Dua Mahasiswa ISAT-U Filipina Belajar Bahasa Indonesia di UNIPMA Madiun

Di Kampus UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), program pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) diselenggarakan oleh Biro Kerjasama dan Humas.

Desember 8, 2023 - 21:30
Dua Mahasiswa ISAT-U Filipina Belajar Bahasa Indonesia di UNIPMA Madiun

TIMESINDONESIA, MADIUN – Di Kampus UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun), program pembelajaran BIPA (Bahasa Indonesia untuk Penutur Asing) diselenggarakan oleh Biro Kerjasama dan Humas. Di biro ini, mahasiswa ICT (International Credit Transfer) dari perguruan tinggi luar negeri yang berasal dari Iloilo Science and Technology University (ISAT-U, Philippines) ingin belajar Bahasa Indonesia juga sengaja belajar bahasa Indonesia. Di sini juga mereka tidak hanya diajarkan bisa bertutur dengan bahasa Indonesia, namun juga diajak bisa mengenal lebih dekat dengan budaya dengan berlatih gamelan hingga tari tradisional.

Dua mahasiswa asal ISAT-U Filipina yaitu Greg Salvador Abanag dan Xandrix Matandac berkesempatan secara langsung mengikuti kegiatan membatik di Batik Candi Mulyo Dolopo Madiun, mengenal seni Dongkrek di Kabupaten Madiun, dan menikmati keberagaraman wisata dan budaya di Yogyakarta.

Kegiatan-membatik.jpg

Adapun kegiatan BIPA yang mereka ikuti yaitu mulai 17 November hingga 6 Desember 2023. Dosen pengajarnya yaitu Lusia Kritiasih D. P, S.S., M.A, Dewi Tryanasari, S.Pd., M.Pd. dan Devi Cintia Kasimbara, S.Pd., M.A. 

Selama kegiatan berlangsung mereka diajari perkenalan (perkenalan bahasa Indonesia dasar) filosofi bendera merah putih dan burung garuda, kosa kata sederhana dan yang sering digunakan sehari-hari, angka, warna, kalimat tanya,  Devi Cintia Kasimbara, S.Pd., M.A. sebagai pengajar BIPA mengharapkan mahasiswa asing lebih mengenal bahasa, budaya, dan wisata di Indonesia. 

seni-Dongkrek.jpg

Hal ini bisa dijadikan sarana mempromosikan Indonesia ke kancah internasional. Dia juga menjelaskan bahwa pengalaman ini akan berkesan bagi mahasiswa yang akan pulang ke negaranya. 

“Mereka pun bisa menjadi media promosi gratis bagi bangsa Indonesia bahwa Indonesia memiliki tradisi dan budaya yang menarik untuk dipelajari dan dinikmati. Hal ini bisa menaikkan nilai Indonesia di ranah inernasional,” pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow