Hari Buku Sedunia, Minat Baca Masyarakat Banyuwangi Terus Meningkat

Hari Buku Sedunia adalah hari perayaan tahunan yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 23 April 1995 di Catalunya, Spanyol.

April 23, 2025 - 18:30
Hari Buku Sedunia, Minat Baca Masyarakat Banyuwangi Terus Meningkat

TIMESINDONESIA, BANYUWANGIHari Buku Sedunia adalah hari perayaan tahunan yang ditetapkan oleh United Nations Educational, Scientific, and Cultural Organization (UNESCO) pada tanggal 23 April 1995 di Catalunya, Spanyol.

Perayaan pertama kali digagas seorang penulis asal Valencia, Vicente Clavel Andrés. Dia mencetuskan perayaan itu untuk mengenang beberapa penulis asal Spanyol yang telah wafat, salah satunya sastrawan besar Inggris, William Shakespeare.

Hari Buku Sedunia diperingati untuk mengajak masyarakat memahami pentingnya buku dan peran membaca dalam kehidupan sehari-hari. Tujuannya adalah agar generasi muda memiliki minat yang tinggi terhadap membaca dan menyadari bahwa membaca adalah aktivitas yang menyenangkan.

Minat Baca Masyarakat Banyuwangi

Kepala Dinas Perpustakaan dan Kearsipan (Dispusip) Banyuwangi, Zen Kostolani, mengatakan bahwa tingkat minat baca semakin meningkat, seiring dengan lonjakan jumlah pengunjung di Perpustakaan Daerah (Perpusda) Bumi Blambangan.

“Melihat data catatan Dispusip Banyuwangi, sepanjang tahun 2024, jumlah pengunjung Perpusda mencapai 37.052 orang. Hal ini meningkat berkali-kali lipat dari tahun 2023 yang hanya tercatat 989 orang,” kata Zen sapaan akrab Zen Kostolani, Rabu (23/4/2025).

Dari jumlah kunjungan di tahun 2024, website perpustakaan menjadi penyumbang terbesar dengan total 24.571 pengunjung.

“Pengunjung website mendominasi karena masyarakat bisa langsung membaca buku tanpa harus datang ke Perpusda dengan memanfaatkan e-book yang dimiliki Dispusip Banyuwangi,” ujarnya.

Mantan kepala DPMD itu mengatakan, bahwa peningkatan ini menunjukkan bahwa masyarakat semakin sadar akan pentingnya literasi dan peran perpustakaan dalam mendukung pembelajaran dan pengembangan diri.

Sekedar diketahui, Indeks Pembangunan Literasi Masyarakat (IPLM) yang dirilis oleh Perpustakaan Nasional (Perpusnas) mengungkapkan bahwa Banyuwangi memperoleh skor 70,70. 

Dari skor yang dirilis, menunjukkan tingkat literasi masyarakat Bumi Blambangan yang lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten tetangganya. Salah satunya unggul dari Kabupaten Jember yang hanya mendapat skor 55,45.

Peningkatan minat baca di Banyuwangi tidak hanya mencerminkan kesadaran masyarakat akan pentingnya literasi, tetapi juga menunjukkan peran perpustakaan sebagai penggerak utama dalam mendukung pembelajaran dan pengembangan diri. 

Dengan skor literasi yang terus menguat, Banyuwangi berhasil menjadi contoh daerah yang aktif dalam membangun budaya membaca untuk generasi mendatang. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow