Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II Digelar di Ponpes Al Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor
Pondok Pesantren Al Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya dipercaya sebagai tuan rumah dalam Pelaksanaan Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II ... ...
TIMESINDONESIA, TASIKMALAYA – Pondok Pesantren Al Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya dipercaya sebagai tuan rumah dalam Pelaksanaan Halaqoh Fiqih Peradaban Jilid II. Sebuah kegiatan yang digagas oleh Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) bekerja sama dengan Kementrian Agama.
Wakil Sekretaris Jenderal PBNU, Dr.KH. Ahmad Ginanjar Sya'ban, M.hum., menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan upaya PBNU bersama Kementrian Agama untuk menjaring respon para kiyai di daerah terkait permasalahan umat manusia terkait dengan peradaban dan perdamaian.
“Pendapat cerminan kiyai di daerah ini akan direkomendasikan kepada dunia Islam melalui mukhtamar ulama dunia Islam,” kata KH. Ginanjar.
KH. Tata Moch Tasdiq SH, Wakil Ketua Robithoh Maahid Islamiyah (RMI) PWNU Jabar, menjelaskan bahwa dipilihnya Pondok Pesantren Al Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya sebagai tuan rumah tidak sembarangan.
Tiga puluh lokasi di Provinsi Jawa Barat dipilih sesuai standar, baik dari segi ruangan maupun tata kelola. “Pesantren ini dipilih karena representatif dan mampu mengundang pesantren lainnya,” ujarnya, Jumat (22/12/2023).
Dalam konteks Jawa Barat, fokus Halaqoh ini adalah peradaban Islam Nusantara. Menurut KH. Tata Moch Tasdiq, urgensi pemahaman masyarakat terhadap hal ini sangat besar.
“Halaqoh ini frekwensinya luar biasa, bisa dijadikan acuan tingkat internasional,” tambahnya.
Pimpinan Pondok Pesantren Al-Munawwar Jarnauziyah Pasir Bokor Kota Tasikmalaya, DR. KH. Pepep Puad Muslim., M.SI, menyampaikan rasa terima kasihnya atas kepercayaan PBNU.
“Kita bisa menyampaikan hal-hal yang selama ini terpendam, seperti melanjutkan perjuangan ulama Salaf terdahulu dengan cara yang lebih simpel dan bisa dipahami masyarakat,” ungkapnya.
dr. KH. Pepep Puad Muslim., M.SI
berharap gelaran Halaqoh ini dapat membawa dampak positif dalam membangun karakter di wilayah masing-masing.
Acara ini diakhiri dengan semangat untuk mempercepat penyebaran ide-ide ulama melalui bahasa yang dapat dipahami oleh masyarakat luas. (*)
Apa Reaksi Anda?