Danramil Kepanjen Kuatkan Nasionalisme dan Patriotisme Maba UNIRA Malang
Pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menghadirkan Kapten Inf Djoko Sungkowo. Ia merupakan Danramil ...
TIMESINDONESIA, MALANG – Pada masa Pengenalan Kehidupan Kampus Mahasiswa Baru (PKKMB), Universitas Islam Raden Rahmat (UNIRA) Malang menghadirkan Kapten Inf Djoko Sungkowo. Ia merupakan Danramil 0818-05 Kepanjen, Kodim Malang-Batu.
Pada kesempatan kali ini, Kapten Inf Djoko menjelaskan tentang pentingnya kehidupan berbangsa, bernegara, dan kesadaran bela negara. Pemaparan materi dibuka dengan sejarah Indonesia. Indonesia awalnya berasal dari kerajaan Sriwijaya dan Majapahit, kemudian dijajah selama lebih dari 300 tahun. Selama masa itu, Indonesia berusaha melawan para penjajah tetapi belum bisa merdeka karena perjuangan masih bersifat kedaerahan.
Tahun 1908 Soebroto atau lebih dikenal dengan Boedi Oetomo mengumpulkan seluruh pemuda dari berbagai daerah di Indonesia. Ia mengajak para pemuda untuk bersatu melawan penjajah. Akhirnya pada tahun 1928 terbentuklah Sumpah Pemuda. Sumpah Pemuda menjadi awal mula bersatunya seluruh pemuda di Indonesia dalam melawan penjajah.
Djoko menggarisbawahi bahwa bangsa Indonesia tidak terbentuk begitu saja, bangsa Indonesia dibentuk dari perjuangan panjang para pahlawan terdahulu. Oleh karena itu, pemuda harus mempertahankan bangsa dan negara Indonesia sampai titik darah penghabisan.
Cara mempertahankan bangsa Indonesia salah satunya adalah menghindari ajaran yang radikal dan mengarah ke terorisme. Generasi muda, khususnya yang duduk di bangku perkuliahan, sangat rentan terhadap ajaran bersifat radikal dan mengarah ke terorisme yang bertentangan dengan ideologi bangsa. Maka dari itu, penting untuk menyaring beragam informasi yang tersedia dan menanamkan cinta tanah air kepada generasi muda. Apabila kesadaran cinta tanah air tidak ditanamkan dalam diri mereka, maka bangsa Indonesia akan hancur.
Danramil Kepanjen itu juga menyebutkan tanda-tanda hancurnya bangsa dan negara antara lain karena krisis ekonomi, konflik, bangkitnya semangat tribalisme atau kesukuan, pudarnya wawasan kebangsaan dan nasionalisme, ideologi sudah tidak berperan sebagai pemersatu bangsa, dan hancurnya soliditas pertahanan negara. “Untuk mencegah hancurnya bangsa dan negara anak muda harus membangun rasa kebersamaan membela negara,” kata Djoko.
Dalam bela negara terdapat nilai-nilai yang dikembangkan, diantaranya cinta tanah air, sadar berbangsa dan bernegara, yakin pada Pancasila sebagai ideologi negara, rela berkorban demi bangsa dan negara, serta memiliki kemampuan awal bela negara. Nilai-nilai bela negara ini harus ditanamkan kepada generasi muda sejak dini.
Djoko juga berpesan kepada generasi muda untuk mengisi kemerdekaan dengan hal-hal baik. Contohnya tidak mudah terpengaruh budaya luar dan arus globalisasi, serta bangga terhadap Indonesia.
“Apabila kalian seorang mahasiswa tunjukkan bahwa kalian adalah mahasiswa yang berilmu,” pungkasnya di kampus UNIRA. (*)
Apa Reaksi Anda?