilan baru yang menjanjikan bagi warga Dusun Lemahbang Desa Kemiri Kecamatan Jabung.
Bapak Suhadi, salah seorang petani mengaku jika saat ini harga pupuk kimia harganya melonjak tinggi dan untuk mendapatkannya juga sulit sehingga mengakibatkan petani kesulitan dalam memenuhi kebutuhan pupuk untuk pertanian, selain itu para petani kopi di Desa Kemiri juga mengalami permasalahan yakni pohon kopi yang layu dan produktivitasnya menurun.
Sehingga dari adanya permasalahan tersebut dapat menjadi suatu pluang bisnis yang menjanjikan. “Pupuk disini mahal dan juga sulit untuk didapatkan, produktivitas pohon kopi disini sangat menurun dan kondisinya juga banyak yang layu, selain kita menanam pohon kopi, kita juga menanam pohon durian, singkong, jagung, sayur-sayuran dan kacang-kacangan, itupun tidak maksimal karena mahalnya dan sedikitnya keseterdiaan pupuk yang membantu pertumbuhan tanaman,” jelas Suhadi.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Narasumber KSM-T Unisma Malang kelompok 26 M. Anwarudin Siroj menjelaskan kepada warga bahwa Jakaba adalah pupuk organik cair yang memiliki banyak manfaat bagi tanaman seperti mempercepat pertumbuhan tanaman terutama tanaman yang kerdil, mendongkrak produktifitas tanaman, mengatasi permasalahan tertentu pada akar dan daun tanaman, memperbanyak dan memperkuat akar tanaman, memperpanjang umur tanaman dan lain sebagainya, sehingga hal tersebut sangat menjanjikan untuk menjadi suatu peluang bisnis.
Adapun kepanjangan dari JAKABA yakni jamur keberuntungan abadi yang memiliki maksud jika sudah jadi dapat digunakan untuk seumur hidup dan terus-menerus atau bersifat jangka panjang, tidak akan habis selama siklusnya terus berjalan (pengambilan air Jakaba®penambahan air leri atau air cucian beras®fermentasi selama seminggu). Kegiatan yang dilakukan oleh Mahasiswa UNISMA (Universitas Islam Malang) kelompok 26 merupakan kegiatan KSM (kandidat sarjana mengabdi) di Desa Kemiri Kecamatan Jabung. Dalam kegiatan tersebut dilaksanakan di hari minggu siang, dalam pembuatan produk Jakaba KSM-T UNISMA kelompok 26 menyiapkan alat dan bahan tertentu seperti: 1) bibit Jakaba; 2) air leri atau air cucian beras; 3) 2 ember besar; 4) 2 kain; 5) Jakaba yang sudah jadi; 6) botol ukuran 250 ml untuk produk.
Kegiatan pelatihan dan edukasi pembuatan produk pupuk Jakaba Super dimulai dengan sambutan dari perwakilan kelompok 26 KSM-T Unisma yaitu saudara Bima, kemudian dilanjutkan dengan pemaparan materi sekaligus praktik memperbanyak Jakaba dan pembuatan produk Pupuk Jakaba Super yang di pimpin oleh M. Anwarudin Siroj. Kegiatan berlangsung dengan kondusif dan partisipasif warga yang sangat antusias dalam melakukan praktik dan berdiskusi langsung dengan mahasiswa. Dimana warga juga diberikan pemahaman mengenai cara memperbanyak Jakaba mulai dari bahan, fermentasi, praktik dan perawatannya, selain itu juga diberikan pemahaman mengenai cara pengemasan dan pemasaran produk Jakaba Super.
Dalam kegiatan pelatihan dan edukasi memperbanyak Jakaba, pertama kali Mahasiswa KSM bersama warga menyiapkan 2 ember besar, kemudian memasukkan air leri atau air cucian beras ke dalam ember hingga tingginya seper delapan atau tidak sampai penuh untuk ruang, lalu memasukkan bibit Jakaba ke dalam ember, setelah itu ember ditutup dengan kain dan di ikat rapat-rapat, kemudian meletakkannya di tempat yang teduh, sejuk dan gelap, setelah itu saudara Anwar perwakilan KSM-T UNISMA kelompok 26 menjelaskan kepada warga bahwasannya setelah 15 sampai 21 hari atau yang paling baik setelah 1 bulan pengfermentasian Jakaba bisa digunakan dan dikemas untuk dipasarkan, dalam pengemasan Pupuk Jakaba yang digunakan yaitu airnya dan jamurnya.
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
Dalam praktik pengemasannya Mahasiswa KSM menyiapkan Jakaba yang sudah jadi dan juga botol ukuran 250 ml untuk wadah produk, selanjutnya yaitu proses praktik yang dilakukan Mahasiswa KSM bersama warga yaitu pengisian botol dengan Jakaba beserta airnya, dimana Jamur Jakaba bisa langsung dimasukkan ke dalam botol atau juga bisa diremat-remat terlebih dahulu agar menjadi bagian yang lebih kecil, kemudian menutup botol dengan erat, setelah itu saudara Anwar perwakilan KSM-T UNISMA kelompok 26 menjelaskan kepada warga bahwasannya dalam pengemasan Pupuk Jakaba hanya dilakukan ketika ada pesanan saja, karna Jamur Jakaba tidak dapat bertahan lama.
Setelah pengemasan Mahasiswa KSM memberikan edukasi kepada warga mengenai pemasaran produk Jakaba melalui beberapa cara yaitu dengan menawarkan langsung kepada petani atau mulut-kemulut dan juga melalui media sosial seperti WhatsApp, Facebook, Instagram dan lain sebagainya. Kemudian edukasi mengenai pematokan harga produk Jakaba sesuai dengan banyak sedikitnya jumblah takaran Jamur Jakaba, dengan harga mulai dari Rp10.000 untuk takaran setengah botol Jamur Jakaba dalam botol ukuran 250 ml dan Rp13.000 untuk takaran Jamur Jakaba penuh dalam botol ukuran 250 ml dan selanjutnya harga menyesuaikan dengan kondisi atau strategi harga pemasaran jika produk Jakaba banyak peminatnya maka bisa dinaikkan harganya dan sebaliknya jika sedikit peminatnya maka menggunakan harga umum.
Salah satu warga yaitu Rokhim, peserta pelatihan sekaligus petani disini juga mengungkapkan antusiasnya dengan adanya pelatihan dan edukasi pembuatan produk Pupuk Jakaba seperti ini. “Setelah kami tahu pembuatan pupuk jakaba ini, kami bisa membuat produk Jakaba untuk dipasarkan, selain itu kami juga lebih mudah dalam mendapatkan pupuk untuk merawat dan mencegah tanaman sendiri dari berbagai penyakit serta dapat menemukan cara dan solusi yang praktis ketika harga pupuk mengalami kenaikan,” terang Rokhim. (*)
INFORMASI SEPUTAR UNISMA DAPAT MENGUNJUNGI www.unisma.ac.id
*) Pewarta: Mahasiswa KSM-T Kelompok 26 Universitas Islam Malang (UNISMA)
Apa Reaksi Anda?