Achmad Zakaria: Dorong Kesejahteraan Pelaku Kesenian Rakyat Kota Malang

TIMESINDONESIA, MALANG – Ahmad Zakaria, pengurus DPC PDI Perjuangan Kota Malang, menyampaikan pandangannya terkait pertumbuhan kesenian rakyat yang diminati kalangan Generasi Z di Kota Malang. Zakaria mengungkapkan bahwa banyak Generasi Z yang kini tertarik dengan seni Bantengan di Malang, aktif tampil dalam acara kirab budaya, dan menggunakan media sosial untuk mempromosikan kesenian tersebut.

“Banyak kalangan Gen Z yang kini minat dengan seni Bantengan di Malang. Setiap ada acara kirab budaya mereka tidak hanya tampil tapi juga turut berpromosi lewat HP mereka melalui medsos. Fenomena ini harus didukung,” ungkap Zakaria, Senin (13/11/2023) yang kini berjuang sebagai Caleg PDIP DPRD Kota Malang dari Dapil Sukun.

Menurut Zakaria, fenomena ini perlu didukung, dan pelaku kesenian rakyat, khususnya seni Bantengan, harus diperjuangkan agar mendapatkan kesejahteraan yang layak. Zakaria melihat peran para seniman dan pelaku kesenian rakyat sebagai bagian penting dalam mempertahankan identitas budaya dan memperkaya kehidupan masyarakat.

Sebagai seorang calon legislator dari PDI Perjuangan untuk DPRD Kota Malang, Zakaria berkomitmen untuk memperjuangkan hak-hak dan kesejahteraan para pelaku kesenian rakyat. Dia siap bekerja sama dengan pemerintah dan pihak terkait untuk menciptakan kebijakan yang mendukung peningkatan pendapatan, perlindungan sosial, pelatihan, dan dukungan dari pihak swasta bagi para seniman.

“Mereka harus diperjuangkan agar mendapatkan kesejahteraan yang layak. Saya meyakini bahwa para seniman dan pelaku kesenian rakyat memiliki kontribusi yang tak ternilai dalam mempertahankan identitas budaya serta memperkaya kehidupan masyarakat,” papar Zakaria.
Zakaria juga menyampaikan optimisme terhadap potensi kesenian lokal, khususnya Bantengan, jika mendapatkan dukungan pendanaan dari APBD. Menurutnya, Bantengan bisa menjadi ikonik bagi Malang Raya dan dikenal secara nasional dan internasional.

Selain itu, Zakaria berupaya agar kesenian budaya Malangan dapat diintegrasikan ke dalam kurikulum pendidikan lokal. Dengan demikian, generasi muda akan lebih terhubung dengan warisan budaya mereka dan memiliki kesempatan untuk mengembangkan bakat seni sejak dini. Zakaria menutup pernyataannya dengan semangat untuk memajukan dan menghargai kesenian rakyat di Kota Malang. (*)