BKPSDM Bondowoso Mengaku Tak Tahu Soal Dugaan Jual Beli Jabatan

TIMESINDONESIA, BONDOWOSO – Ramai dugaan jual beli jabatan dalam mutasi ASN di lingkungan Pemkab Bondowoso. 

Dugaan jual beli jabatan tersebut dilakukan oleh oknum pengurus partai penguasa berinisial A. 

Bahkan A yang merupakan politisi PPP tersebut kini sudah diberhentikan dari jabatannya.

Dugaan jual beli jabatan itu mencuat setelah bukti transfer uang sebesar Rp 14 juta bocor ke publik.

Pengirim uang tersebut adalah AD yang namanya mirip dengan nama Sekretaris Satpol PP. Sementara penerima atas nama H.

Dugaan sementara, rekening H sengaja dipinjam oleh A untuk transaksi jual beli jabatan tersebut.

Saat hari H pelantikan, pengirim atas AD susah mengenakan seragam PDO. Namun ternyata dirinya gagal dilantik. Akhirnya bocor transaksi dugaan jual beli jabatan itu.

Dikonfirmasi mengenai adanya dugaan makelar jabatan oleh oknum partai, Plt. Kepala Badan Kepegawaian, dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Bondowoso, Sugiono Eksantoso menegaskan, proses mutasi itu dilakukan berjenjang dan bertahap.    

Menurutnya, mutasi dilakukan melalui tim penilai kinerja, kemudian hasilnya baru dibawa ke Bupati.

"Jika dari proses itu tidak ada masalah, akan diikuti dengan melaksanakan pelantikan," kata dia.

Pihaknya mengatakan, bahwa Bupati Salwa Arifin dan BKPSDM bersih dari seperti itu. 

"Tak ada (jual beli jabatan). Bahwa di luar yang mencoba-coba, itu oknum," kata dia saat dikonfirmasi.

Sementara ditanya soal ASN yang namanya diduga mengirimkan sejumlah uang, apakah menerima undangan mutasi. 

Menurutnya, ASN yang akan dimutasi pasti akan mendapatkan undangan. "Yang datang itu pasti dapat undangan," imbuh dia. 

Dia juga menjelaskan, ASN yang sudah waktunya promosi. Bisa dimulai melalui OPD-nya masing-masing untuk mengajukan ke BKPSDM.

"Saya tidak paham tidak ada urusan dengan kita itu kok (soal jual beli jabatan, red)," tegas dia. (*)