Ini 6 Putra Daerah Banyuwangi dengan Karier Moncer Level Nasional
Harus bangga menjadi masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Meski terletak dikabupaten paling ujung timur pulau Jawa, ternyata putra daerahnya ...
TIMESINDONESIA, BANYUWANGI – Harus bangga menjadi masyarakat Kabupaten Banyuwangi, Jawa Timur. Meski terletak dikabupaten paling ujung timur pulau Jawa, ternyata putra daerahnya mampu memberi sumbangsih besar pada kemajuan serta percepatan pembangunan bangsa Indonesia.
Pantauan TIMES Indonesia, sedikitnya terdapat 6 orang anak kandung Bumi Blambangan, yang memiliki karier moncer dilevel nasional. Hasil pemikiran mereka, banyak menjadi rujukan program pemerintah.
Berikut ini daftar 6 putra daerah Banyuwangi, dengan karier moncer dilevel nasional :
1. Abdullah Azwar Anas, S Pd, SS, M Si.
Abdullah Azwar Anas, S Pd, SS, M Si, adalah putra daerah Banyuwangi, asal Desa Karangdoro, Kecamatan Tegalsari. Sejak Rabu, 7 September 2022, dia menjabat sebagai Menteri Pemberdayaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB).
Sebagai politisi, Azwar Anas, sapaan akrabnya, memang memiliki rekam jejak gemilang. Bagaimana tidak, sebelum dipercaya untuk menduduki posisi Menpan RB, dia juga dipercaya Presiden Jokowi untuk menjadi Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) sejak 13 Januari 2022 hingga 7 September 2022.
Kakak kandung mantan Ketua PC GP Ansor Banyuwangi, H.Sukron Makmun Hidayat dan anggota DPR RI dari Fraksi PDI Perjuangan, Mufti Aimah Nurul Anam atau Mufti Anam, tersebut juga dipercaya masyarakat menjadi Bupati Banyuwangi, selama 2 periode. Yakni periode 2010-2015 dan 2016-2021.
Makin istimewa, pria kelahiran Banyuwangi, 6 Agustus 1973, ini juga berhasil mengantar sang istri, Ipuk Fiestiandani Azwar Anas, menjadi Bupati Banyuwangi, periode 2021-2024.
Karier Abdullah Azwar Anas memang terbilang luar biasa. Saat menjadi Bupati Banyuwangi selama 2 periode, dia mampu merombak wajah Bumi Blambangan. Bukan hanya dalam memajukan sektor pariwisata dan percepatan pembangunan. Namun juga sukses meningkatkan taraf perekonomian masyarakat.
2. Dwi Marhen Yono, S STP, M Si.
Pria kelahiran Desa Kaliploso, Kecamatan Cluring, Banyuwangi, Jawa Timur, ini kini menjabat sebagai Direktur Pemasaran Pariwisata Nusantara, Kementrian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Kemenparekraf RI). Dwi Marhen Yono, S STP, M Si, dilantik Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Republik Indonesia (Menparekraf RI), Sandiaga Uno, sejak Senin, 5 September 2022.
Alumni angkatan 9 Sekolah Tinggi Pemerintahan Dalam Negeri (STPDN) (Sekarang IPDN) tahun 1997 ini sebelumnya dipercaya menduduki jabatan Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kota Pariaman (Disparbud Kota Pariaman), Sumatera Barat (Sumbar) sejak 31 Agustus 2020. Dalam pengabdian, dia sukses memajukan sektor pariwisata kota berjuluk The Sunset City of Indonesia.
Berkat sumbangsih pemikiran dan tenaganya, bukan hanya keindahan alam nan perawan Kota Pariaman saja yang mendunia. Kunjungan wisatawan pun meningkat. Bahkan mampu menyumbang Pendapatan Asli Daerah (PAD) meski ditengah hantaman pandemi Covid-19.
Tak kalah penting, Dwi Marhen juga mampu menanamkan kepedulian serta kemandirian promosi wisata dikalangan stakeholder pariwisata Kota Pariaman.
Satu lagi, saat masih bertugas dikampung halaman, Banyuwangi, dia tercatat sebagai pelopor pembangunan desa wisata.
3. Handoko ST
Bisa jadi masyarakat Banyuwangi, hanya mengenal sosok Handoko ST, melalui tayangan talk show dilayar kaca. Maklum, sebagai Sekretaris Jenderal DPP PROJO, dia memang berulang kali menjadi narasumber di stasiun TV nasional.
Dari gayanya yang sumeh, low profile namun intelek, pasti tidak ada yang menduga bahwa pria kelahiran 24 November 1974, ini adalah putra daerah Banyuwangi. Padahal, dia terlahir dari keluarga petani dari Desa Bumiharjo, Kecamatan Glenmore. Pasti semua tak menduga bukan?.
Sejak September 2021, Handoko, dipercaya Kepala Staf Kepresidenan Republik Indonesia, Jenderal TNI Dr H. Moeldoko, SIP, untuk menempati posisi Tenaga Ahli Madya Kantor Staf Presiden Republik Indonesia.
Tak hanya itu, oleh Moeldoko, alumni SMAN 1 Genteng, tahun 1993 ini juga didapuk sebagai Ketua Bidang Organisasi Kaderisasi dan Keanggotaan (OKK) DPP Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).
Meski lebih sering berada di Jakarta, namun Handoko telah banyak mengawal sejumlah program Pro Wong Cilik di Banyuwangi. Salah satunya program Reforma Agraria yang saat ini sedang gencar digalakan.
4. Irjen Pol Ibnu Suhendra, SIK.
Inspektur Jenderal Polisi (Irjen Pol) Ibnu Suhendra, SIK, adalah seorang perwira tinggi Polri yang menjabat sebagai Deputi Bidang Penindakan dan Pembinaan Kemampuan Badan Nasional Penanggulangan Teroris Republik Indonesia (BNPT RI).
Pria kelahiran Banyuwangi, 31 Maret 1971, merupakan salah satu sosok yang memiliki peranan penting dalam penanganan kasus terorisme di Indonesia. Diantaranya operasi penegakan hukum bom bunuh diri di Polres Poso, pada tahun 2013.
Operasi penegakan hukum bom bunuh diri Polres Solo dan operasi penegakan hukum rencana bom Istana Negara, keduanya ditahun 2016. Operasi penegakan hukum bom Cicendo di Bandung dan operasi penegakan hukum bom bunuh diri Kampung Melayu di Jakarta serta operasi penegakan hukum rencana bom radio active di bandung di tahun 2017.
Termasuk operasi penegakan hukum bom gereja di Surabaya, ditahun 2018. Kasus paling fenomenal yang pernah ditangani Ibnu Suhendra adalah kasus Bom Bali II, ditahun 2005.
Lulusan Akpol 1993 ini juga berpengalaman dalam bidang Reserse. Jabatan terakhir jenderal bintang 2 ini adalah Analis Kebijakan Utama Bidang Intelijen Densus 88 AT Polri.
5. Dr Ir Arief Yahya, M Sc.
Dr Ir Arief Yahya, M Sc, adalah Menteri Pariwisata Republik Indonesia yang menjabat pada 27 Oktober 2014 pada Kabinet Kerja Presiden Joko Widodo. Sebelumnya, pria kelahiran Banyuwangi, 2 April 1961, ini menjabat sebagai CEO PT Telekomunikasi Indonesia.
Saat menjabat Menteri Pariwisata, Arief Yahya memiliki peranan penting dalam memajukan sektor pariwisata Banyuwangi, hingga terkenal dikancah internasional.
Ketika masih menjabat CEO PT Telekomunikasi Indonesia, dia juga memiliki sumbangsih luar biasa untuk tanah kelahiran Banyuwangi. Salah satunya menyumbangkan seribu Wifi melalui CSR PT Telekomunikasi Indonesia. Keberadaan seribu Wifi tersebut memiliki kontribusi penting dalam mendukung suksesnya program Banyuwangi Cyber Village. Termasuk dalam promosi sektor pariwisata.
6. Letnan Jenderal (Purn) Moerdiono.
Letnan Jenderal (Purn) Moerdiono, lahir di Banyuwangi, pada 19 Agustus 1934. Dia menjabat sebagai Menteri Sekretaris Negara Republik Indonesia, selama 2 periode. Yakni pada Kabinet Pembangunan V (1988–1993) dan Kabinet Pembangunan VI (1993–1998).
Moerdiono meninggal di RS Gleneagles, Singapura pada 7 Oktober 2011.
Nah, setidaknya sejumlah nama-nama putra daerah Banyuwangi diatas merupakan bukti nyata bahwa Sumber Daya Manusia (SDM) atau kualitas intelektual putra daerah Banyuwangi, tidak bisa dianggap enteng. Bumi Blambangan boleh terletak di ujung timur pulau Jawa, namun kiprah putra daerahnya mampu menjadi warna hingga dipemerintah pusat Republik Indonesia. (*)
Apa Reaksi Anda?