Dandim Gresik Turun ke Desa, Kades Senang Merasa Terayomi
Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar kembali turun ke desa. Dengan membawa trail, dia bersama Babinsa berkunjung ke desa di wilayah Kecamatan Sidayu ...
TIMESINDONESIA, GRESIK – Komandan Kodim 0817 Gresik, Letkol Inf Ahmad Saleh Rahanar kembali turun ke desa. Dengan membawa trail, dia bersama Babinsa berkunjung ke desa di wilayah Kecamatan Sidayu, Bungah dan Manyar.
Langkah orang nomor satu di jajaran Kodim 0817 ini diapresiasi kepala desa. Salah satunya Ketua AKD Bungah, Sodiqin. Menurutnya baru kali ini ada Dandim yang peduli terhadap kerja kepala desa. Bahkan mau turun langsung.
"Saya menjabat kades sudah tiga periode, kurang dua tahun lagi, tapi baru kali ini Dandim turun menemui kepala desa. Kami merasa tenang," katanya, Selasa (30/5/2023).
Kepala Desa Raciwetan ini berharap, intensitas Dandim turun ke desa diikuti oleh para Babinsa Koramil. "Kami juga menyambut program Babinsa Ngantor di desa," jelasnya.
Semantara, Dandim Ale juga memantau 'kicauan gerombolan' yang diduga kerap memeras dan meneror para kepala desa di Gresik melalui medsos. Dia menganggap kicauan mereka seperti cacing kepanasan karena bisa dipastikan mereka adalah pelaku pemerasan.
"Kalau mereka bukan pelaku tidak mungkin kepanasan seperti cacing digoreng. Mereka mencatut nama KWG dan PWI seolah jadi beking kades. Kami rasa PWI dan KWG melaksanakan profesinya sesuai dengan etika jurnalisitk dan kode etik jurnalisitik. Kita dan pers sama memiliki tanggungjawab terhadap kondisi sosial kemasyarakatan jika dibutuhkan. Saat ini kita sudah waktunya turun gunung dengan teman-teman wartawan," ungkapnya,
Oleh karena itu Dandim meminta para kades agar jangan takut lagi dengan intimidasi yang dilakukan oleh para gerombolan pemeras yang mengatasnamakan wartawan dan LSM. Karena mereka hanya memanfaatkan situasi yang semuanya sangat terbuka.
"Dengan mengaku sebagai wartawan sangat mungkin pejabat di tingkat desa akan kena mental. Dengan begitu ia akan memperdayai pejabat di tingkat desa. Maka kami selalu menghimbau jangan takut. Hadapi mereka dengan tegas, sekali lagi jangan takut," tegasnya.
Dandim mengatakan, kicauan mereka untuk memframing agar seolah mereka melakukan pengawasan pembangunan desa tetapi dituduh memeras. Kalau ada kades yang melakukan tindak pidana silahkan laporkan ke penegak hukum, jangan justru ditakut-takuti lalu diperas.
"Mereka sengaja melakukan framing, agar seolah tindakannya benar. Dan kita menemukan fakta itu (pemerasan)," ungkapnya.
Kemarin saat di Driyorejo, Dandim juga menemukan fakta jika ada kades yang baru saja menyerahkan sejumlah uang kepada oknum wartawan. Mereka ketakutan akan diberitakan.
"Barusan kita melakukan audensi dengam para kades di wilayah selatan. Dua jam kemudian ada kades yang mengaku telah mengirim uang sebesar Rp15 juta kepada mereka. Nah, kalau sudah seperti ini pertanyaannya kenapa? Ada yang salahkah?. Tentu ada yang salah," ucap Dandim Gresik yang berkomitmen turun ke desa, kades senang merasa terayomi. (*)
Apa Reaksi Anda?