Hasil Pertemuan Gilang Herlambang dengan Rektor UWG Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Pada beberapa bulan lalu, dunia maya digegerkan dengan unggahan video dari konten kreator Gilang Herlambang (@gilang.her), yang dalam videonya menyebut Universitas Widya Gama Malang (UWG Malang) sebagai “kampus kecil” dan “kampus urban legend.” Unggahan tersebut memicu protes dari berbagai pihak, terutama dari sivitas akademika dan alumni UWG Malang, yang merasa terhina dan dirugikan oleh pernyataan tersebut. Dampak dari video itu cukup besar, merusak citra UWG Malang, dan menimbulkan kegaduhan di kalangan masyarakat.

Hari ini, sebagai langkah penyelesaian, Gilang Herlambang memenuhi panggilan dari kuasa hukum UWG Malang, Dr. Solehoddin, SH., MH., dan Kepala Humas UWG, M. Ramadhana, SS., MSi., MH., untuk bertemu dengan Rektor UWG Malang, Dr. Anwar, SH., MHum., di ruang kerja rektor.

Dalam pertemuan yang berlangsung serius namun penuh dengan kehati-hatian, Dr. Anwar menjelaskan implikasi hukum dari unggahan yang dilakukan oleh Gilang. Rektor UWG menyampaikan bahwa pernyataan yang merendahkan kampus tersebut tidak hanya mempengaruhi kredibilitas UWG Malang, tetapi juga berpotensi merugikan kampus secara materiil, khususnya dalam hal penerimaan mahasiswa baru yang sangat bergantung pada reputasi kampus. Sebagai kampus swasta yang sepenuhnya dibiayai oleh mahasiswa, setiap pernyataan negatif berpotensi mengurangi minat calon mahasiswa.

Dr. Anwar mengingatkan bahwa meskipun materi hukum bisa menuntut ganti rugi hingga Rp6 miliar, UWG Malang memilih untuk memberikan kesempatan kepada Gilang untuk memperbaiki kesalahannya dengan cara yang lebih bijaksana. “Kami memilih untuk memberi teguran keras, agar Mas Gilang lebih berhati-hati dalam membuat konten, terutama yang menyangkut institusi pendidikan. Jika hal ini terulang, kami tidak akan ragu untuk membawa kasus ini ke ranah pidana,” ujar Dr. Anwar dengan tegas.

Namun, Rektor UWG Malang lebih memilih pendekatan pembinaan. Sebagai bentuk penyelesaian, Gilang diminta untuk membuat klarifikasi dan konten positif yang bertujuan untuk memulihkan citra UWG Malang di mata masyarakat. "Kami ingin Mas Gilang memberikan informasi yang tepat dan positif mengenai UWG Malang melalui konten-konten yang konstruktif," ujar M. Ramadhana, Kepala Humas UWG.

Pertemuan tersebut berakhir dengan permintaan maaf dari Gilang Herlambang atas ketidaktahuannya yang menyebabkan kegaduhan. Ia menyadari pentingnya bertanggung jawab atas konten yang ia buat dan berjanji untuk lebih berhati-hati di masa depan. Ini menjadi momen penting bagi Gilang untuk belajar mengenai dampak dari apa yang ia unggah di media sosial dan bagaimana konten tersebut dapat memengaruhi banyak pihak, termasuk institusi pendidikan.

Dengan adanya klarifikasi yang disepakati, diharapkan hubungan yang lebih baik dapat terjalin antara Gilang Herlambang dan UWG Malang, serta menjadi pembelajaran bagi konten kreator lainnya untuk lebih bertanggung jawab dalam setiap karya yang mereka bagikan. (*)