Farm Field Day, Puncak SL-PHT Departemen HPT FPUB dan Petani Milenial Kota Batu

Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (HPT FPUB) bersama Kelompok Tani Abinaya Millenial menyelenggarakan Farm Field Day (FFD) di ...

Oktober 20, 2023 - 15:00
Farm Field Day, Puncak SL-PHT Departemen HPT FPUB dan Petani Milenial Kota Batu

TIMESINDONESIA, BATU – Departemen Hama dan Penyakit Tumbuhan Fakultas Pertanian Universitas Brawijaya (HPT FPUB) bersama Kelompok Tani Abinaya Millenial menyelenggarakan Farm Field Day (FFD) di Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu. 

FFD ini merupakan rangkaian puncak dari pelaksanaan program pengabdian masyarakat Departemen HPT FPUB bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) serta UPT Proteksi Tanaman Provinsi Jawa Timur (Jatim) dalam bentuk Sekolah Lapang Pengelolaan Hama dan Penyakit Terpadu (SL-PHT) pada tanaman sawi box/putih kepada Kelompok Tani Abinaya Milenial. 

Kegiatan tersebut telah dimulai sejak Juli sampai Oktober 2023. Kegiatan FFD ini bertujuan untuk memaparkan hasil capaian kegiatan SL-PHT pada tanaman sawi box/putih dan menyusun rencana tindak lanjut program pemberdayaan petani milenial di Kawasan Sumber Brantas, Kota Batu.

Kegiatan FFD dihadiri pejabat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Provinsi Jatim, DPRD Provinsi Jatim dan Kota Batu, Pejabat Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan Kota Batu, POPT se-Malang Raya, Kepala Kecamatan Bumiaji, Pejabat Desa Sumber Brantas serta seluruh Kelompok Tani di Sumber Brantas. Kegiatan ini sebagai wadah silaturahmi bagi para pemangku kebijakan pada bidang pertanian.

Kepala Dinas Pertanian dan Ketahanan Kota Batu, Heru Yulianto mengatakan, kegiatan ini sangat bermanfaat untuk menginisiasi agar pemuda mau menjadi penerus bagi perkembangan pertanian dengan memfasilitasi menjadi petani milenial karena saat ini anak muda enggan menekuni bidang pertanian.

“Kegiatan pengembangan pertanian dengan menggunakan teknologi dan temuan baru dalam pertanian khusunya kepada para petani milenial harus terus dikembangkan dan diperluas agar pertanian dapat terus berkelanjutan,” kata dia, Kamis (19/10/2023) lalu.

Farm-Field-Day-b.jpg

Pada kegiatan ini, Kelompok Tani Abinaya memaparkan hasil pelatihan dan praktik mereka selama kegiatan SL-PHT. Di antaranya keberhasilan dalam mengelola agroekosistem yang lebih murah dan memperoleh hasil produksi sawi box yang lebih tinggi. 

Selain itu, mereka memamerkan produk hasil kegiatan SL-PHT berupa bibit sehat, kompos, pupuk organik cair, mikoriza, pestisida nabati, silika cair dan hasil olahan pertanian.

Ketua UPT Proteksi Tanaman Provinsi Jatim, Puji Sanyata mengatakan bahwa Provinsi Jawa Timur berperan penting dalam upaya program ketahanan pangan nasional. Ini terbukti dengan banyaknya komoditas hasil pertanian Jatim yang menjadi peringkat pertama yang dihasilkan dalam skala nasional.

“Kami (Dinas Pertanian Provinsi Jatim) sangat mengapresiasi kegiatan ini dan sangat berterimakasih khususnya pada tim HPT FP UB dan POPT wilayah Bumiaji yang telah sukses melaksanakan SL-PHT untuk meningkatkan kualitas hasil panen dengan mengurangi penggunaan pestisid," ujarnya. 

Acara ini juga sebagi sarana transfer informasi teknologi pertanian ramah lingkungan serta salah satu langkah penting dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, khususnya dalam hal pengelolaan hama dan penyakit yang seringkali menjadi tantangan serius dalam usaha pertanian di Kawasan Sumber Brantas khususnya pada budidaya sawi box. 

Sekolah lapang ini, kata dia, akan memberikan wawasan mendalam tentang berbagai strategi dan teknik yang dapat digunakan untuk mengelola hama dan penyakit secara efektif, sambil tetap menjaga lingkungan dan kesehatan petani serta merubah perilaku petani untuk mengurangi penggunaan produk berbahan kimia sintetis. 

Kolaborasi antar pemangku kebijakan akan membawa manfaat jangka panjang bagi sektor pertanian, serta akan membantu petani mencapai hasil yang lebih baik dalam usaha pertanian. 

“Kolaborasi antara kelompok Petani muda, peneliti dan penyuluh Pertanian dengan dukungan dari Pemerintah dan akademisi mampu mengatasi masalah petani saat ini khususnya pada hal regenerasi petani,” kata Heru.

Sementara itu Luqman Qurata Aini selaku Ketua Departemen HPT FPUB menyatakan bahwa pihaknya akan mendampingi petani dan siap berkolaborasi dengan berbagai pihak untuk mewujudakan good agriculture practices.

Menambahi hal tersebut, Puji Sanyata menyatakan bahwa inas Pertanian Provinsi Jatim akan memfasilitasi keberlanjutan program ini agar rencana tindak lanjut yang telah dirancang kelompok tani dapat terlaksana.

Dengan adanya kegiatan FFD ini diharapkan pertanian di Kota Batu khususnya Desa Sumber Brantas semakin ramah lingkungan, sehat dan berkelanjutan. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow