Bahas Isu Lingkungan, Mahasiswa Magister PAI Unisla Presentasi di Konferensi Internasional

Saat ini isu lingkungan menjadi tema yang banyak menjadi perhatian. Tak hanya para aktivis lingkungan, pemerintah dan NGO

Juni 13, 2023 - 01:30
Bahas Isu Lingkungan, Mahasiswa Magister PAI Unisla Presentasi di Konferensi Internasional

TIMESINDONESIA, LAMONGAN – Saat ini isu lingkungan menjadi tema yang banyak menjadi perhatian. Tak hanya para aktivis lingkungan, pemerintah dan NGO, tetapi juga memantik minat banyak peneliti termasuk dalam konteks Pendidikan Islam. Fenomena banjir, tanah longsor dan pemanasan global menjadi bukti bahwa saat ini banyak manusia yang tak ramah terhadap lingkungan.

Menyadari hal itu, salah satu mahasiswa magister PAI memaparkan hasil risetnya tentang kesadaran lingkungan di Lembaga Pendidikan Islam. Adalah Nailul Izzatun Nadza, mahasiswa asal Tuban, berhasil mempresentasikan hasil kajiannya dihadapan para akademisi dan peneliti dari berbagai negara dalam sebuah forum bertajuk “Internasional Conference on Islamic Education” yang diselenggarakan oleh IAIN Kudus. Senin (12/6/2023).

Ia mengambil judul penelitian “Islamic Eco-Education: Study of the Relationship between Islamic Education and Environmental Sustainabilty” dengan subyek riset di Madrasah Aliyah Tarbiyatul Banin Banat di Kabupaten Tuban.

Background risetnya disebabkan karena menurut laporan BNPB tahun 2022, Tuban merupakan salah satu wilayah di Jawa Timur yang memiliki risiko tinggi bencana alam. Penyebab tingginya angka indeks resiko bencana di wilayah itu karena kurangnya daerah resapan air dan kesadaran masyarakat yang cenderung acuh pada kebersihan lingkungan terutama sampah. Adapun minimnya daerah resapan air disebabkan alih fungsi lahan menjadi permukiman penduduk.

Neli, sapaan akrabnya, menyebutkan bahwa ia meneliti salah satu Lembaga Pendidikan di Tuban yang punya concern terhadap isu lingkungan, yaitu di MA Tarbiyatul Banin Banat. Menurutnya sekolah ini memiliki program yang mengarahkan peserta didik pada pengalaman belajar langsung Bersama masyarakat dalam pemeliharaan lingkungan.

“Madrasah ini memiliki program Tabana Bhakti Buwana yang mendorong para siswa memiliki environmental awareness seperti reboisasi pada hutan gundul, poros jalan dan rumah warga, serta kegiatan eco-printing,” ujarnya.

Dalam penelitian yang ia paparkan, Lembaga Pendidikan Islam memainkan peran kunci dalam membangun keyakinan, pemahaman, kesadaran dan perilaku ramah lingkungan kepada peserta didik. Hal ini menurutnya bisa dilakukan dengan program pembelajaran baik masuk melalui kurikulum, co-kurikulum dan non kurikulum. Ia menjelaskan bahwa Pendidikan Islam melalui pengalaman belajar yang tepat, mampu menjadi peranti untuk melakukan internalisasi dan transformasi pengetahuan, nilai, dan keterampilan yang terkait dengan lingkungan.

Sementara itu, Kaprodi Magister PAI, Winarto Eka Wahyudi, menambkan bahwa program studinya memang dalam dua tahun terakhir mengarahkan mahasiswanya untuk melakukan desiminasi pengetahuan melalui forum akademik, baik tingkat nasional sampai internasional. Hal ini dilakukan karena pihaknya ingin memberitahukan pada publik bahwa kualitas pembelajaran Magister PAI di Unisla tak bisa dianggap remeh.

“Para mahasiswa terus kami dorong untuk menyuarakan ilmu pengetahuan, mempublikasikan hasil riset dan mempresentasikannya di forum akademik. Agar mereka punya pengalaman berdialektika dengan dunia luar melalui keilmuannya,” jelasnya. (*)

Apa Reaksi Anda?

like

dislike

love

funny

angry

sad

wow