Indonesia Sehat Jiwa Resmi Diluncurkan di Malang, Gerakan Nasional Cegah Bunuh Diri Dimulai
Sebuah langkah monumental dalam upaya memperjuangkan kesehatan mental di Indonesia resmi ditandai pada Kamis (17/5/2025). Berlangsung di Gedung Malang Creative Center (MCC), komunitas Malang Raya Sehat…

TIMESINDONESIA, MALANG – Sebuah langkah monumental dalam upaya memperjuangkan kesehatan mental di Indonesia resmi ditandai pada Kamis (17/5/2025). Berlangsung di Gedung Malang Creative Center (MCC), komunitas Malang Raya Sehat Jiwa resmi bertransformasi menjadi Indonesia Sehat Jiwa, sebuah gerakan nasional untuk pencegahan bunuh diri, pendampingan psikologis, dan edukasi kesehatan mental secara inklusif dan gratis.
Transformasi ini diumumkan langsung oleh Sofia Ambarini, inisiator dan ketua gerakan, yang menyebut bahwa perluasan skala ini merupakan respons atas tingginya permintaan bantuan dari berbagai wilayah di luar Malang, bahkan hingga ke luar negeri.
“Gerakan ini bermula dari keprihatinan saya terhadap kasus bunuh diri yang marak di Kota Malang. Tapi seiring waktu, kami menerima banyak permintaan bantuan dari luar Jawa dan WNI di luar negeri,” jelas Sofia.
Sejak Desember 2023, gerakan ini telah memberikan layanan gratis berupa hotline crisis center, konseling bersama psikolog dan psikiater, peer support group, serta penyediaan safe house. Tak hanya itu, kerja sama strategis juga telah dijalin dengan RS Universitas Brawijaya dan RSJ Dr. Radjiman Wediodiningrat Lawang.
“Permintaan bantuan yang terus meningkat menandakan bahwa isu ini tidak terbatas geografis. Saatnya layanan ini menjangkau seluruh masyarakat Indonesia,” tegas Sofia.
Bunuh Diri: Isu yang Mendesak
Data dari WHO mencatat bahwa Indonesia memiliki angka bunuh diri sebesar 24 kasus per 100.000 jiwa—angka yang diyakini lebih tinggi akibat minimnya pelaporan dan pencatatan. Sementara Survei Kesehatan Indonesia (SKI) 2023 menunjukkan bahwa generasi muda adalah kelompok paling rentan terhadap pikiran dan percobaan bunuh diri.
Akses yang terbatas terhadap layanan psikologis serta stigma sosial yang masih kuat menjadi hambatan utama. Dalam konteks inilah, Indonesia Sehat Jiwa hadir untuk memperjuangkan akses layanan kesehatan mental yang setara, mudah, dan bebas biaya.
Pojok Curhat untuk Gen Z dan Disabilitas
Sebagai langkah awal perluasan gerakan, Indonesia Sehat Jiwa meluncurkan program Pojok Curhat Gen Z dan Disabilitas, bekerja sama dengan LINKSOS (Lingkar Sosial Indonesia) dan Malang Creative Center. Layanan ini tersedia gratis setiap Senin dan Kamis di lantai 5 Gedung MCC (Share Office LINKSOS).
“Program ini menjadi ruang aman bagi anak muda dan penyandang disabilitas untuk bercerita dan mendapatkan pendampingan,” ujar Ken Kerta, Founder LINKSOS.
Menurutnya, bunuh diri kerap merupakan hasil dari akumulasi tekanan emosional, sosial, dan fisik yang tak tertangani dengan baik. Oleh karena itu, ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif lintas organisasi dan komunitas.
“Kami ingin tidak ada lagi yang merasa sendiri dalam menghadapi tekanan hidup,” tambah Ken.
Akses Gratis dan Terbuka untuk Semua
Sofia memastikan bahwa seluruh layanan yang diberikan Indonesia Sehat Jiwa akan tetap gratis dan terbuka bagi siapa pun.
“Kami ingin semua orang yang membutuhkan pertolongan bisa mendapatkannya tanpa hambatan biaya. Harapannya, gerakan ini menjadi awal dari Indonesia yang benar-benar sehat jiwa,” tegasnya.
Informasi lebih lanjut tentang jadwal layanan, hotline, serta program edukasi akan disampaikan secara berkala melalui kanal media sosial dan situs resmi Indonesia Sehat Jiwa. Masyarakat diundang untuk bergabung, berdiskusi, dan membangun budaya kolektif yang lebih peduli terhadap isu kesehatan mental.(*)
Apa Reaksi Anda?






