Dosen UNIPMA Tingkatkan Literasi di Sekolah Inklusi SDN Sukosari Madiun melalui Marica Bercerita
Pengembangan literasi adalah salah satu grand project Kemdikbudristek dalam menyiapkan generasi yang mampu berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Dengan ini Dosen UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun)
TIMESINDONESIA, MADIUN – Pengembangan literasi adalah salah satu grand project Kemdikbudristek dalam menyiapkan generasi yang mampu berpikir kritis, kreatif dan inovatif. Dengan ini Dosen UNIPMA Madiun (Universitas PGRI Madiun) berusaha meningkatkan Literasi di sekolah. Salah satu sekolah inklusi yang menjadi sekolah dampingan dosen Pendidikan Biologi UNIPMA adalah SDN Sukosari, Kota Madiun. Sekolah ini termasuk dalam sekolah penggerak dan inklusi yang memfasilitasi Anak Berkebutuhan Khusus (ABK).
SDN Sukosari aktif melakukan kegiatan mendorong budaya literasi peserta didik melalui pembiasaan positif dan melibatkan stakeholder eksternal. Sebagai dukungan untuk pengembangan literasi, dosen UNIPMA, Dr. Wachidatul Linda Yuhanna, M.Si bersama Rizky, M.Kom dari PT Sebangku Jaya Abadi menggelar kegiatan peningkatan literasi melalui “Marica Bercerita”. Kegiatan ini sebagai bentuk pengabdian masyarakat kolaboratif antara akademisi, sekolah dan praktisi dunia industri.
Gerak dan lagu untuk mengasah kemampuan motorik. (Foto: Humas UNIPMA for TIMES Indonesia)
Kegiatan “Marica Bercerita” diikuti oleh guru, tenaga pendidikan, siswa, dan orangtua di SDN Sukosari. Tim dan dosen membuat pertunjukkan boneka Marica yang menceritakan petualangannya di hutan ketika menjumpai monyet dan kelinci yang sedang berkompetisi. Peserta didik menyimak dengan antusias pertunjukan boneka Marica dan mengambil makna dari cerita yang disampaikan. Terlihat ABK di SDN Sukosari sangat antusias dan dapat mengekspresikan perasaannya. “SDN Sukosari sangat mendukung kegiatan literasi bersama “Marica Bercerita” ini sebagai pemantik semangat dan motivasi dalam meningkatkan literasi peserta didik dan guru,” ungkap Moeljono, M.Pd., Kepala SDN Sukosari.
Dosen UNIPMA dan tim PT Sebangku Jaya Abadi juga mengajak peserta didik untuk memainkan game edukatif dan bernyanyi bersama. “Selain bercerita, kami juga menyiapkan permainan edukatif untuk bernalar kritis, kami juga siapkan lagu dan gerakan untuk mengasah kemampuan motorik peserta didik khususnya ABK,” ungkap Rizky, M.Kom. Harapannya kegiatan ini mampu memberikan semangat dan pembiasaan berliterasi bagi peserta didik.
“Semoga SDN Sukosari sebagai salah satu sekolah penggerak inklusi terus berekomitmen untuk mendampingi ABK mendapatkan pendidikan yang holistik dan mengasah kemampuan literasinya,” tutup Dr. W. Linda Yuhanna, M.Si. (*)
Apa Reaksi Anda?