Ibu Negara Republik Islam Iran: UNJ Jadi Kampus yang Melahirkan Guru Berkualitas di Indonesia
Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara General Lecture "Philosophy of Higher Education" dengan narasumber Ibu Negara Repubik Islam Iran
TIMESINDONESIA, JAKARTA – Universitas Negeri Jakarta (UNJ) menggelar acara General Lecture "Philosophy of Higher Education" dengan narasumber Ibu Negara Repubik Islam Iran, Prof. Jamileh Alamolhuda pada Rabu (24/5/2023). Bertempat di Aula Latif Hendraningrat, Gedung Dewi Sartika UNJ, Jakarta Timur, acara ini dihadiri oleh para pimpinan, senat UNJ, dosen, dan mahasiswa di lingkungan UNJ.
Acara dibuka dengan menyanyikan lagu kebangsaan Indonesia Raya, kemudian diikuti dengan lagu kebangsaan Republik Islam Iran. Acara ditutup dengan penyerahan cinderamata dari UNJ kepada Prof. Jamileh Alamolhuda.
Dalam penyampaian materi kuliah umum, Prof. Jamileh Alamolhuda mengatakan senang dapat hadir di UNJ karena ini kampus yang melahirkan para guru. Sehingga tepat jika dirinya menyampaikan materi mengenai filosofi pendidikan. Sebab guru adalah sumber utama berjalan atau tidaknya sebuah filosofi pendidikan di sekolah.
”Terima kasih untuk UNJ atas sambutannya yang sangat baik, dan semoga UNJ dapat terus melahirkan guru yang berkualitas demi kemajuan pendidikan di Indonesia, dan kedepannya kita bisa jalin kerjasama antara UNJ dengan Iran dalam bidang pendidikan,” ungkap Prof. Jamileh Alamolhuda.
Sementara itu, Prof. Komarudin selaku Rektor UNJ dalam sambutannya mengaku tersanjung dengan kehadiran Prof. Jamileh Alamolhuda yang merupakan seorang guru besar pendidikan dari Universitas Tarbiat Modares, Iran.
"Sungguh kehormatan yang luar biasa bagi UNJ dikunjungi oleh Yang Mulia Ibu Negara Republik Islam Iran, yang juga sekaligus sebagai Dosen dan Penulis," ucap Prof. Komarudin.
Menurutnya, Ibu Negara Iran itu memiliki kiprah yang luar biasa sebagai tokoh pendidikan perempuan yang berpengaruh di dunia. Sebab, kata Prof. Komarudin, karya-karya Prof. Jamileh Alamolhuda memiliki kontribusi penting bagi penyelenggaraan Perguruan Tinggi.
"Pemikirannya tentang pendidikan salah satunya tertuang dalam Buku yang berjudul "Teori Pendidikan Islam: Tinjauan Qur’ani dan Filosofis" yang memiliki kontribusi penting bagi kita semua, khususnya dalam penyelenggaraan pendidikan di Perguruan Tinggi," ungkap Prof. Komarudin.
Ia menyebutkan, pokok-pokok pikiran penting Prof. Jamileh Alamolhuda antara lain: Pendidikan harus berlandaskan pijakan filosofis yang kokoh dan nilai-nilai transendensi, dan meletakkan adab di atas ilmu.
Kemudian, lanjut Prof. Komarudin, pokok pikiran Prof. Jamileh Alamolhuda juga menyatakan bahwa muara dari pendidikan ialah terciptanya manusia-manusia yang rasional dan bertaqwa. Selain itu, pendidikan yang bermutu hadir dari keselarasan dan keterpaduan antara rasionalitas dan qalbu.
Menurut Prof. Komarudin, pokok-pokok pikiran tersebut sangat penting bagi UNJ sebagai Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) penghasil para guru, profesional, dan ahli.
"Oleh karenanya, keberadaan general lecture ini menjadi penting dan bernilai strategis agar pembangunan pendidikan tinggi ke depan dapat bergerak dengan arah yang pasti yang sesuai dengan tujuan filosofisnya," pungkasnya.
Sejalan dengan hal itu, Prof Komarudin merekomendasikan tiga hal dalam mendesain pendidikan masa depan. Pertama, landasan filosofis yang kokoh. Kedua, landasan transendensi – taqwa sebagai tujuan akhir insan pendidikan. Ketiga, landasan kebudayaan atau akar kultural bangsa agar pendidikan tidak lepas dari ciri khas atau identitasnya.
"Selanjutnya, melalui kehadiran Yang Mulia Ibu Negara Republik Islam Iran – Prof. Jamileh Alamolhuda, ke depan dapat terjalin kerja sama yang konkrit untuk membangun pendidikan tinggi di Indonesia, khususnya di UNJ," ujar Prof Komarudin.
Pada kesempatan yang sama, Totok Bintoro selaku Wakil Rektor Bidang Perencanaan dan Kerjasama UNJ mengatakan materi kuliah umum yang disampaikan Prof. Jamileh terkait filosofi pendidikan tinggi menambah wawasan pemikiran tentang kajian-kajian kependidikan. Menurut Totok Bintoro, hal itu sejalan dengan UNJ yang merupakan lembaga pendidikan tinggi.
"Kehadirannya ini membawa agenda tentang pemikiran-pemikiran pendidikan dan UNJ ini sebagai lembaga pendidikan tinggi yang disampaikan adalah terkait filosofi perguruan tinggi. Maka UNJ welcome terhadap kehadiran ibu negara ini," kata Totok Bintoro.
Lanjut Totok Bintoro menambahkan bahwa tamu yang berasal dari Iran itu tentunya diterima baik oleh pihak UNJ. Sebab, tegas Totok, UNJ tidak akan menutup diri terhadap diskusi-diskusi yang berkaitan dengan pengembangan akademik.
"Karena kaitannya akademik, kalau diskusinya terkait pengembangan akademik, siapapun yang hadir, maka UNJ tentu tidak boleh menutup diri untuk menambah khazanah pemikiran tentang kajian-kajian kependidikan terutama pendidikan tinggi," pungkas Totok Bintoro.
Apa Reaksi Anda?