Gelar Pementasan Drama, Mahasiswa UMBY Gunakan Bahasa Inggris
Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau PBI FKIP UMBY menggelar kegiatan pementasan drama dan festival budaya, Jumat (23/6/2023).
TIMESINDONESIA, YOGYAKARTA – Pendidikan Bahasa Inggris Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mercu Buana Yogyakarta atau PBI FKIP UMBY menggelar kegiatan pementasan drama dan festival budaya, Jumat (23/6/2023). Uniknya, dalam pementasan ini para mahasiswa menggunakan Bahasa Inggris. Pementasan bertema Culture Festival and Play Performance 2023 ini diselenggarakan di Auditorium Kampus 3 UMBY.
Selain sebagai salah satu syarat kelulusan mata kuliah Cross Cultural Understanding dan Pedagogical Drama, kegiatan ini juga merupakan ajang bagi mahasiswa-mahasiswi untuk mengembangkan seni panggung drama. Juga, mengembangkan bakat dalam bidang fashion show, kewirausahaan dan promosi budaya Nusantara dengan menggunakan Bahasa Inggris.
Dalam acara cultural festival itu, terdapat serangkaian acara food festival dan fashion show. Mahasiswa-mahasiswi UMBY menjual makanan-makanan tradisional khas daerah Nusantara dari Sabang sampai Merauke sebagai pembukaan dari acara Culture Festival and Play Performance 2023.
Mereka membuat stand-stand penjualan di area kampus 3 UMBY pada pukul 10.00 WIB. Aneka makanan dan minuman dari berbagai daerah yang tersajikan termasuk dari Jawa Tengah, Bali, Nusa Tenggara Timur dan lainnya.
Dalam kesempatan ini, seorang pembeli dari Selandia Baru juga hadir untuk menjajaki dagangan mereka. Hal ini juga menjadi kesempatan bagi para mahasiswa untuk melatih Bahasa Inggris mereka dalam berdagang dan mempromosikan makanan-minuman Nusantara.
Dekan FKIP UMBY, Nuryadi mengatakan acara Culture Fest dan Play Performance ini merupakan salah satu agenda rutin yang dilaksanakan oleh PBI UMBY. Kemudian, kegiatan ini juga dalam rangka menunjukkan kompetensi mahasiswa terutama untuk menumbuhkan komunikasinya, menghidupkan kreativitasnya dalam bentuk kolaborasi.
Menurutnya, ke depan kegiatan serupa dapat membawa PBI mengarah ke hal-hal yang bersifat implementatif. Ia pun berharap agar ke depan pementasan drama ini mempunyai alur cerita yang menasional dan bisa sampai ke kancah internasional.
“Salah satunya dengan system mobility interanasional ataupun student exchange dengan memperkenalkan budaya Indonesia namun tidak melupakan visi program studi dalam bidang Bahasa Inggris maupun edutechpreneurship,” kata Nuryadi, Jumat (30/6/2023).
Penampilan drama berbahasa Inggris pertama berjudul ‘The Dancers’ karangan Alberto Florentino, seorang penulis naskah dari Filipina. Drama tersebut bercerita mengenai realita kemiskinan dan kesulita ekonomi yang terjadi di Filipina.
Realita tersebut digambarkan melalui cerita keluarga asal Metro Manila yang berjuang hidup ditekan oleh arus ekonomi di mana sang ibu sebagai tulang punggung keluarga harus menghidupi keluarganya. Sementara si ayah adalah seorang pemabuk dan pemalas yang tidak bekerja. Sehingga, anak-anaknya yang masih remaja terpaksa harus ikut mencari nafkah, bahkan menjadi seorang penari di pub malam.
Drama tersebut dimainkan oleh enam mahasiswa-mahasiswi UMBY. Sebagai selingan, para mahasiswa berkesempatan menampilkan sebuah pentas busana atau fashion show mengenakan busana khas Nusantara di mana mereka berjalan dari pintu depan Gedung menuju panggung layaknya berjalan di atas cat-walk. Mereka berjalan diiring lagu ‘Wonderland Indonesia’ karangan Alffy Rev feat Novia Bachmid.
Penampilan drama terakhir adalah ‘Endgame’ karangan Samuel Beckett, seorang penulis naskah asal Eropa dan pemenang Hadiah Nobel di bidang Sastra. Drama yang diperankan oleh 4 mahasiswa PBI ini bertemakan perjuangan orang-orang berkebutuhan khusus pada masa post-apocalyptic atau pasca-kiamat.
Alur cerita berkisah tentang sebuah keluarga penyandang disabilitas yang terdiri dari seorang pria paruh baya dan kedua orang-tuanya yang lanjut usia dan pelayannya yang juga memiliki kelainan fisik.
Dosen pengampu mata-kuliah Pedagogical Drama, Lukas Nandamai Herujiyanto menuturkan, kedua penampilan seni panggung tersebut bertemakan perjuangan dan permenungan atas realita kehidupan yang mana diharapkan para mahasiswa dapat mengambil nilai-nilai kehidupan dari kedua pertunjukkan tersebut.
Drama pertama mengangkat cerita dari negara tetangga yang kondisi sosio- ekonominya tidak jauh berbeda dari negara kita, dan drama kedua mengangkat tema universal mengenai disabilitas dan perjuangan mereka.
“Event budaya dan drama ini bisa menjadi bekal bagi para mahasiswa PBI UMBY untuk kelak bisa menjadi orang-orang berguna di dunia kerja, tidak hanya sebagai guru Bahasa Inggris tetapi bisa menjadi seorang budayawan, ahli Bahasa bahkan wiraswasta,” ujarnya.
Acara terakhir diisi dengan sesi bincang-bincang seputar tanggapan para hadirin terutama dari luar kampus mengenai acara tersebut dan pemberian door-prize, serta rangkaian acara ditutup dengan doa.
“Acara ini telah menjadi pengalaman yang luar biasa bagi saya, dan saya merasa sangat beruntung dapat berada di panggung ini. Berbagi kisah-kisah yang mendalam dengan penonton yang luar biasa. Bekerja dalam sebuah drama memang sebuah tantangan yang menuntut, tetapi itu adalah tantangan yang saya nikmati,” papar Mohamad Arif Hamidi salah satu pemain drama End-Game.
Dalam proses persiapan dan latihan, lanjut Arif, pihaknya saling mendukung dan bekerja sebagai tim yang solid. "Ini adalah pengalaman pertama saya untuk tampil sebagai aktor di dalam acara yang istimewa ini. Setiap kali saya berada di atas panggung, saya merasakan gelombang energi dari penonton yang hadir,” tambah Aktor dari Jurusan PBI UMBY ini.
Tambahnya sulit untuk menggambarkan kepuasan dan kegembiraan yang saya rasakan ketika melihat reaksi dan emosi yang terpancar dari wajah mereka. Pementasan drama dihadiri sekitar 200 peserta dari UMBY dan universitas-universitas di Yogyakarta antara lain UST (Universitas Tamansiswa Yogyakarta) dan UPN VY (Universitas Pembangunan Nasinal Veteran Yogyakarta) yang ikut menyaksikan acara tersebut.
Turut menyaksikan antara lain Dekan FKIP UMBY, Nuryadi dan Wakil Dekan FKIP UMBY, Agustinus Hary. Juga terdapat penonton manca negara dari Selandia Baru dan Cina Daratan yang ikut meramaikan. Tak ketinggalan, para mahasiswa UMBY juga ikut menyaksikan pementasan drama dan festival budaya yang menggunakan Bahasa Inggris ini. (*)
Apa Reaksi Anda?