53 Dosen STKIP PGRI Pacitan Dilatih Menulis Manuskrip pada Jurnal Terindeks Scopus

TIMESINDONESIA – Patut untuk ditiru, sebanyak 53 dosen STKIP PGRI Pacitan, Jawa Timur dilatih menulis manuskrip pada jurnal terindeks Scopus. 

Materi pelatihan yang digelar selama 9 jam di gedung aula kampus STKIP PGRI Pacitan ini disampaikan oleh Rektor Universitas PGRI Yogyakarta, Dr. Paiman MP dan dibagi menjadi dua sesi. 

Sesi pertama tentang cara menggunakan aplikasi tools untuk koleksi artikel. Kedua membahas cara menulis naskah yang meliputi judul, abstrak, pendahuluan, bahan dan metode, pembahasan, kesimpulan, dan referensi. 

Dalam materi tersebut juga dijelaskan mengenai etos menulis untuk publikasi ilmiah sebagai pembelajaran, cara mevisikan jurnal sasaran, jenis-jenis jurnal terindeks scopus, dan motivasi penerbitan manuskrip untuk publikasi internasional.

"Publikasi di jurnal internasional merupakan alat untuk membangun reputasi individu dosen dan universitas tempatnya mengabdi. Sehingga artikel yang dimuat dapat dibaca dan disitasi akademisi di dunia," katanya di STKIP PGRI Pacitan, Kamis (16/3/2023). 

Lebih lanjut, Paiman menjelaskan mengenai cara melihat reputasi jurnal, jenis-jenis manuskrip untuk publikasi jurnal ilmiah, hingga pertimbangan dalam menulis manuskrip secara cerdas. 

"Cerdas dalam mevisikan jurnal sasaran adalah dengan melihat kualitas jurnal atau peringkat dan reputasi berbasis metrics, kualitas artikel yang diterbitkan, kualitas proses review, kepakaran editor dan mitra besari, serta kepakaran penilai eksternal," terangnya. 

Selain itu, Dr. Paiman menyebutkan, setidaknya terdapat 11 jenis manuskrip untuk publikasi ilmiah, yaitu Original Research Paper, Textual Research Paper, Position Review Conceptual Paper, Meta-Analysis Systematic Scoping Review Paper, Short Communication Brief Research Notes In-Progress Paper, Best Practice Classroom Pedagogical Innovative Practice Teaching Tip Paper, Visual Essay, Poetry Interview-with-Expert Paper, Commentary Readers’ Respond Paper, Letter to Editor Paper, serta Book Review Paper. 

"Artikel yang disitasi berarti telah mengandung konten yang layak secara ilmiah sebagai sumber kebenaran pengembangan keilmuan. Dosen yang karya ilmiahnya banyak disitasi pun akan mendapatkan h-indextinggi sebagai bukti indikator pengakuan dunia akademik terhadap eksistensi dan kualitasnya," paparnya. 

Sementara itu, Ketua STKIP PGRI Pacitan Dr. Mukodi menambahkan, pelatihan tersebut diawali dengan MoU dengan pihak UPY sebagai langkah jangka panjang program penulisan manuskrip pada jurnal terindeks Scopus. 

"Kami berharap para dosen bisa meningkatkan kapasitas dan kualitas penulisan pada jurnal Scopus," kata Ketua STKIP PGRI Pacitan. (*)