Dinas PU SDA Kabupaten Malang Fokus Normalisasi Sungai dan Tanggul Saluran Irigasi
Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PU SDA) Kabupaten Malang rutin melakukan normalisasi sungai irigasi. ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PU SDA) Kabupaten Malang rutin melakukan normalisasi sungai irigasi. Ini menyusul intensitas cuaca beberapa waktu terakhir, yang diperkirakan memasuki puncak musim penghujan hingga Januari 2024 ini.
"Petugas kami telah rutin melakukan normalisasi sungai dan saluran irigasi di beberapa tempat, dengan melakukan pengerukan menggunakan alat berat," terang Kepala Dinas PU SDA Kabupaten Malang, Farid Habibah, dikonfirmasi, Senin (8/1/2024).
Normalisasi yang sudah dilakukan beberapa pekan terakhir, terangnya, melakukan pengerukan di aliran sungai irigasi di wilayah Desa Jatisari, Kecamatan Pakiasji, pengerukan di saluran irigasi depan RSUD Kepanjen dan Pasar Sumedang Kepanjen.
Sebelumnya, juga dilakukan pengerukan sungai irigasi yang mengaliri wilayah Desa Sepanjang Gondanglegi Kabupaten Malang.
Normalisasi sungai irigasi ini, kata Habibah, karena beberapa waktu aliran sungai banyak menampung air hujan. Sehingga, dimungkinkan pula aliran sungai menjadi banyak bercampur material tanah, ataupun mengalami sedimentasi berbagai sampah yang terbawa aliran air.
Selain normalisasi sungai irigasi, menurutnya telah disiagakan alat berat dan bahan banjiran untuk siaga menghadapi musim penghujan saat ini. Hal ini, dilakukan dengan bersinergi dengan pihak BPBD, teratama untuk menangani potensi bencana longsor dan banjir.
"Iya, tahun ini masih seperti sebelumnya. Kami tetap siaga dengan alat berat dan bahan banjiran, yang berupa karung plastik, sandbag/geobag, dan bronjong," ungkap Habibah.
Antisipasi ini, lanjutnya, mengingat kejadian hujan yang sempat berdampak banjir bandang beberapa waktu lalu, mengganggu dan mengakibatkan beberapa tanggul saluran irigasi banyak mengalami rusak.
"(Normalisasi) pengairan pada irigasi yang terdampak aliran air hujan sementara sudah bisa dilakukan. Akan tetapi penanganan (perbaikan) permanen belum dapat dilakukan mengingat anggaran terbatas," kata Habibah.
Diakuinya, PU SDA Kabupaten Malang untuk sementara ini belum mampu memenuhi penanganan dampak bencana berupa perbaikannya tanggul air. Sebabnya, dukungan anggaran 2024 untuk itu berkurang sekitar 20 persen dari tahun sebelumnya.
"Yang tidak tertangani terutama yang ada di daerah Donomulyo, Singosari, Pujiharjo dan Lebakharjo Tirtoyudo, juga di Bantur dan Sumbermanjing Wetan. (*)
Apa Reaksi Anda?