Dosen Ubaya Kemas Self-Journaling dalam Bentuk Buku Cerita

Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Listyo Yuwanto, M.Psi., Psikolog, membuat jurnal pribadi (self-journaling) dalam bentuk buku cerita. Hal ini bertujuan untuk mengimplementasikan…

Januari 16, 2024 - 21:30
Dosen Ubaya Kemas Self-Journaling dalam Bentuk Buku Cerita

TIMESINDONESIA, SURABAYA – Dosen Fakultas Psikologi Universitas Surabaya (Ubaya), Dr. Listyo Yuwanto, M.Psi., Psikolog, membuat jurnal pribadi (self-journaling) dalam bentuk buku cerita. Hal ini bertujuan untuk mengimplementasikan konsep-konsep psikologi dalam konteks kreativitas dan pengembangan pribadi.

Self-journaling adalah praktik menuliskan pengalaman dan perasaan pribadi untuk mengungkapkan hal-hal yang sulit diutarakan secara lisan kepada orang lain. Menurut Listyo, self-journaling bisa diwujudkan dalam bentuk buku cerita dengan merinci pencapaian, kegagalan, dan pembelajaran berharga yang diperoleh.

“Buku cerita ini menjadi kumpulan kenangan dan refleksi. Mungkin ada konflik yang dihadapi dan resolusi yang dicapai. Bisa juga ada kebahagiaan sederhana yang patut diabadikan. Semua itu memberikan warna pada narasi hidup,” jelasnya.

Ia menambahkan, mengemas self-journaling dalam bentuk buku cerita dapat memberikan banyak manfaat. Membaca tentang pengalaman hidup orang lain dapat menciptakan perasaan empati. Selain itu, dapat memberikan wawasan baru dan perspektif dalam menghadapi masalah atau tantangan hidup. Aktivitas membaca, terutama membaca cerita yang memancing emosi, dapat membantu menurunkan tingkat stres. Pembaca dapat merasa bahwa mereka tidak sendirian dalam perasaan atau pengalaman mereka. Selain itu, membaca tentang perjalanan hidup orang lain yang penuh tantangan namun berhasil dapat memberikan inspirasi dan motivasi bagi pembaca.

Saat ini sudah ada delapan buku yang dibuat Listyo, antara lain Merry Christmas: Cerita Natal Santa, Oliver: Petualangan di London, Oliver: Ekspedisi London Underground, Angelica: Malaikat Langit London, Siuni: Keceriaan di Hyde Park, Luna: Petualangan Laut, Aelena: Perang Victoria, serta Mochi: Kebahagiaan Perayaan Imlek. Semua buku ini ada yang berdasarkan pengalaman pribadi, klien kinis, hingga mahasiswa. “Ini menjadi keunikan dalam buku ini. Semua saya kerjakan sendiri dalam waktu dua minggu,” ujar Listyo.

Saat ini sudah ada tiga buku yang sedang dalam tahap pengerjaan. Ia berharap, buku ini dapat meningkatkan kreativitas, ekspresi diri, dan pengembangan diri. Selain itu, dalam kaitannya dengan praktik psikologi, buku ini dapat dimanfaatkan untuk terapi naratif. “Saat ini buku-buku tersebut juga dijual untuk umum sehingga juga dapat menjadi wirausaha,” pungkasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow